Apa Beda Garansi Resmi Vs Distributor VS Internasional
18 januari 2017 Oleh Ted
Jika sobat ingin membeli tablet / handphone Android, iPhone, iPad (atau mungkin masih ada yang minat dengan BlackBerry) biasanya akan disuguhkan tiga pilihan garansi: garansi resmi, garansi internasional dan satu lagi garansi distributor. Apa sih bedanya? Sebaiknya pilih yang mana? Nah pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai hal itu, pengertiannya dan juga kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis garansi.
Garansi Resmi
Sesuai namanya: "resmi" adalah garansi yang didukung dan diakui secara resmi oleh produsen / pabrikan handphone. Sebagai catatan, garansi resmi tidaklah selalu ditangani oleh pemegang merk sendiri. Terkadang mereka bekerjasama dengan pihak lain dalam menyediakan jasa perbaikan / service.
Sebagai contoh, PT Teletama Artha Mandiri (TAM) sering ditunjuk sebagai mitra resmi dalam pengelolaan jasa service center (garansi) dari beberapa merk.
Kelebihan Garansi Resmi
- Handphone Android / iPhone / merk lainnya dijamin merupakan barang yang asli (original) dan juga baru (bukan bekas).
- Jika ada kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan pabrik pasti dilayani dengan baik (setidaknya lebih baik dibanding dua garansi lainnya).
- Jaminan ketersediaan spare part yang lebih baik
- Untuk software / sistem operasi yang digunakan dijamin sudah sesuai untuk digunakan di Indonesia.
- Mendukung pemasukan negara Indonesia.
Kekurangan Garansi Resmi
- Harga biasanya lebih mahal.
- Jika ada produk baru, biasanya lebih lama masuk dibandingkan yang versi distributor / internasional.
Catatan: Garansi resmi harganya akan lebih mahal dan juga lebih lambat masuk karena banyak faktor seperti:
- Ponsel bergaransi resmi harus sudah lulus semua persyaratan, pengujian dan juga segala biaya yang perlu dibayarkan ke negara. Proses ini memakan waktu
- Harus membiayai tempat service center yang memadai sebagai layanan purna jual. Dan hal ini tentu saja memerlukan biaya operasional, dll.
Garansi Internasional
Beberapa produk baik handphone ataupun produk lainnya (jam tangan, komputer, tas, dll) memang ada yang menyediakan garansi Internasional. Dalam artian kalau sobat beli di negara A lalu pergi ke negara B dan mengalami kerusakan di negara B, maka bisa menggunakan / klaim garansi di negara B.
Hanya saja, kenyataannya hal tersebut seringkali tidak benar, apalagi di Indonesia. Jadi, kalau sobat beli barang (smartphone Android / iPhone / lainnya) dan dikatakan garansi international, hampir bisa dipastikan tidak bisa klaim garansi disini alias akan ditolak oleh service center lokal.
Barang yang memiliki garansi internasional mungkin saja adalah barang asli dan baru, tapi biasanya dibeli di luar negeri dan masuk ke Indonesia entah lewat jalur non resmi, beli perseorangan atau sekedar import tanpa menyediakan layanan purna jual.
Jadi, kalau ada kerusakan, barang harus dikirim balik ke negara tempat pembelian. Misalnya beli di Singapura, maka kalau mau service mesti ke Singapura (atau kirim kesana). Kalau ada pedagang yang mengatakan produknya adalah garansi internasional, sebenarnya itu sama saja dengan mengatakan barangnya "bukan garansi resmi". Jangan bingung ya sobat
Kelebihan Garansi Internasional
- Biasanya untuk produk-produk terbaru lebih cepat keluar dibandingkan garansi resmi
- Harga sedikit lebih murah dibanding garansi resmi
Kekurangan garansi international
- Tidak ada dukungan garansi lokal (kalau ada kerusakan akan repot mengurusnya).
