Pertanyaan Seputar Penyaliban Yesus dan Penebusan Dosa

15 November 2013 Oleh Ted

Masih banyak orang Kristen yang belum mengerti tentang hubungan penyaliban Yesus dengan penebusan dosa manusia. Ternasuk saya sendiri yang baru-baru ini saja memahaminya, padahal sudah puluhan tahun berk-KTP Kristen.

Pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan diantaranya adalah:

  • Kenapa Tuhan harus turun ke bumi? Emang Dia ga ada kerjaan?
  • Bukankah Tuhan maha kuasa dan bisa langsung menghapuskan dosa dari sorga?
  • Manusia yang salah, kenapa harus Tuhan yang di hukum (disalib)?
  • Kalau Yesus adalah anak Allah, kenapa Allah tega menyalibkan Yesus?
  • Apakah semua orang Kristen pasti masuk surga?

Untuk mengerti apa hubungannya penyaliban Yesus Kristus dengan keselamatan manusia, kita harus memahami beberapa hal:

  • Tuhan itu MAHA SUCI
  • Tuhan itu MAHA ADIL
  • Upah dosa ialah maut (Roma 6:23)
  • TUHAN itu tidak berubah selama-lamanya, tidak plin-plan.
  • TUHAN itu kasih

Kenapa Tuhan harus datang ke dunia?

Kenapa orang Kristen sangat percaya Yesus itu adalah Tuhan yang datang ke dunia? Jawabannya adalah, karena itu semua pasti ada tujuannya. Dia datang ke bumi bukan karena ga ada kerjaan, iseng dan sebagainya.

Sebelumnya saya akan memberitahu empat cara manusia bisa hadir di dunia:

  • Tanpa seorang Pria maupun Wanita: Dia adalah Adam. Hal ini terjadi hanya sekali dalam sejarah dan tidak akan pernah terjadi lagi.
  • Tanpa seorang Wanita, hanya ada Pria: Dia adalah Hawa yang diambil dari tulang rusuk Adam. Hal ini terjadi hanya sekali dalam sejarah dan tidak akan pernah terjadi lagi.
  • Dengan seorang Pria dan seorang Wanita: Ini adalah bagaimana cara seluruh manusia biasa diciptakan.
  • Tanpa Pria, hanya Wanita: Kelahiran Yesus Kristus. Hal ini terjadi hanya sekali dalam sejarah dan tidak akan pernah terjadi lagi.

Saya menginfokan 4 cara manusia bisa hadir di dunia untuk memberitahu bahwa Yesus hadir bukan dengan cara biasa dan hanya akan terjadi satu kali dalam sejarah, tidak akan terulang lagi.

Artinya, Yesus memang berbeda. Sedangkan semua rasul dan nabi besar lainnnya adalah ORANG BERDOSA yang tidak bisa membawa manusia ke dalam keselamatan.

Dengan begitu, Tuhan pasti memiliki tujuan mendatangkan Yesus. Apa Tujuannnya? Apakah sekedar untuk meluruskan ajaran bangsa Israel? Kenapa kedatanganNya harus begitu ajaib? Baca terus artikel ini.

Mengerti Sifat Maha Suci dan maha Adil Allah:

Untuk dapat mengerti tujuan Yesus datang ke dunia, kita terlebih dahulu harus mengetahui sifat Allah yang maha adil dan maha suci.

Pengertian Allah yang maha adil

Apakah manusia yang bersalah / berdosa layak dapat hukuman? Jelas jawabannya adalah: YA! manusia yang berdosa layak dapat hukuman dari Tuhan karena tidak taat perintahNya. Itu adalah bentuk keadilan Tuhan.

Kalau ada yang jawab: TIDAK! Manusia itu seharusnya bebas melakukan apa saja, tidak perlu dapat hukuman karena tidak taat Tuhan. Maka orang yang berkata Tidak, harus juga mau diperlakukan hal yang sama, yaitu:

Orang tersebut harus terima-terima saja kalau ada orang yang menyakiti dirinya. Orang itu tidak berhak menuntut keadilan. Kok ga berhak? ya jelas dong, kalau dia berpikir saya ga berhak dapat hukuman karena telah menyakiti Tuhan, itu berarti dia juga ga berhak mendapat keadilan jika ada orang lain yang menyakiti dirinya.

Intinya adalah, setiap perbuatan jahat harus ada konsekuensi-nya atau ada hukumannya. Itu adalah sifat MAHA ADIL Tuhan.

Pengertian Allah yang maha suci

Sebelumnya kita sudah bahas bahwa setiap kejahatan harus ada hukumannya. Tapi bagaimana kalau pelaku kejahatan itu mengakui dan sadar akan kesalahannya? Bagaimana kalau dia bertobat? Apakah Tuhan akan mengampuninya?

  • Tuhan mau agar manusia selamat dan tidak menerima hukuman, tapi Tuhan tidak bisa begitu saja menghiraukan atau "tutup mata" terhadap dosa manusia.

