Apakah Paulus Merubah Alkitab? Kenapa Hukum di Perjanjian Lama berubah di Perjanjian Baru?

Berikut adalah pertanyaan yang masuk ke gadoga.com melalui artikel "Apa Tuhan itu ada?

Tanya:

Tidak ada kitab yg mengatakan klw Paulus itu adalah Rasul/Nabi melainkan Paulus sendirilah yg menyatakan dirinya Rasul/Nabi "Karena Dia telah memilihku sewaktu aku masih didalam kandungan". Seharusnya Paulus itu sudah beriman semenjak lahir, tp apakah benar demikian ?

Jawab:

"Mazmur 139:16: mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya."

Perhatikan penggunaan kata "Bakal Anak" itu artinya sebelum jadi anak alias baru "calon anak", Tuhan sudah memilih umatNya. Panggilan untuk memberitakan Injil bukan hanya ditujukan kepada Paulus saja, tapi kepada semua orang Kristen.

Tuhan tidak terbatas waktu dan maha mengetahui semua hal di masa lalu, sekarang dan masa depan. Jadi wajar saja kalau Paulus berkata seperti itu. Tapi apakah Paulus sudah memiliki iman kepada Yesus sejak lahir? Tentu saja tidak, karena sebelum bertobat dia adalah pembunuh sadis dan tidak percaya kepada Yesus.

Jadi, Paulus memang sudah dipilih sejak sebelum dilahirkan tapi dia baru memiliki iman sejak bertemu dengan Tuhan yang sejati, saat Tuhan merubah dirinya.

Orang Kristen percaya bahwa Tuhan-lah yang memilih manusia, bukan manusia yang memilih Tuhan. Dan kami percaya bahwa tidak ada satupun perbuatan manusia yang paling mulia, yang paling agung yang bisa "membayar tiket" untuk bertemu dengan Tuhan, tidak ada!

Jadi, kalau kita percaya bahwa Tuhan yang memilih, artinya kita juga percaya bahwa Dia sudah memilih dari sejak kita belum dilahirkan (Tuhan kan tahu masa depan).

Soal siapa yang menjadikan Paulus sebagai rasul? Apakah Paulus sendiri? Jawabannya adalah, Paulus bisa dikategorikan sebagai rasul bila dilihat dari hasil perbuatannya. Semua perbuatannya adalah untuk mempermuliakan Yesus Kristus dan bukan untuk kemuliaan dirinya sendiri. Orang Kristen tidak menyembah dan tidak memuji-muji Paulus, ya dia memang besar, tapi dia hanyalah hamba Tuhan, tidak lebih.

Memang sekarang banyak orang Kristen KW alias palsu yang mengaku2 nabi / rasul, mengaku Tuhan bicara langsung dengan dia, tapi sesungguhnya dia bukanlah umat Tuhan yang sejati dan bukan umat yang diselamatkan. Balik lagi, darimana kita bisa tahu bahwa seseorang adalah Nabi / Rasul? lihat dari pekerjaannya, apakah memuliakan Tuhan atau memuliakan diri sendiri.

Respon:

Bagaimana caranya seorang Paulus bisa mengetahui Tuhan sudah melihatnya dan bakal memilihnya selagi masih didalam kandungan ? Bahkan seluruh Nabi dan Yesus yg sudah beriman sejak lahir saja tidak mengetahui persis kejadian yg dialaminya selagi masih didalam kandungan..
Apakah Paulus sudah ada saat Yesus lahir kedunia ?

Jawab:

Yesus sudah tahu dengan tepat apa yang akan terjadi di masa depan, bahkan sebelum dia menjelma menjadi manusia. Tapi kalau Paulus, dia baru sadar bahwa dia umat pilihan setelah dia mengalami “perjumpaan” dengan Tuhan dalam arti mengalami pengalaman spiritual dengan Tuhan.

Paulus berkata “Karena Dia telah memilihku sewaktu aku masih didalam kandungan” itu kan perkataan dia setelah Paulus diselamatkan / setelah bertobat.

