Pada Umur Berapa Seseorang Pantas atau Mulai Dipanggil Bapak / Ibu?
27 Juni 2016 Oleh Ted
Sebenarnya saya menulis artikel ini karena sekedar ingin tahu pada umur berapa sih seseorang pantas dipanggil Bapak atau Ibu? Tapi yang jadi kendala, kemungkinan tidak ada yang baca artikel ini dan jadinya kemungkinan saya tidak dapat respon balik (lah, kalau ga ada yang baca, gimana mau ada yg respon)
Tapi ya sudahlah, anggap saja saya lagi nulis diary Jadi begini, saat ini umur saya 32 tahun saat artikel ini ditulis. Biasanya kalau saya berbelanja, beli makanan, tiket, dsb, saya saat ini terkadang dipanggil "mas atau bang" dan terkadang dipanggil "pak".
Sebenarnya saya tidak terlalu mempermasalahkan hal ini karena sejak saya masih umur 27 tahunan sudah banyak yang memanggil saya bapak / pak. Bahkan saya sempat bergurau dan menulis di status FB: "Sekarang sudah banyak yang memanggil saya pak, berarti saya sudah bermutu... alias bermuka tua "
Entah mengapa seiring bertambahnya usia, hal ini jadi sedikit mengusik saya. Belum dan mudah-mudahan tidak sampai pada tahap yang mengganggu. Hanya saja sepertinya tidak enak kalau terlalu sering dipanggil bapak, sepertinya sudah tua sekali (padahal masih berjiwa muda he he).
Selain itu saya menyukai olahraga "anak muda" seperti Sepeda Gunung, Fixie, SkateBoard, dsb, kalau seandainya muka saya seperti bapak-bapak jadi seperti kurang pede gitu...
Ternyata yang merasakan hal ini bukan hanya saya pribadi, saat berbincang-bincang dengan saudara saya yang berusia 40 tahunan, dia mengatakan bahwa juga merasa "kurang enak" kalau dipanggil bapak, dia lebih mengatakan lebih nyaman dipanggil mas. Lebih lanjut, dia mengatakan kalau sekitar 3 tahun lalu masih banyak yang memanggil dia mas atau bang.
Kalau dipanggil Pak jadi terasa sudah tua. Hmmm... dalam hati saya "dia kan sudah umur 40 tahunan, ya wajar lah dipanggil pak, justru kalau masih dipanggil mas malah aneh ".
Disisi lain, hal ini juga seperti menampar saya, berarti sauadara saya pada saat umur 37 tahunan masih sering dipanggil mas, sementara saya saat masih 27 tahunan sudah banyak yang panggil pak, berarti muka saya lebih boros 10 tahun dibanding muka saudara saya
Lucunya, saat kita masih kecil sepertinya ingin cepat-cepat dewasa, ingin dihormati dan sebagainya. Tapi saat sudah dewasa justru ingin muda terus.
Pada artikel kali ini saya akan berbagi pengalaman dari beberapa hal yang saya perhatikan terjadi di kehidupan sehari-hari.
Dan pada akhir artikel saya juga akan berikan tips bagi kamu yang sedang galau karena muka sudah mulai kelihatan tua dan pada tahap yang mulai tidak nyaman dengan kondisi hidup. Saya bahas ini karena melihat kenyataan yang banyak terjadi di masyarakat yang pada akhirnya bukan menyelesaikan masalah tapi malah membuat masalah baru.
Saat seseorang semakin beranjak dewasa (tua), pada umumnya semakin merasa sensitif terhadap umur
Kejadian nyata: Ada seorang kasir di sebuah mini market yang dimaki oleh customer hanya karena memanggil "ibu" kepada pelanggannya. Kata customer "Emang kapan saya kawin sama bapak kamu?" Dan memang kalau diperhatikan, gaya berpakaian si pembeli memang masih bergaya anak muda / ABG.
Hmmm... siapa yang salah kalau begini? Jelas di customer lah, panggilan bapak atau ibu adalah panggilan untuk menghormati dan sebenarnya si pelanggan seharusnya justru merasa senang karena di hormati.
Coba kalau si kasir memanggil customer dengan panggilan "dik" atau "nak" bukankah akan lebih parah
Tapi memang kenyataannya tidak sesederhana itu. Semakin seseorang beranjak tua, maka biasanya akan semakin memikirkan umur. Seperti saya pribadi, saat saya lebih muda sama sekali tidak perduli jika dipanggil "pak" malah seperti senang karena seperti dianggap lebih dewasa. Tapi saat sudah beneran dewasa malah kebalikannya
Kondisi ini semakin diperparah jika seseorang tersebut belum memiliki pasangan, entar itu pacar atau suami / istri, saya jamin akan lebih sensitif.
Lalu bagaimana cara menyikapi hal ini? Bagi kamu yang bekerja sebagai kasir, sales, atau apapun yang berinteraksi dengan orang lain, maka saya menyarankan sobat harus memperhatikan penampilan orang tersebut.