Maksudnya? Saya berikan contoh:

Ada manusia berdosa sama Tuhan > Manusia itu bertobat > Tuhan tidak bisa berkata seperti ini:

  • Ya, karena kamu sudah tobat, mari kita lupakan kesalahan kamu yang dahulu dan dosa kamu sudah dihapuskan semuanya. TUHAN YANG SEJATI TIDAK BISA BERKATA SEPERTI INI!

Kenapa tidak bisa? Karena itu adalah sifat maha suci Tuhan. Tuhan tidak bisa mentoleransi dosa sedikit pun.

  • tuhan yang bisa "melupakan" dan tidak memberi hukuman bagi para pembuat kejahatan itu berarti adalah tuhan yang berkompromi, mentoleransi dosa dan tidak pantas dipanggil Tuhan. Kenapa? karena itu bukanlah Tuhan yang MAHA SUCI. tuhan macam begini bisa dibilang tuhan yang "toleran" atau tuhan yang "cincay".... tapi yang pasti bukan Tuhan yang suci.
tuhan yang berkompromi dengan dosa, tidak layak disebut sebagai tuhan

Contoh untuk dapat paham sifat maha suci dan maha adil Allah

Misalnya di Indonesia tertangkap koruptor yang menggunakan dana rakyat trilyunan Rupiah. Tapi ternyata koruptor tersebut menyesal dan bertobat dan berjanji akan melakukan perbuatan baik yang sangat banyak sepanjang hidupnya. Saya tanya ke sobat:

  • Apakah dengan dia menyesal, bertobat dan berjanji melakukan perbuatan baik, setelah itu dia bisa bebas dari hukuman?

Tentu saja tidak, walaupun dia sudah menyesal dan bertobat, tetap saja dia harus menjalani hukuman.

Apakah ada cara bagi sang koruptor agar tidak jadi dihukum? Mungkin ada, tapi syaratnya dia harus membayar dan melakukan hal-hal yang sebanding dengan kejahatan yang dia perbuat, ini artinya dia harus:

  • Mengganti uang yang di korupsi dengan jumlah yang setidaknya sama persis
  • Dengan berbagai cara mengganti kerugian bukan hanya yang materil tapi non materil, misalnya ketidaknyamanan akibat sarana dan prasana buruk karena uang pembangunan di korupsi. Artinya sang koruptor harus "membuat nyaman" orang-orang yang dulu merasa "tidak nyaman" akibat perbuatannya.
  • Kalau akibat perbuatannya dia sampai menghilangkan nyawa, misalnya dana rumah sakit di korupsi sampai ada korban jiwa, maka si koruptor harus mengembalikan nyawa yang dihilangkannya.
  • dll, dst

Pertanyaannya apakah si koruptor mampu membayar hal yang setara dengan perbuatannya? Soal materil mungkin hal yang mudah, bagaimana dengan kerugian non materilnya? Saya rasa mustahil. Penjahat itu tidak bisa memperbaiki kesalahan yang diperbuatnya, seperti gelas yang sudah pecah tidak bisa akan seperti baru lagi walaupun kita lem sebagaimana rupa.

Sekarang kita tarik kepada diri kita sendiri:

  1. Tuhan itu MAHA suci
  2. Kita itu berdosa, paling tidak kita pernah melakukan dosa satu kali dalam hidup kita

Ingat kata kuncinya, MAHA suci itu artinya sempurna 100% sucinya, tidak ada dosa sama sekali. Ini berarti:

  • Kalau mau bertemu Tuhan di surga, maka kita harus 100% suci bersih
  • Pertanyaannya: Apakah mungkin manusia itu jadi maha suci? Apakah ada manusia yang suci?

Kesimpulannya:

Tidak ada manusia suci (kecuali Yesus) dan tidak ada manusia yang sanggup membayar hutang dosa-nya. Artinya kita berbuat satu juta atau satu milyar kebaikan sekalipun tidak mungkin menjadikan kita suci dan secara otomatis kita tidak bisa bertemu Tuhan berdasarkan perbuatan kita sendiri.

Ingat, Tuhan yang MAHA SUCI tidak mungkin bisa bersatu dengan yang tidak suci, sama seperti Terang tidak mungkin bersatu dengan gelap karena terang pasti akan menghancurkan gelap.

Walau kita berbuat sejuta kebaikan, tetap TIDAK MUNGKIN menjadikan kita 100% suci

Kalau kita tidak mungkin suci, lalu bagaimana caranya bertemu Tuhan yang maha suci?

Seperti sudah dibahas sebelumnya, seseorang mungkin saja terhindar dari hukuman kalau dia bisa memberikan tebusan yang besarnya sebanding dengan kesalahan yang diperbuat.

Alkitab mengatakan bahwa upah dosa ialah maut atau kematian (Roma 6:23). Oleh karena itu, agar kita tidak dihukum mati oleh Tuhan dan agar kita berelasi dengan Tuhan, maka harus ada yang mati menggantikan kita.