- Tidak ada jaminan produk yang sobat beli itu adalah barang asli / original, kecuali ada dukungan dari produsen untuk mengecek keaslian produknya.
iPhone merupakan salah satu produk yang banyak dijual dengan "garansi internasional". Untuk mengecek apakah itu benar-benar barang baru dan original atau tidak, sobat bisa melakukan pengecekan melalui website: https://checkcoverage.apple.com/
Selain iPhone, ada juga ponsel Xiaomi yang banyak dijual dengan garansi internasional (sebenarnya garansi China), untuk mengecek keaslian ponsel Xiaomi juga bisa dilakukan secara online.
Garansi Distributor
Adalah macam garansi yang tidak di dukung oleh pabrikan pemegang merk handphone. Jadi, misalnya sobat beli Xiaomi atau iPhone garansi distributor lalu rusak dan dibawa ke service center resmi, sudah pasti akan ditolak mentah-mentah.
Siapa yang menyediakan garansi distributor? Biasanya importir ponsel independen sendiri atau mereka akan bekerjasama dengan tempat service lokal yang menyediakan jasa reparasi.
Sebagai contoh, misalnya saya import handphone Xiaomi dalam jumlah banyak dari Cina lalu dijual disini. Nah biar produknya laku, saya kasih garansi deh. Nanti kalau ada kerusakan saya service sendiri atau bisa juga saya kerjasama dengan tempat service hp biar kalau ada kerusakan mereka yang perbaiki. Ini umum terjadi, ada beberapa tempat service yang menawarkan pembuatan kartu garansi sekaligus jasa service.
Kekurangan utama dari garansi distributor adalah kurang atau bahkan tidak ada tanggung jawabnya dalam masalah garansi. Mungkin yang ada di pikiran mereka:
- Beli murah minta selamet
- Kalau konsumen merasa tidak puas dengan produk yang dibeli karena sering rusak, dsb, yang disalahkan adalah pemegang merk ponsel. Sementara pihak distributor seperti tidak ada artinya apa-apa. Intinya lepas tangan dan tidak perduli dengan reputasi, dsb.
Kelebihan Garansi Distributor
- Harga lebih murah (bedanya bisa cukup jauh) dibanding garansi resmi
- Jika ada produk terbaru biasanya akan lebih cepat tersedia atau masuk ke Indonesia
Kekurangan Garansi Distributor
- Dalam banyak kasus, pelayanan garansi distributor tidak baik dan memakan waktu lama.
- Jika ada kerusakan lalu dilakukan penggantian spare part, tidak ada jaminan part yang digunakan adalah barang asli. Bisa saja diganti dengan barang palsu / KW.
- Terkadang ada perbedaan dengan software maupun hardware yang digunakan di Indonsia. Hal ini menyebabkan beberapa fitur tidak bisa digunakan, tidak nyaman dipakai, dll.
- Ada kemungkinan barang yang didapat adalah barang refurbished / rekondisi / bekas (bukan baru).
Kenapa barang garansi distributor lebih murah dan lebih cepat rilis di Indonesia?
Hal ini dikarenakan garansi distributor tidak mengikuti proses pengujian dan persiapan yang matang (layanan purna jual, dll). Istilah kata tinggal import, hanya ikuti beberapa prosedur > potong kompas > langsung jual, tidak terlalu memperhatikan kualitas service center, dsb. Saya tidak tahu bagaimana hal ini bisa terjadi, maksudnya bisa "potong kompas" di bagian mananya.
Bukankah kalau barang garansi distributor juga memiliki sertifikat SDPPI dari postel (Dirjen Pos dan Telekomunikasi)?
Iya itu benar, tapi coba deh sobat cek website resmi postel, dalam banyak kasus (bahkan mungkin semua), nomor sertifikat yang ditulis di box ponsel biasanya hasilnya berbeda dengan produknya. Misalnya pada tahun 2030 sobat beli iPhone 14sss tapi yang ditempel sebenarnya adalah sertifikat untuk iPhone 4.
Kok bisa begitu? Jadi barang garansi distributor itu selundupan kah?
