Cara Mengirim Surat, Barang atau Paket di Kantor Pos, JNE, Tiki, dll



21 Juni 2016 Oleh Ted

Saya memiliki ide untuk menulis artikel ini setelah mendengar cerita ayah saya yang dulu untuk membeli perangko di Kantor Pos saja, beliau sampai keringat dingin. Kenapa? Karena beliau minder.

Mungkin bagi banyak orang, mengirim surat atau barang merupakan hal yang sepele, tapi bagi sebagian orang, khususnya yang pemalu ataupun minder, kegiatan "simple" ini bisa menjadi sesuatu yang besar atau menakutkan.

Semoga dengan artikel ini, sobat yang kebingungan bagaimana cara mengirim surat atau barang lewat Kantor Pos, JNE, Tiki, Dll jadi ada gambaran dan bisa mempersiapkan pengiriman dengan baik.

Artikel ini tidak hanya untuk kamu yang minder / pemalu saja sih, karena pada artikel ini saya juga akan memberikan informasi beberapa hal yang harus diperhatikan agar pengiriman surat, barang atau paket kamu lancar dan tidak ada kendala.

Selain itu saya juga akan menulis sedikit perbandingan antara Kantor Pos Vs JNE Vs TIKI, mana yang lebih baik / lebih bagus?



Tiga hal yang perlu dipersiapkan sebelum pergi ke jasa ekspedisi:

1. Packing / kemaslah barang sebaik mungkin

Jika sobat hendak mengirim barang, bungkuslah dengan serapi dan seaman mungkin. Jika barangnya mudah pecah atau rusak, berikan pengaman tambahan, seperti busa, koran, bubble wrap, foam, dsb. Lalu jika bisa bungkus dengan karton tebal agar lebih aman.

Yang perlu sobat ketahui dalam pengiriman ekspedisi adalah, walaupun sobat menulis "Jangan Dibanting", "Mudah Pecah", "Fragile", dsb, tetap saja barang sobat pasti akan terbanting, terlempar dan tertindih.

Bisa dikatakan, tulisan tersebut tidak berpengaruh banyak bahkan boleh dibilang tidak ada pengaruhnya sama sekali.

Kondisi ini tidak mengacu pada salah satu ekspedisi saja, semua layanan ekspedisi sama saja. Jadi, yang bisa kita lakukan adalah melindungi barang kita sebaik-baiknya agar tidak rusak.

Jika sobat mengirim barang dalam ukuran kecil, atau hanya mengirim surat, maka disarankan agar amplop atau kemasannya jangan terlalu kecil. Karena sangat rawan terselip.

Pengecualian: Khusus untuk jasa ekpedisi JNE, ada layanan packing kayu dan juga asuransi. Jika sobat ingin menggunakan asuransi + packing kayu, misalnya ingin mengirimkan handphone, maka sobat tidak perlu packing barangnya terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan pihak JNE perlu memeriksa kondisi barang yang akan dikirimkan terlebih dahulu. Tapi kalau tidak pakai asuransi, kita harus packing seaman mungkin.

2. Tulis Alamat Selengkap Mungkin

Sobat jangan pernah berpikir semua orang mengenal nama jalan, wilayah atau daerah alamat yang dituju.

Mungkin bagi orang setempat nama jalan atau daerah tersebut sangat mudah ditemui atau terkenal. Tapi bagi orang wilayah lain bisa jadi sama sekali tidak mengetahui nama jalan tersebut.

Misalnya ada orang Bali mau kirim barang ke Jalan Margonda No. 56,  Depok. Dia hanya tulis seperti itu saja. Kalau orang Depok, Jawa Barat pasti akan dengan mudah menemukan alamat tersebut.

Tapi petugas ekspedisi yang berada di Bali belum tentu mengetahui Jalan Margonda. Kalau alamat tidak ditulis lengkap, bisa jadi, bukan dikirim ke Depok, Jawa Barat, tapi barang dikirim ke Depok, Jawa Tengah (karena namanya sama-sama Depok dan petugas ekspedisi di Bali hanya tau kalau Depok itu ada di Jawa Tengah -- padahal ada juga yang di Jawa Barat). Ini hanya contoh saja, bukan kejadian nyata.

Oleh karena itu, tulislah alamat selengkap mungkin. Apa saja yang harus ditulis?

  1. Nama Penerima
  2. No telp penerima yang bisa dihubungi
  3. Nama Jalan
  4. Nomor Rumah (bila ada)
  5. Nomor RT/RW
  6. Nama Kelurahan
  7. Nama Kecamatan
  8. Provinsi
  9. Kode Pos
  10. Nama Pengirim
  11. No Telp Pengirim
  12. Untuk Alamat Pengirim biasanya tidak harus ditulis (boleh ditulis, boleh tidak)

Jika sobat tidak mengetahui alamat lengkap tujuan pengiriman, setidaknya nama kota dan kecamatan-nya tidak boleh salah. Karena seandainya barangnya nyasar sekalipun masih dalam satu kecamatan dan mudah diurusnya. Atau jika ternyata kurir ekspedisi tidak bisa menemukan alamat yang tertulis, si penerima paket bisa mengambil sendiri dengan mengunjungi kantor ekspedisinya.