  • Catatan: Maut yang dimaksudkan disini lebih menekankan kepada kondisi yang terpisah dari Tuhan.

Jika pada jaman Israel kuno, hal ini dilakukan dengan memberikan hewan kurban. Prosesnya seperti berikut:

  • Ada manusia yang berbuat dosa artinya manusia itu harus mendapat hukuman (kematian)
  • Manusia memberikan tebusan, yaitu hewan kurban. Hewan yang akan digunakan sebagai korban adalah hewan yang terbaik yang sehat dan bebas dari cacat (menggambarkan kesucian) Imam akan melakukan ritual yang pada intinya akan men "transfer" dosa manusia itu ke dosa hewan. Ini dinamakan imputasi dosa.
  • Hewan yang tadinya suci kini menjadi kotor dan berdosa karena dosa manusia sudah "dipindahkan" ke hewan itu akibatnya, hewan tersebut harus di bunuh, harus menumpahkan darah dan harus mati (upah dosa adalah maut).
  • Disisi lain, manusia yang tadinya berdosa, kini menjadi "bersih" karena dosa-nya sudah di tanggung oleh hewan kurban.

Tapi, proses penebusan dosa dengan menggunakan hewan kurban ini tidaklah pernah cukup karena hewan bukan tebusan yang sebanding. Oleh karena itu, umat Israel harus berkali-kali melakukan ritual pengorbanan setiap kali berbuat dosa.

Bagaimana kalau ada orang berdosa yang tidak mau berikan korban? Maka yang harus menanggung hukuman dosa adalah dirinya sendiri. Dengan kata lain, "Elo berbuat (dosa), elo ga mau cari pengganti / tebusan, ya, elo tanggung sendiri hukumannya"

Apa hubungan pemberian korban dengan penyaliban Yesus?

Sampai tahap ini kita sudah mengetahui:

  1. Tuhan yang maha suci pasti menghukum dosa
  2. Upah dosa adalah maut
  3. Maut bisa dihindari seandainya ada tebusan yang sebanding dengan dosa yang dilakukan tebusan pada jaman dahulu adalah dengan berikan hewan kurban.
  4. Dosa manusia di jaman dahulu ditanggung oleh hewan kurban ' akibatnya hewan kurban yang harus menerima hukuman dosa, yaitu maut.

Lalu apa hubungannya dengan Yesus? jawabannya: Yesus adalah kurban yang menanggung dosa seluruh manusia. Jadi:

  1. Manusia sudah jatuh dalam dosa
  2. Hukuman dosa adalah maut
  3. Tuhan Yesus MAU menanggung dosa manusia, yaitu dosa saya, dosa kamu dan dosa semua orang.
  4. Kita bisa meminta Yesus untuk menanggung dosa kita, artinya kita akan "memindahkan" dosa kita kepada Tuhan Yesus.
  5. Setelah proses "transfer dosa" selesai, ini berarti:
    1. Kita yang tadinya dosa jadi suci ' kita jadi bisa berelasi dengan Allah Bapa disurga
    2. Yesus yang tadinya suci jadi berdosa ' Yesus yang menanggung murka Tuhan dan Dia yang akan mati, menumpahkan darah (sudah terjadi di atas kayu salib).

Mungkin sobat akan sedikit sulit mengerti kalau kurang paham konsep trinitas. Dan itu akan kita bahas nanti. Tapi yang perlu sobat mengerti saat ini adalah:

Yesus mau menanggung dosa kamu dan saya; Yesus mau mati menggantikan kita yang seharusnya dihukum

2 Korintus 5:21: "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah."

Bagaimana caranya agar dosa kita bisa di tanggung oleh Yesus?

Satu-satunya cara adalah dengan mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat. Kalau ada yang mengatakan:

"Tidak! Saya tidak mau menjadikan Yesus sebagai juru selamat saya!"

Ya tidak masalah, Tuhan tidak rugi kalau sobat tidak mau menerima Yesus sebagai juruselamat. Tapi ini artinya: Sobat yang harus menanggung dosa sobat sendiri. Dan ingatlah 3 hal berikut:

  1. Tuhan maha suci
  2. Kalau mau bertemu Tuhan, maka manusia harus suci
  3. Apakah mungkin manusia itu menjadi suci atas usahanya sendiri?

Kenapa Yesus harus jadi manusia?

Tujuan no 1:

Karena manusia yang berdosa, maka manusia tidak bisa ditebus dengan sesuatu yang lebih rendah nilainya. Oleh karena itu, penebusan yang sempurna harus memenuhi dua aspek, yaitu:

  1. Manusia harus digantikan oleh manusia
  2. Manusia itu harus suci

Tidak ada satupun manusia suci di dunia ini, maka juru selamat haruslah manusia yang sejati namun disaat yang bersamaan juga merupakan Allah yang sejati. Dialah Tuhan Yesus Kristus.