Hmm... kalau untuk hal ini saya tidak bisa jawab. Kalau dibilang selundupan / black market juga kurang tepat. Karena importir handphone tersebut terdaftar resmi dan juga sepertinya sampai sekarang tidak ada masalah dengan hukum di Indonesia (setidaknya saat artikel ini ditulis).
Jenis barang yang dijual oleh garansi distributor
Secara garis besar, ada dua jenis: Pertama, Smartphone yang dijual adalah barang baru dan original, hanya saja masuk kesini dengan jalur cepat atau kalau bisa dibilang "setengah resmi". Kadang-kadang untuk kategori ini, beberapa pedagang menyebutnya "garansi internasional" yang sebenarnya menyatakan bahwa barangnya adalah garansi luar negeri.
Jenis kedua adalah, barang yang dijual merupakan barang rekondisi / refurbish. Yaitu ponsel bekas yang "disulap" seakan-akan unit baru. Kalau sobat beli iPhone garansi distributor, sangat besar kemungkinannya itu adalah barang refurbished.
Apakah mungkin barang yang dijual adalah barang palsu? Untuk ponsel yang bergaransi distributor sebenarnya kecil kemungkinannya barang palsu / replika. Biasanya kemungkinan terburuknya adalah refurbish. Tapi tentu saja tidak ada yang bisa menjaminnya bukan? Saya bisa saja menjual barang palsu, saya masukin kartu garansi, lalu bilang ke konsumen: "kalau rusak, bawa kesini saja" Intinya, kemungkinan palsu lebih kecil dibanding barang Black Market, tapi tidak berarti menutup kemungkinan.
- Info lebih lengkap bisa baca artikel: Apa itu handphone Kingcopy, Supercopy, HDC, Refurbished dan Black Market?
Lain-lain
Garansi toko
Selain garansi diatas, ada juga garansi toko. Biasanya diberikan saat kita membeli ponsel second / bekas yang sudah habis masa garansinya. Biasanya kalau ditanya mereka akan berkata "kalau ada apa-apa, bawa kesini saja nanti dibantu".
Satu hal yang perlu sobat ketahui adalah, untuk garansi toko biasanya tidak mencakup spare part, jadi mereka biasanya hanya bantu jasa saja. Kalau ada kerusakan part, sobat tetap akan dikenakan biaya. Dan bukan hanya itu, kalau ada masalah, biasanya mereka akan menyalahkan pembelinya he he, kalau untuk hal ini sih tergantung yang jual juga ya. Ada penjual yang baik, ada juga yang jahat.
Selain itu, masa garansinya biasa tidak lama, sekitar satu hari sampai semingguan saja. Dengan kata lain, jangan terlalu banyak berharap dengan garansi toko.
Bagaimana cara bedakan garansi resmi dan bukan?
Cara yang paling universal dan mudah adalah menanyakannya langsung ke penjualnya, "ini garansi resmi atau distributor?" Biasanya kalau penjual, khususnya yang punya counter / tempat tetap akan mengatakan dengan jujur. Kalau seandainya kurang yakin, atau jawabannya kurang jelas, kita perlu tegaskan lagi "berarti kalau dibawa ke service center resminya pasti diterima ya? Kalau ditolak, nanti saya bawa kesini lagi"
Memang tidak ada jaminan 100% penjual tersebut menjawab jujur, tapi setidaknya kita sudah coba tanyakan dan setelah mengetahuinya kita bisa memutuskan mau beli atau tidak. Toh kalau memang penjual tersebut jahat, kotak isi batu sekalipun juga dibilang handphone. Yang mau saya katakan adalah, metode dengan cara cek kardus, cek kartu garansi, dll makin kesini makin sulit dibedakan.
Jadi, memang dasarnya adalah kepercayaan dan pilihlah penjual yang baik. Atau kalau mau lebih mudah, beli di tempat resmi / authorized seller.
Masa berlaku garansi
Pada umumnya masa garansi adalah satu tahun. Ada juga yang yang memberikan 2 tahun, tapi itu biasanya 1 tahun garansi jasa + spare part lalu setelah itu hanya garansi jasa saja (kalau ada penggantian part akan dikenakan biaya).