Tidak perlu ada posisi khusus dimana nama, alamat pengirim / penerima ditulis. Sobat boleh tulis dibagian mana saja pada surat atau barang yang akan dikirim.

Kalau saya biasanya menulis alamat penerima dan pengirim di bagian depan biar petugas mudah mencarinya (tidak perlu misalnya nama penerima ditulis dibagian depan surat dan nama pengirim ditulis dibelakang).

3. Cek Tarif Ongkos Kirim

Jika sobat sudah mempersiapkan barang dan sudah menulis alamat lengkap,  maka sebelum pergi ke jasa ekspedisi, ada baiknya sobat mengecek tarif ongkos kirimnya terlebih dahulu.
Besarnya ongkos kirim ditentukan oleh beberapa hal berikut:

1. Jarak dan daerah pengiriman

Beda kecamatan bisa berbeda ongkos kirimnya (walaupun masih dalam satu kota). Untuk daerah yang sulit terjangkau oleh transportasi atau jauh dari kantor cabang ekspedisi terdekat biasanya akan lebih mahal ongkos kirimnya.

2. Berat atau Volume Barang

Semakin berat barang kiriman maka akan semakin mahal ongkos kirimnya. Selain berat, faktor lainnya adalah ukuran / volume barang. Jika barangnya enteng tapi ukurannya besar (misalnya kirim kapas), maka akan dihitung berdasarkan ukuran. 

Untuk mengecek ongkos kirim bisa dilakukan melalui alamat website berikut:

  • Kantor Pos: www.posindonesia.co.id
  • JNE: www.jne.co.id
  • TIKI: tiki.id

Prosedur pengiriman surat atau barang di ekspedisi

Pada dasarnya jika sobat sudah mempersiapkan hal diatas, setelah itu cukup datang ke ekspedisi (Kantor Pos, JNE, TIKI, dll) lalu tinggal berikan surat atau barangnya ke petugas, setelah itu akan di proses lalu bayar. Begitu saja.

Langkah demi langkah prosedurnya sebagai berikut:

  1. Kunjungi kantor ekspedisi yang terdekat, entah itu JNE, TIKI, Kantor Pos atau lainnya
  2. Ambil nomor antrian (bila ada). Kalau tidak ada nomor antrian, langsung berikan barang / surat yang mau dikirim ke petugas.
  3. Jika sobat ingin tahu berapa ongkos kirimnya, sebelum kirimannya di proses, sobat bisa tanyakan dulu berapa tarifnya ke petugas.
  4. Jika setuju dengan ongkos kirimnya, petugas akan langsung memproses kiriman dengan memasukkan data-data yang diperlukan (alamat pengiriman, nama pengirim, dll).
  5. Setelah itu sobat tinggal bayar dan akan diberikan bukti pengiriman / nomor resi / airway bill > simpan baik-baik bukti pengiriman > selesai.

Catatan:

Sobat tidak perlu beli dan tempel perangko. Saat ini semuanya diproses secara online, jadi tinggal datang > berikan paket ke petugas > bayar > selesai.

Harap simpan bukti pengiriman yang tertera nomor resi / airway bill. Ini berguna untuk melacak status pengiriman surat, barang, atau paket sudah sampai mana. Untuk melakukan pengecekan bisa dilakukan melalui website ekspedisi yang digunakan.

Sebagai contoh, bila mengirim melalui JNE, maka cara melihat status kiriman bisa dilakukan dengan cara yang dapat dibaca pada artikel: Cara cek resi JNE klik disini.

Antara Kantor Pos Vs JNE Vs TIKI, mana yang lebih bagus?

Kalau soal pilihan jasa ekspedisi yang terbaik bagi sobat, ini lebih ke pengalaman masing-masing. Kadang sebuah jasa ekspedisi bagus di suatu daerah namun buruk di daerah lain dan sebaliknya.

Misalnya performa JNE bagus di kota A, tapi Jelek di Kota B. Tapi kalau Kantor Pos sebaliknya. Jadi saya tidak bisa menentukan mana yang paling baik, tergantung kebutuhan.

Walaupun begitu, dibawah ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari jasa ekspedisi yang pernah saya gunakan dan saya ketahui. Ini adalah pengalaman pribadi dan tidak mewakilkan performa jasa ekspedisi atau pengalaman orang secara keseluruhan.

3 Jasa Ekspedisi yang saya akan bahas adalah Kantor Pos, JNE dan TIKI. (karena saya baru pernah mengirim menggunakan 3 ekspedisi ini).