Tujuan no 2:

Agar kita mengenal Tuhan kita di dalam Yesus Kristus. Bisa dibilang agar kita tidak salah sembah Tuhan.

Di jaman dahulu (sebelum Yesus datang) orang Israel ketika menyembah Tuhan harus jelas Tuhan mana yang disembah, sehingga seringkali orang Israel saat berdoa dengan Tuhan menyebut Allah-nya Abraham, Ishak dan Yakub.

Kalau setelah Yesus datang, maka kita bisa berdoa kepada Allah Bapa di surga di dalam nama Yesus Kristus, kita bisa mengenal Tuhan melalui Yesus.

Untuk bisa mengerti konsep ini akan dijelaskan mengenai tritunggal (akan dibahas di artikel ini nanti).

Analoginya seperti ini. Misalnya saya melihat ada kumpulan semut yang sedang angkut bangkai kecoa ramai-ramai. Karena saya mau bantu para semut, akhirnya saya pegang itu kecoa dan taruh di depan lubang tujuan bangkai itu akan dibawa. Tapi yang terjadi malahan para semut kabur melarikan diri.

Lalu bagaimana agar para semut bisa mengerti saya ingin bantu mereka? Caranya adalah dengan saya menjadi seekor semut.

Tujuan no 3:

Sebagai contoh teladan kita bagaimana kita seharusnya bersikap sebagai manusia. Yesus itu adalah manusia sempurna, jadi kita bisa mengikuti semua pengajaranNya.

Tidak ada nabi, rasul atau siapapun manusia di dunia ini yang tidak berdosa selain Yesus.

Maksudnya adalah, jika anda bingung ingin mengambil tindakan atau keputusan tertentu, anda bisa bertanya "Kira-kira apa yang akan Yesus lakukan (jika berada di posisi saya)?" atau What Would Jesus Do?

Anda tidak bisa mengganti Yesus dengan nama nabi atau rasul tersebesar sekalipun, misalnya "Apa yang akan Paulus lakukan?" Paulus itu orang berdosa, sama seperti kita semua adalah orang berdosa.

Catatan: Kita sebagai manusia memang tidak memiliki kemampuan untuk membangkitkan orang mati seperti Yesus atau mujizat2 besar lainnya, tapi yang harus kita tiru adalah Yesus mau membantu menyembuhkan orang lain, menjadikan hidup orang lain itu lebih baik lagi.

Artikel terkait: Apa mujizat itu masih ada saat ini?

Saya tetap belum paham juga, kenapa Tuhan ga bisa begitu saja menghapus dosa? Kenapa harus pakai percaya Yesus dulu baru bisa selamat? bukankah Dia maha kuasa dan bisa melakukan apapun?

Mari kita ulangi pembahasannya:

  1. Setiap dosa harus mendapatkan hukuman.
  2. Manusia melakukan dosa artinya manusia harus menerima hukuman dan mengalami maut (terpisah dari Tuhan).
  3. Kalau tidak mau mengalami maut, manusia harus mencari tebusan yang nilainya sebanding dengan dosa yang diperbuat.

Kenapa Tuhan tidak menghapus / melupakan dosa begitu saja? Karena itu adalah sifat maha suci Allah yang tidak bisa mentolerir dosa setitik pun (kalau masih kurang mengerti, bisa ulang membaca di atas, di bagian: Pengertian Allah yang maha suci

Mungkin untuk point dibawah ini sobat masih bisa mengikuti:

  1. Tuhan tidak bisa mentolerir dosa atau tidak bisa menghapuskan dosa begitu saja alias harus ada hukuman.
  2. Kalau tidak mau dihukum, harus ada tebusan yang nilainya sebanding dengan dosa yang diperbuat.
  3. Yesus mau menjadi tebusan bagi kita agar kita tidak dihukum oleh Tuhan

Nah, yang mungkin mengganjal di otak sobat adalah:

  • Katanya Yesus itu Tuhan
  • Ini berarti: Tuhan yang pasti menghukum dosa, turun ke bumi dalam wujud Yesus, lalu menanggung hukuman dosa itu.
  • Mungkin sobat akan berpikir:
    • Ribet banget sih, ini sandiwara atau gimana?
    • Kenapa mesti repot-repot pakai proses penebusan dosa segala? Toh kalau Tuhan yang katanya mau hukum dosa tapi ujung-ujungnya Tuhan sendiri yang mau menanggung hukuman itu, kan aneh????
    • Lebih simple kalau "Cling... yak... dosa kamu sudah dihapuskan..." Ga perlu pakai proses penebusan2 segala!

Untuk menjelaskan hal ini, saya berikan sebuah ilustrasi:

Pada jaman dahulu kala ada sebuah kerajaan. Kerajaan tersebut memiliki raja yang bijaksana dan adil. Suatu saat terjadi tindakan kriminal dimana terjadi pencurian. Setelah beberapa lama, akhirnya pencuri dapat berhasil ditangkap.