Jika penampilannya seperti anak muda, maka mungkin ada baiknya jika dipanggil dengan sebutan mas, mba, bang, sis, kak, ce / ci, dsb. Tapi kalau penampilannya sudah dewasa, maka lebih bijaksana tetap dipanggil bapak atau ibu.
Ada sebuah saran yang mengatakan dan seringkali diajarkan kepada sales mobil, SPG ponsel, karyawan/karyawati di mall-mall dan profesi sejenis lainnya yang mengatakan seperti ini:
Kamu ga usah melihat penampilan orang, mau dia tua atau muda, panggil saja "kak" atau "kakak". Hal ini akan membangkitkan jiwa muda dari calon konsumen, membangkitkan rasa senang, nyaman dan pada akhirnya bisa membuat mereka tertarik untuk melakukan pembelian.
Tips ini mungkin cukup ampuh bagi orang-orang yang belum mengetahui trik-nya. Tapi bagi saya pribadi, trik ini sebenarnya bisa dibilang bikin kacau balau panggilan, mulai basi dan membuat orang jadi kurang memperhatikan orang lain dan seperti robot (bukannya perhatikan orang, tapi jadi pukul rata, mau kakek2 tetap dipanggil kakak).
Jadi, kalau sekarang ada yang panggil ke saya "bajunya kakaaakk...." "Cari apa kakaaak..." "Liat-liat sini aja dulu kakaaakk..." "Mobilnya kaakaaaak..." Dalam hati saya "ga mempaaannn" Lagian saya ga semuda itu kali.. Tapi kalau ada yang nawarin "apartemennya MAS...." hmmm... trik ini masih ampuh buat saya ha ha (saya masih senang dipanggil mas ) setelah itu akhirnya saya mau lihat-lihat walau ga jadi beli he he.
Jadi pada umur berapa seseorang pantas atau cocok dipanggil bapak atau ibu?
Sebenarnya sih saya buat artikel ini karena ingin bertanya kepada orang lain, tapi entah deh ada yang mau kasih masukan atau tidak he he.
Kalau menurut saya pribadi: Seseorang pantas dipanggil dipanggil bapak atau ibu mulai umur 26 tahun keatas.
Tentu saja kalau baru umur 23 tahun atau lebih muda tapi sudah menikah, maka orang tersebut dipanggil bapak / ibu sebagai panggilan penghormatan. Tapi ini kan kalau kita mengenal orang tersebut.
Apa yang harus dilakukan jika sudah banyak orang yang memanggil kita bapak atau ibu?
Tadi saya bilang kalau panggilan bapak / ibu cocok untuk orang yang berusia 26 tahun keatas. Tapi jika kamu masih belasan tahun sudah dipanggil bapak / ibu, maka saya ada beberapa saran kepada kamu.
Dan ini adalah saran saja, berdasarkan pengalaman, boleh diikuti boleh juga tidak.
1. Perhatikan Penampilan Pakaian
Ini bukan berarti jika umur sobat sudah 40 tahunan tapi memakai style seperti anak belasan tahun. Tapi sesuaikan penampilan agar tetap terlihat trendy dan tetap rapi.
Apa sih ciri orang tua pada umumnya? Pada umumnya tidak terlalu perduli dengan penampilan. Jadi kalau sobat tetap memperhatikan penampilan, maka akan ada nilai positif dan terkesan lebih muda.
Kejadian nyata: Seorang teman saya cerita, dia mau beli beberapa keperluan rumah di toko kelontong, ternyata si mba-mba yang melayani cukup cantik dan dia jadi tertarik. Tapi saat si mba pelayan toko berbicara dengan teman saya dia berkata "mau cari apa pak?"
Teman saya langsung merasa tidak enak hati dan merasa sudah tua (teman saya umur 27 tahunan). Akhirnya dia mulai merapihkan rambutnya yang tadi berantakan lalu ajak ngomong si mba-nya lagi.... tapi masih dipanggil "pak".
Terakhir, dia mulai merapihkan bajunya dan jaketnya dan pada akhirnya keluarlah kata-kata yang diharapkan oleh teman saya "butuh apa lagi MAS?"
Intinya adalah, cara berpakaian bisa mempengaruhi orang lain memanggil kita mas / bapak, ibu / mba. dll.
Baca Juga: 5 Tips Pilih Fashion Items yang Bisa Bikin Kamu Terlihat Lebih Berkelas
2. Rawat Tubuh Dengan Baik
mustache
Jika saat ini sudah banyak yang memanggil kamu bapak / ibu tapi kamu merasa belum layak untuk dipanggil pak / bu, maka ini berarti sudah saatnya kamu melakukan "upgrade" pada tubuh kamu.
Tidak perlu dengan membeli produk perawatan atau kecantikan yang mahal-mahal. Sobat cukup rutin melakukan olahraga, makan yang sehat dan juga menjauhi hal-hal yang bisa membuat kamu lebih cepat tua, misalnya merokok, minum alkohol, kurang istirahat, dll.