Kantor Pos

Kelebihan kantor pos adalah harganya lebih murah dibandingkan JNE atau TIKI. Apalagi kalau mengirim barang dengan berat ringan dibawah 500 gram maka ongkos kirimnya untuk keluar daerah atau yang jauh-jauh bisa 50% lebih murah dibandingkan JNE atau TIKI.

Kalau untuk ongkos kirim ke daerah yang dekat tidak terlalu beda dengan JNE atau TIKI.

Kelebihan yang kedua adalah setiap pengiriman barang via Kantor Pos di asuransikan dengan biaya tambahan yang tidak mahal.

Kekurangan Kantor Pos adalah dia tidak buka sampai malam apalagi buka 24 jam, selain itu lokasinya lebih sedikit (khususnya dibanding JNE).

Kekurangan yang lain adalah di kantor pos tidak ada pilihan untuk menggunakan packing kayu untuk menambah keamaan pengiriman paket.

JNE

Kelebihan JNE adalah lokasinya sangat mudah ditemukan. Seperti jamur, ada dimana-mana

Selain itu, kantor JNE banyak yang buka sampai malam, bahkan kalau kantor perwakilan pusat di sebuah kota, biasanya akan buka 24 jam.

Kelebihan kedua adalah di JNE tersedia jasa packing kayu dengan biaya tidak terlalu mahal. Jadi, kalau sobat ingin mengirim barang yang mudah rusak dan butuh perlindungan ekstra, maka bisa meminta packing kayu di JNE. Tambahan biayanya kalau tidak salah 10 ribu, yang pasti tidak sampai 20 ribu.

Jika sobat ingin mengirimkan handphone (ponsel), laptop, kamera SLR, atau barang elektronik lainnya, maka saya menyarankan mengirimkan lewat JNE. Karena ada pilihan menggunakan packing kayu dan ada asuransi kerusakannya (bukan hanya kehilangan).

Untuk mengirimkan barang elektronik seperti HP, dll lewat JNE, maka sobat jangan membungkusnya dahulu, karena saat di JNE akan diperiksa kondisi barang dan nomor serinya terlebih dahulu. Jadi bawa barang dalam kondisi tidak terbungkus.

Kekurangan JNE adalah biayanya relatif lebih mahal dibanding Kantor Pos, apalagi untuk ke daerah yang jauh atau ke pelosok.

Selain itu, untuk biaya asuransi pengiriman (bila mau pakai) juga lebih mahal dibandingkan Kantor Pos.

Jika sobat mengirim barang tanpa asuransi, maka jika terjadi kehilangan hanya akan diganti 10 kali dari biaya kirim. Misalnya ongkos kirim 9 ribu lalu karena satu dan lain hal barang atau surat sobat hilang, maka hanya akan diganti 9x10=90 ribu.

Tapi jika di asuransikan, maka jika terjadi kehilangan akan diganti full / penuh. Biaya asuransi tergantung harga barang. Kalau tidak salah biayanya 5000 + 0,2% x harga barang. Misalnya harga barang 1 juta, maka biaya asuransi = 5000 + 0.2% x 1.000.000 = 7.000 rupiah.

TIKI

Antara TIKI dengan JNE kelebihan dan kekurangannya hampir mirip2. Untuk tarifnya kadang lebih murah TIKI, kadang lebih murah JNE, tergantung wilayah.

Kekurangan TIKI dibanding JNE adalah untuk packing kayu biayanya mahal.

Sedangkan kelebihan TIKI dibanding JNE adalah biaya asuransinya lebih murah.

Jasa Ekspedisi Lainnya

Saya belum pernah mencoba jasa ekspedisi yang lain selain ketiga diatas. Tapi jika sobat perhatikan sebenarnya banyak juga yang lain, misalnya RPX, SiCepat, Wahana, Dakota, Indah Cargo, dll.

Beberapa ekspedisi lebih spesifik dalam pengiriman dalam jumlah banyak, kalau tidak salah Dakota dan Indah Cargo untuk pengiriman dengan jumlah banyak akan lebih murah dibanding JNE atau TIKI bahkan Kantor Pos (Tapi saya belum pernah coba langsung sih, hanya kata orang saja).

Jadi, kalau sobat ingin mengirim barang atau paket dalam jumlah banyak / berat, coba bandingkan harga terlebih dahulu, karena perbedaan harganya bisa beda jauh.

Demikianlah informasi cara mengirim surat, barang atau paket melalui jasa ekspedisi Kantor Pos, TIKI, JNE atau lainnya. Buat kamu yang takut, minder atau malu-malu untuk mengirim barang, tidak perlu khawatir, prosesnya mudah kok. Saran saya, sering-sering saja kirim surat / barang biar terbiasa

"There's always a first time for everything”

Semoga bermanfaat - salam, gadoga.com






Jika dirasa artikel ini berguna, silahkan di share / dibagikan

Kembali ke atas 🚀

©2009-2023 gadoga.com - V2.2.6.luF
Disclaimer | Kebijakan Privasi