Saat menerima laporan dari tentara, sang raja langsung memberi perintah untuk menghukum cambuk pencuri.

Saat hari penghukuman, sang raja baru mengetahui bahwa pencuri tersebut adalah ibunya sendiri. Sang algojo bertanya kepada Raja: ‘Apakah hukuman tetap dilaksanakan?’

Raja yang ADIL berkata: ‘hukuman tetap harus dilaksanakan’

Namun saat hendak dilakukan cambukan pertama, sang Raja berkata kepada algojo: ‘biarkan saya menggantikan posisi ibu saya’. Akhirnya sang raja pun menerima hukuman cambuk. Hal itu dilakukan karena ia sangat MENGASIHI ibunya.

Demikian pula dengan kita manusia, hukuman dosa adalah maut / kematian kekal di dalam neraka. Namun karena TUHAN sangat mengasihi manusia, Ia memberikan anak-Nya yang tunggal yaitu Tuhan Yesus Kristus untuk menanggung dosa manusia / untuk menggantikan manusia yang seharusnya dihukum dalam neraka.

Hal yang perlu sobat mengerti adalah, Allah Bapa tidaklah sama dengan Yesus Kristus. Jadi, yang memberikan hukuman adalah Allah Bapa, sedangkan yang menerima murka dan hukuman adalah Allah Anak, yaitu Yesus Kristus. Untuk dapat menerima ini, sobat harus mengerti konsep trinitas dan nanti akan dibahas dibawah.

Tapi yang sobat perlu selalu ingat dan tancapkan di dalam hati adalah: kalau sobat tidak terima Yesus sebagai juruselamat, maka sobat akan menanggung sendiri dosa sobat. Dan upah dosa adalah? Maut!

Tuhan Yesus membayar hutang kepada siapa?

Ada beberapa orang yang berpikir, Yesus disalib untuk menebus manusia dari setan untuk membayar hutang dosa kepada setan. Tentu saja hal itu salah besar!

Yesus membayar hutang dosa kepada Tuhan. Analoginya seperti ini:

Anda tahu kan pegadaian? Misalnya anda memiliki sebuah kalung emas. Kalau anda menggadaikan kalung emas anda di pegadaian, maka berarti anda sudah tidak memegang benda itu lagi.

Bagaimana caranya agar kalung anda bisa kembali dimiliki? anda harus menebus kalung itu dan bayar ke pegadaian.

Sekarang diibaratkan seperti ini:

  • Pegadaian = Tuhan
  • Kalung emas = keselamatan

Pada awalnya keselamatan sudah dimiliki oleh manusia. Namun karena manusia jatuh dalam dosa (manusia yang berontak), Tuhan mengambil keselamatan itu dari anda (seperti pegadaian yang "mengambil" kalung emas).

Bagaimana agar keselamatan bisa anda miliki kembali? Satu-satunya cara adalah dengan membayar tebusan (membayar hutang dosa).

Bagaimana cara bayar hutang dosa? Sebuah hutang harus dibayarkan dengan sesuatu yang nilainya sama atau lebih mahal (pegadaian saja ada bunganya).

Dengan syarat seperti itu, sudah pasti manusia tidak akan mampu membayar hutang dosanya sendiri. Karena manusia sudah berdosa dan tidak mungkin kembali menjadi suci, APAPUN yang mereka lakukan, perbuatan paling baik dan paling mulia sekalipun tidak bisa menghapus dosa mereka dan mengembalikan kondisi seperti awal manusia diciptakan.

Lalu bagaimana caranya? hanya melalui Tuhan Yesuslah satu-satunya cara agar kita diselamatkan. Dengan cara kita menerima dan mengakui TUHAN YESUS sudah menebus kita dan membayar semua hutang dosa, dengan lunas, dengan darahNya yang begitu mahal.

Sehingga kita yang tadinya harus binasa oleh dosa kita sudah digantikan oleh Yesus yang mati diatas kayu salib.

Kalau muncul lagi pertanyaan: kenapa Tuhan tidak kasih begitu saja keselamatan, harus ada pengorbanan, harus ada harga yang dibayar.

He he sebenarnya diatas sudah dijelaskan, beberapa kali malah. Namun saya akan berikan analoginya satu lagi dengan contoh pegadaian.

Apakah dengan cara memohon-mohon ke pegadaian untuk mengembalikan kalung emas anda tanpa harus bayar tebusan lalu setelah itu permintaan anda dikabulkan? Tentu saja tidak, untuk mendapatkan kalung anda, maka anda harus bayar tebusan.

Karena itu sudah hukum / peraturan dari pegadaian dan itu tidak akan berubah karena sudah ditetapkan.

Ingatlah, pegadaian sudah memberitahu tata tertib atau peraturannya sebelum menggadaikan kalung emas. Jadi, sangatlah egois jika ada orang yang menggadaikan kalung lalu karena dia tidak bisa bayar menyalahkan pegadaian dan memaksa agar pegadaian merubah peraturan itu.