Jadi, ini adalah sebuah pilihan. Kamu mau awet muda dengan memilih gaya hidup sehat atau mau cepat terlihat tua dengan tidak memperdulikan kesehatan.
Saya mengerti beberapa orang dikaruniakan dengan wajah yang imut-imut dan baby face, tapi beberapa orang yang baru umur belasan tahun sudah memiliki tampang bapak-bapak atau emak-emak.
Kalau kamu masuk dalam kategori yang kedua (bermuka tua), maka jangan berkecil hati, walau mungkin kamu saat ini masih muda, justru kamu harus selalu memperhatikan kesehatan.
Kalau kamu konsisten menjaga kesehatan, mungkin 10 tahun dari sekarang muka kamu masih sama seperti saat ini. Dan sangat mungkin orang yang tadinya mukanya cantik, ganteng, imut2 tapi karena tidak jaga kesehatan, 10 tahun kemudian malah terlihat 15 tahun lebih tua dari kamu.
Ini kejadian nyata loh, saya punya teman cantik sekali dan jadi primadona banyak pria, tapi karena dia perokok berat, saat ini dia mukanya seperti beberapa tahun lebih tua dari seharusnya.
Kalau saya pribadi, dulu saat saya umur 27 tahun, banyak sekali yang memanggil saya bapak, tapi sekarang saat saya umur 32 tahun karena mulai "merawat diri", akhirnya justru lebih sering dipanggil "mas" dibanding dulu saat saya lebih muda.
Hal sederhana yang harus sering dilakukan adalah:
- Seringlah cuci muka agar kulit wajah selalu bersih. Tampilan tua sangat dipengaruhi oleh kondisi kulit yang terlihat kusam, terlalu berminyak, dsb.
- Kalau pengendara motor, lindungi tubuh dengan baik agar tidak rusak terlalu sering terkena matahari.
- Buat para pria, sebaiknya cukur kumis dan jenggot secara teratur. Karena kumis dan jenggot membuat tampilan lebih "dewasa". Kecuali kalian dapat anugrah kumis yang keren, maka bisa di style dengan model kekinian. Tapi kalau kumis kamu jarang2 / tumbuh saja enggan (seperti saya
), maka baiknya dicukur habis saja.
3. Terima Kenyataan
Kalau dua hal diatas sudah dilakukan, yaitu menjaga penampilan dan merawat tubuh, tapi ternyata masih banyak yang memanggil kita bapak atau ibu, maka sudah saatnya kita menerima kenyataan
Ada saatnya solusi terbaik adalah penerimaan dan berfokus pada hal yang lain.
Maksudnya apa? jika wajah bukanlah "kelebihan" kita, maka kita harus memaksimalkan bidang yang lain, misalnya di bidang musik, ketrampilan (memasak misalnya), kebijaksanaan, kepintaran, kebaikan dan masih banyak lagi yang bisa sobat kembangkan.
Saya rasa tidak perlu diceritakan contoh karena sudah banyak sekali bukti nyata seorang yang mukanya biasa-biasa saja bahkan bisa dibilang jelek tapi memiliki pasangan yang cantik atau ganteng.
Lagi pula, wajah itu hanya sementara saja, walaupun kita melakukan perawatan ratusan juta bahkan sampai milyaran, tetap saja pada suatu saat kita akan menjadi tua. Lihat saja bintang-bintang film Hollywood, walaupun kulitnya mulus seperti porcelain, tapi tetap saja terlihat tua (karena "konstruksi" tulang wajah sudah berubah).
Jadi, pada satu titik, lebih bijaksana kalau kita menerima kenyataan lalu move on
Penutup + Ringkasan
Jika saat ini sobat merasa tidak nyaman karena sudah sering dipangil bapak atau ibu, maka saya menyarankan beberapa hal... ini sebenarnya sih sebagai pengingat bagi diri saya sendiri ha ha ha
Pertama, coba perbaiki penampilan
Kedua, rawat tubuh baik-baik.
Ketiga, jika cara pertama dan kedua tidak berhasil atau gagal total, maka sobat harus bisa menerima kenyataan dan kembangkan potensi diri yang lain, jangan berfokus pada kelemahan, tapi gali terus kelebihan yang kita miliki. Lagipula, tidak ada kegantengan atau kecantikan yang abadi. Tapi sikap, sifat dan kemampuan non fisik bertahan jauh lebih lama dibanding fisik.
Jika saat ini kamu galau karena sudah begitu banyak yang mulai panggil kamu pak / bu tapi kamu belum menikah (dan parahnya sudah ditanya-tanya "kapan nikah?") maka bisa baca artikel: bagaimana cara mendapatkan jodoh klik disini
Demikianlah artikel yang ga terlalu penting kali ini Kalau menurut sobat pada umur berapa seseorang cocok dipanggil pak / bu? Kalau mau diskusi bisa mengisi kolom komentar dibawah. Salam - gadoga.com
Jika dirasa artikel ini berguna, silahkan di share / dibagikan
Kembali ke atas 🚀