Garansi berlaku selama masa waktu dan bukan berapa kali digunakan. Jadi kalau dalam setahun handphone sobat rusak tiga kali, maka sobat jangan khawatir dan tetap bisa mengajukan klaim garansi. dengan kata lain, garansi itu bisa digunakan berkali-kali bukan seperti kupon makan yang kalau sudah dipakai sekali tidak bisa dipakai lagi.
Selalu perhatikan masa waktu garansi. Ada kasus dimana produsen handphone yang dalam promosinya mengatakan "garansi 3 bulan ganti baru". Itu artinya kalau dalam waktu tiga bulan ponselnya rusak, maka akan diganti dengan unit yang baru.
Tapi ini sebenarnya sedikit menjebak, karena yang dipikir oleh konsumen adalah "3 bulan ganti baru, selebihnya adalah service sampai 1 tahun". Ternyata kenyataannya tidak demikian, yang dimaksud adalah garansi "hanya 3 bulan (ganti baru)" lewat dari itu sudah habis masa garansinya.
Beda garansi vs asuransi handphone / ponsel
Terkadang saat beli handphone kita ditawarkan asuransi kerusakan. Apa bedanya?
Garansi:
- Pihak penyedia jasa garansi akan menjamin dan memperbaiki kerusakan yang BUKAN disebabkan oleh kesalahan pengguna. Dengan kata lain hanya memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh salah proses produksi, barang cacat pabrik, dsb.
- Jadi, kalau layar pecah karena jatuh, kecemplung ke air, lecet, dsb, hal itu TIDAK akan di cover oleh garansi. Kalau sobat bawa ponsel yang rusak akibat keteledoran sendiri, sudah pasti akan ditagih biaya perbaikan (walaupun masih bergaransi).
Asuransi:
- Asuransi biasanya akan memperbaiki kerusakan yang tidak ditanggung oleh garansi.
- Jadi, beberapa asuransi menawarkan kalau misalnya handphone sobat kecemplung ke air, atau jatuh yang sampai menyebabkan kerusakan, bahkan kalau ponselnya hilang karena dicopet, maka hal tersebut tetap ditanggung oleh asuransi dan perangkat sobat akan tetap diperbaiki atau diganti baru.
- Satu catatan penting adalah, BACA DAN PERHATIKAN klausul asuransi (jika mau pakai). Baca dan pelajari baik-baik apa saja syarat-syarat yang diperlukan jika mau klaim kerusakan, dsb.
- Tidak semua asuransi menawarkan penggantian unit baru atau perbaikan karena kesalahan pengguna, jadi sekali lagi, baca baik-baik syarat & ketentuan asuransi sebelum memutuskan mau pakai atau tidak.
Saya lupa kirim kartu garansi ke service center, masih bisa klaim garansi?
Biasanya kartu garansi itu berbentuk buku yang bagian tengahnya bisa dipotong dan terdiri dari dua bagian:
- Satu bagian untuk dikirim ke service center
- Satu lagi untuk dipegang pemilik (konsumen)
Di salah satu bagian biasa dituliskan bahwa kita harus segera mengirimkan potongan kartu ke alamat yang ditunjuk. Tapi kenyataannya saat kita beli ponsel di tempat-tempat yang biasa (bukan retailer besar), kartu garansi tidak di isi bahkan tidak di cap oleh penjual dan tidak dikirim ke alamat yang tertera.
Lalu bagaimana jika terjadi kerusakan, apakah tetap bisa di klaim? Karena tertulis "Garansi hanya berlaku jika potongan kartu ini dikirimkan ke alamat service center dalam waktu dua minggu sejak pembelian."? Kenyataannya adalah, dalam sebagian besar kasus, garansi tersebut tetap berlaku dan bisa dipakai.