Sama seperti Tuhan, Dia sudah memperingatkan manusia untuk jangan berbuat dosa, karena Dia suci dan menginginkan kita Suci dan karena hukuman dosa adalah maut. Tapi manusia berontak kepada Tuhan, maka sudah jelas hukumannya adalah maut. Kita semua layak mendapatkan hukuman Tuhan.

☀ Sebuah hutang harus dibayarkan dengan sesuatu yang nilainya sama atau lebih mahal ☀

Pertanyaan-pertanyaan lainnya yang seringkali ditanyakan:

  • Pertanyaan 1: Tuhannya orang kristen ada tiga ya?

Kata Esa dalam Alkitab, kalau dilihat dari bahasa aslinya, ESA itu berarti SATU yang terdiri dari (beberapa). Ada Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Ketiganya adalah Pribadi yang berbeda namun esensinya satu, yaitu ketiganya adalah Tuhan yang memiliki kemuliaan yang sama.

Allah Bapa, Allah Anak (Yesus Kristus) dan Allah Roh Kudus adalah pribadi yang memiliki pemikiran dan kehendak, namun ketiganya selalu sehati dalam bertindak.

Secara simple penjelasan Allah Tritunggal seperti ini: Misalnya di rumah saya ada 3 Alkitab. Milik Mama ukurannya besar karena beliau matanya sudah sulit melihat dan butuh Alkitab ukuran ekstra dengan huruf yang besar2, lalu ada milik keponakan saya ukurannya kecil agar praktis dibawa kemana-mana, dan milik saya sendiri ukurannya sedang.

Ketiga Alkitab tersebut berjumlah tiga buah dan memiliki bentuk atau “pribadi” yang berbeda-beda  (ada yg besar, ada yg kecil) namun ketiganya adalah merupakan Alkitab. Jadi, Allah Bapa di sorga bukanlah Yesus, Yesus Bukanlah Allah Roh Kudus dan Roh kudus bukanlah Allah Bapa, namun esensi ketiganya adalah sama dan memiliki kuasa yang sama, yaitu sebagai TUHAN.

Tuhannya orang kristen ada tiga?

Gambar 1: Diagram “Perisai Trinitas” atau Simbol Allah Tritunggal yang biasa digunakan pada Kristen Barat Tradisional

Penjelasan tentang trinitas lebih lanjut bisa dibaca pada artikel: Mengerti Allah Tritunggal dengan mudah klik disini

  • Pertanyaan 2: Katanya Yesus rela disalib, kalau rela, kenapa Ia Berdoa minta “cawan” / penderitaan lewat?

"Matius 26:39: Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”

Yesus saat inkarnasi menjadi manusia adalah 100% manusia dan dalam tubuh manusia-Nya, Ia juga merasakan pergumulan dan rasa sakit. Semua kelemahan manusia (lapar, haus, kesakitan) Ia rasakan.

Namun Dia juga adalah 100% Allah karena Yesus sudah tahu bahwa ia akan ditangkap, disalib dan akan mati sebelum peristiwa itu benar-benar terjadi.

Markus 14: 3: Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus

Ayat 9: Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya. Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburan-Ku.

Ayat 18: Ketika mereka duduk di situ dan sedang makan, Yesus berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku, yaitu dia yang makan dengan Aku.”

Dari Ayat diatas jelas bahwa Yesus telah mengetahui bahwa salah seorang muridnya akan menyerahkan diri-Nya untuk disalibkan dan Ia juga mengetahui bahwa diri-Nya akan mati.

Jadi, walau Yesus sebagai manusia yang dapat merasakan sakit, namun sebagai Allah Ia rela disalibkan walau sebenarnya memiliki kesempatan untuk melarikan diri (karena Yesus sudah mengetahui kejadian sebelum terjadi).

Cawan atau penderitaan yang tidak diinginkan oleh Yesus bukanlah penderitaan fisik, namun penderitaan yang dimaksud adalah perpisahan dengan Allah Bapa disurga. Penjelasan selanjutnya dapat dibaca dibawah pada bagian saat Yesus berteriak “Eli-eli lama sabakhtani”.

  • Pertanyaan 3: Kalau Yesus rela disalib, kenapa menyuruh murid-muridnya membeli pedang?

Lukas 22: 36-38:
36.
 Jawab mereka: “Suatupun tidak.” Kata-Nya kepada mereka: “Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang.

37. Sebab Aku berkata kepada kamu, bahwa nas Kitab Suci ini harus digenapi pada-Ku: Ia akan terhitung di antara pemberontak-pemberontak. Sebab apa yang tertulis tentang Aku sedang digenapi.”

38. Kata mereka: “Tuhan, ini dua pedang.” Jawab-Nya: “Sudah cukup.”

Untuk memahami ayat diatas, kita baca dulu di ayat ke 37: ” ..nas Kitab Suci ini harus digenapi pada-Ku: Ia akan terhitung di antara pemberontak-pemberontak.  Sebab apa yang tertulis tentang Aku sedang digenapi.“. Maksud dari “di antara pemberontak-pemberontak” adalah Yesus sudah tahu bahwa Ia akan disalibkan bersama penjahat. Dalam hal ini Ia akan disalibkan diantara dua penjahat di sisi kiri dan kanannya.

Oleh karena itu, Yesus menyuruh murid-muridnya untuk membeli pedang BUKAN untuk menyelamatkan dirinya dan melawan tentara yang akan menangkapnya. Hal ini ditegaskan dalam ayat 38 yang menyebutkan bahwa dua pedang sudah cukup. Apakah dua pedang cukup untuk melawan tentara yang bersenjatakan lengkap? Tentu tidak.

Lalu, pedang itu untuk apa? Yesus mengetahui bahwa saat murid-murid Yesus memberitakan injil kristus nanti, banyak yang akan menolaknya, dan beberapa dari mereka yang menolak injil akan melakukan tindak kekerasan. Oleh karena itu, pedang digunakan untuk mempertahankan diri murid-murid dan bukan untuk menyerang.

Dalam Matius 26:51-52, saat murid Yesus menyerang hamba Imam Besar (saat Yesus hendak ditangkap), Yesus menyuruh murid-Nya untuk memasukkan pedang kembali ke sarungnya. Hal ini karena Yesus mengetahui bahwa penyaliban harus terjadi.

Dalam Matius 26:53 juga dijelaskan bahwa Yesus sebenarnya memiliki otoritas untuk memanggil lebih dari dua belas pasukan pasukan malaikat untuk membantu-Nya melepaskan diri dari penangkapan. Namun Ia tidak melakukannya karena ia harus menggenapi apa yang tertulis di kitab suci.

  • Pertanyaan 4: trinitas atau tritunggal kan ciptaan manusia. Buktinya di Alkitab tidak pernah ada kata-kata tri tunggal atau tri nitas

Istilah Tri Tunggal memang diciptakan oleh manusia dan tidak ada di Alkitab, namun sejak dunia ini diciptakan ketiga pribadi tersebut telah ada bersama-sama (tidak ada yang diciptakan atau menciptakan). Hanya saja, pada kitab perjanjian lama, Anak Allah belum inkarnasi menjadi manusia (Yesus).

Kejadian 1:26: Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”

Istilah “Kita” menjelaskan bahwa Tuhan terdiri lebih dari satu pribadi. Selain kitab Kejadian (kitab pertama dalam Alkitab), ke tritunggal-an Allah banyak diceritakan dalam kitab-kitab yang lain. Jadi, kalau ada yang mengatakan bahwa Yesus menjadi Tuhan karena akal-akalan manusia, karena konspirasi atau karena hasil pemikiran manusia saja, berarti mereka belum benar-benar membaca dan memahami Alkitab secara keseluruhan. Penjelasan lebih lengkap bisa membaca artikel: Penjelasan Allah Tritunggal klik disini.

  • Pertanyaan 5: Saat Tuhan Yesus di bumi, sorga kosong dong ga ada yang jaga?

Sebenarnya ini sudah bisa dijawab dengan mengerti ke tritunggalan Allah. Namun, seandainya Anda mengatakan bahwa Allah memang benar hanya satu-satunya saja, bukankah sangat mungkin kalau Ia bisa berada di berbagai tempat yang berbeda dalam waktu bersamaan? Karena Allah tidak terbatas ruang dan waktu.

  • Pertanyaan 6: Kenapa Yesus saat disalib berteriak Eli, Eli, lama sabakhtani (Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku)?

Teriakan Yesus adalah “Seruan Penggantian”. Seharusnya manusia berdosa yang meneriakkan ini, karena dosa memisahkan manusia dari Allah.

Kata “meninggalkan” bukan berarti Allah tidak ada atau pergi meninggalkan Yesus, tetapi pada kondisi tersebut Allah hadir dalam murka dan penghakiman, bukan dalam kasih dan anugrah. Ini karena dosa manusia ditimpakan kepada Yesus diatas kayu salib.

  • Pertanyaan 7: Bagaimana dengan orang-orang jaman dahulu sebelum Yesus datang? Apakah mereka diselamatkan?

Orang-orang yang hidup sebelum Tuhan Yesus datang ke dunia (jaman perjanjian lama) mempercayai bahwa akan ada mesias (juru selamat) yang akan datang. Kepercayaan terhadap mesias yang akan datang itulah yang menyelamatkan mereka. Namun, karena belum ada pengorbanan yang sempurna (peristiwa Yesus disalibkan), maka mereka perlu mempersembahkan korban penebusan setiap kali mereka berbuat salah.

Selain itu, sebenarnya orang jaman dahulu sudah mengakui dan menyembah Yesus sebagai Tuhan, namun pengetahuan dan pengenalan mereka terhadap Kristus belum sempurna.