Biasanya kalau saya mau klaim garansi dengan kartu yang belum dikirimkan, saya potong dulu dan hanya bawa bagian yang untuk konsumen. Tujuannya agar saat di service center petugas disana tidak berpikir "wah ini kartunya belum dikirim balik". Selain itu kalau kartunya belum diisi, akan saya isi dengan data yang sesungguhnya. Kalau masih ada bon pembelian, harap dibawa juga.
Harap isi tanggal pembelian sejujurnya. Karena biasanya service center memiliki cara bagaimana mengetahui kapan ponsel ini diaktifkan / menyala pertama kali.
Bagaimana kalau kartu garansinya hilang?
Hal ini tergantung kebijakan masing-masing produsen dan service center. Kalau bergaransi resmi, biasanya masih bisa ditanggung walaupun kartunya hilang. Selama segel di unit ponsel masih bagus dan saat dicek dengan sistem ternyata masih berlaku masa garansinya (dilihat dari sejak kapan hp diaktifkan), maka sobat masih bisa klaim garansi.
Tapi sekali lagi, ini tergantung kebijakan produsen dan SC. Ada juga yang kalau kartu hilang = garansi hangus.
Sebaiknya beli handphone garansi apa? Resmi, Internasional atau Distributor
Tentu saja saya akan menyarankan sobat untuk membeli yang garansi resmi karena selain terjamin kualitasnya, kita juga ikut turut mendukung kemajuan Indonesia karena semua barang yang bergaransi resmi berarti telah lulus pengujian, persyaratan dan juga telah membayar semua biaya yang diperlukan untuk dapat dipasarkan secara resmi.
Tapi, jika karena satu atau lain hal sobat ingin membeli garansi distributor atau internasional, maka sobat harus siap dengan segala resikonya. Mungkin ada yang bilang "Lebih mending garansi distributor daripada tidak ada garansi sama sekali." Well... untuk hal ini tidak sepenuhnya benar tapi juga tidak sepenuhnya salah. Dalam beberapa kasus memang kalau ada kerusakan / masalah, pihak distributor dengan baik melakukan reparasi dan perbaikan yang diperlukan.
Tapi dalam beberapa kasus (cukup banyak), pihak distributor seakan-akan mau tanggung jawab, tapi kenyataannya setelah barang masuk service center, ternyata tidak kunjung dikerjakan, saat ditanya, jawabannya "menunggu spare part tersedia".
Khususnya bagi sobat yang tinggal cukup jauh dari pulau Jawa, saya sangat menyarankan beli yang resmi saja. Kenapa? karena lokasi service center distributor biasanya hanya ada di kota-kota besar saja (Jakarta, Surabaya, dsb), tidak seperti garansi resmi yang lebih rata menyebar. Hal ini menyebabkan jika ada kerusakan, sobat perlu mengirimkan perangkatnya ke alamat yang tertera di kartu garansi. Dan saat proses pengirimannya bisa saja barang hilang, tidak diterima / diterima tapi tidak diperhatikan di lokasi SC, dll.
Untuk sederhananya, membeli garansi distributor / internasional bisa dibilang hampir sama saja dengan membeli tanpa garansi sama sekali, karena faktor gambling-nya besar.
Kesimpulannya, kalau sobat tidak mau pusing, maka belilah yang bergaransi resmi. Kalau sobat mau mencoba peruntungan, maka cobalah beli garansi distributor Kalau sobat untung maka akan dapat barang yang bagus, original, tanpa cacat dan tanpa masalah sama sekali. Tapi kalau sobat buntung, maka ada resiko mendapatkan pelayanan SC yang buruk saat dapat barang cacat, atau dapat unit rekondisi / refurbished (bekas) atau paling parah, dapat barang palsu.
Demikianlah informasi perbedaan Garansi Resmi, Garansi Distributor dan Garansi Internasional, semoga bermanfaat
"☀ Baca juga: Apa itu handphone Kingcopy, Supercopy, HDC, Refurbished dan Black Market?"
Jika dirasa artikel ini berguna, silahkan di share / dibagikan
Jika dirasa artikel ini berguna, silahkan di share / dibagikan
Kembali ke atas 🚀