Mungkin untuk bahas ini perlu dibuat satu artikel sendiri. Tapi yang pasti, orang jaman dahulu diselamatkan karena mereka menyandarkan keselamatannya kepada Tuhan yang benar, kepada Allah Abraham, Ishak dan Yakub.

  • Pertanyaan 8: Berarti orang kristen bisa berbuat dosa seenaknya dong? Kan dosanya sudah ditebus. Jadi selama percaya Tuhan Yesus, ga masalah buat dosa, yaaah.. selama dosanya ga gede-gede banget ga masalah lah

Kalau ada orang kristen yang berpikiran seperti diatas, dia harus mempertanyakan kepada dirinya sendiri: apa benar saya orang kristen?

Orang kristen sejati akan memperlakukan Yesus sebagai Tuhan dan bukan sebagai pembantu atau sebagai "alat" penghapus dosa. Artinya dia akan berusaha sebaik mungkin untuk menjaga kekudusan hidupnya dan tidak menyakiti hati Allah.

Kalau ada orang yang ke-PD-an melakukan dosa karena dia merasa sudah ditebus, jangan heran saat penghakiman Yesus akan mengatakan: "enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!" (Lukas 13:27)

Bukan berarti orang kristen tidak mungkin berbuat dosa lagi, kita yang tidak sempurna ini masih mungkin sekali melakukan kesalahan baik yang disadari maupun tidak. Namun Tuhan melihat hati kita, apakah kita tidak takut untuk melakukan dosa atau kita dengan segala kelemahan berusaha dengan sepenuh hati untuk taat perintah Tuhan.

Jika kita melakukan kesalahan (khususnya yang disadari), segeralah minta ampun kepada Tuhan dan minta dia menguatkan agar kita tidak melakukannya lagi.

  • Pertanyaan 9: Kalau Tuhan Begitu mengasihi dunia ini, kenapa yang diutus adalah anakNya? Kenapa tidak Allah sendiri yang turun ke bumi?

Karena tidak akan ada manusia yang bisa hidup jika melihat langsung Allah Bapa. Karena kemuliaanNya yang sangat besar.

Oleh karena itu kita perlu berada di dalam Yesus jika ingin bertemu Allah Bapa di dalam surga, kalau tidak kita akan hancur dan musnah.

  • Pertanyaan 10: Apakah Tuhan Yesus mati untuk saya? Apakah Tuhan Yesus menebus diri saya? Apakah dosa saya yang begitu banyak telah diampuni? Bagaimana saya tahu bahwa saya adalah Anak Tuhan? Apakah saya akan masuk surga?

Untuk menjawab pertanyaan diatas, Anda harus menanyakan hati Anda sendiri.

Kalau Anda merasa diri Anda berdosa, layak menerima hukuman dan Anda membutuhkan Yesus untuk menyelamatkan Anda, maka bisa dibilang itu adalah tanda-tanda Tuhan memanggil Anda untuk datang kepada-Nya.

Satu hal yang kamu bisa yakini dan tidak mungkin salah:

Tuhan Yesus menginginkan kamu datang kepada-Nya

Kalau kamu datang kepada Yesus, Dia tidak mungkin menolak kamu. Walaupun kita sangat tidak layak, tapi Tuhan masih mau menerima kita. Dia tidak memandang hina jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk (Mazmur 51:17)

Sekarang pertanyaannya. Apakah kamu mau menerima Yesus dalam hidup kamu? Bila ya, undang Tuhan Yesus untuk masuk kedalam kehidupan kamu sekarang juga. Berdoalah:

"Tuhan Yesus, terima kasih atas pengorbananMu diatas kayu salib. Aku membutuhkan keselamatan yang hanya dari pada-Mu, biarlah darah-Mu yang kudus menghapuskan dosa-dosaku. Aku menyerahkan hidupku seluruhnya ke dalam tangan pengasihan-Mu, biarlah engkau menjadi Tuhan dan kepala dalam kehidupan ku sampai akhir hidupku. Amin

  • Pertanyaan 11: Ini upaya kristenisasi ya?

Bukan kawan, kalau kristenisasi itu caranya bagi-bagi sembako dengan menawarkan kalau mau hidup enak ayo masuk kristen, itu namanya kristenisasi Yang saya lakukan disini hanyalah berdakwah sebagai bentuk tanggung jawab saya sebagai orang yang diberikan anugrah menerima Firman Tuhan.

Saya percaya bahwa TUHAN YANG MEMILIH MANUSIA, bukan manusia yang memilih Tuhan. Jadi, kalau kamu tidak setuju atau tidak percaya dengan peristiwa penyaliban Yesus, tidak masalah kawan, kita tetap bersaudara

Untuk balik lagi keatas klik disini.




Kontak: gadogacom[at]gmail.com

Artikel Lainnya:

 

©2009-2023 gadoga.com luF
Disclaimer | Kebijakan Privasi