Sekarang saya berikan contoh. Ibu dan bapak saya adalah orang Indonesia, lalu misalnya saya diculik dan hingga dewasa saya tinggal di luar negeri dan saya tidak tahu kalau sebenarnya saya orang Indonesia.

Lalu suatu hari tiba-tiba bapak atau ibu saya bertemu saya dan berkata “Nak, kamu adalah anak saya, kamu adalah orang Indonesia”. Itu artinya:
1. Dari kecil sampai dewasa saya tidak tahu kalau saya adalah orang Indonesia
2. Saya tahu bahwa saya orang Indonesia setelah berjumpa dengan orang tua saya
3. Setelah saya mengetahui saya adalah orang Indonesia, maka saya bisa saja dan sah berkata “Aku adalah orang Indonesia sewaktu aku masih didalam kandungan” karena darah saya adalah darah Indonesia.

Tanya 2:

Mengapa Paulus mengubah ajaran Yesus mulai dari disunat, mati pakai kain kafan dan seruan untuk menyembah Allah (Yesus jelas mengatakan Tuhanku dan Tuhanmu) ? Sementara sudah jelas dikatakan semua peraturan didalam Injil itu tidak berubah dan kekal sampai hari kiamat ?

Jawab:

Alkitab terdiri dari dua bagian, yaitu Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB). Perjanjian Lama adalah saat sebelum Yesus Kristus datang ke dunia, Sedangkan Perjanjian Baru adalah setelah Yesus lahir. Yang perlu dipahami disini adalah, peraturan-peraturan sipil di Perjanjian lama adalah ditujukan kepada bangsa Israel, bukan kepada orang Kristen secara global.

Bangsa Israel yang dimaksud di PL adalah dalam pengertian sebuah negara / kelompok. Sedangkan yang dimaksud "Israel" secara rohani adalah maksudnya seluruh umat Kristen (bukan secara bangsa, karena bangsa Israel saat ini pun banyak yang menolak Yesus sebagai Tuhan).

Jadi, hukum-hukum ritual (sunat, mempersembahkan korban, bagaimana memperlakukan mayat, dll) yang ada di Perjanjian Lama = ditujukan hanya kepada BANGSA Israel di jaman dahulu, tujuannya adalah untuk membedakan bangsa Israel dengan bangsa2 lainnya.

Secara prinsip hukum-hukum Tuhan tidak berubah dari PL dan PB, tapi untuk hukum-hukum sipil yang ada di PL sudah tidak dilakukan lagi (karena memang hanya ditujukan kepada Bangsa Israel kuno, bukan kepada orang Kristen). Kenapa tidak dilakukan lagi? Karena hukum-hukum itu sudah digenapi di dalam diri Yesus Kristus. (Roma 10:4; Galatia 3:23-25; Efesus 2:15).

Contohnya apa? Misalnya ritual korban penebusan dosa, dulu bangsa Israel kalau buat dosa harus melakukan ritual pemotongan hewan kurban untuk menghapus dosa, tapi sekarang tidak perlu dilakukan lagi karena Yesus Kristus telah menjadi korban bagi kita. Jadi secara prinsip hukum-hukum itu tidak berubah, hanya cara penerapannya saja yang berubah.

Atau dulu kalau mau menghadap Tuhan, bangsa Israel tidak boleh menyentuh mayat karena nanti jadi najis; itu untuk menunjukkan bahwa bangsa Israel harus kudus, dll. Semua hal itu sudah digenapi di dalam Yesus Kristus. 

Mengenai kenapa Paulus memberitakan harus menyembah Yesus, jawabannya adalah karena Paulus mengetahui pekerjaan Yesus dan mengetahui Yesus itu adalah Tuhan dan juruselamat tapi lebih jauh lagi, karena Tuhan sendirilah yang memberi iman kepada Paulus sehingga dia memiliki kekuatan dan keberanian untuk beritakan injil.

Ya sama seperti orang Kristen jaman sekarang, tidak pernah lihat Tuhan Yesus secara langsung, tidak pernah lihat Paulus atau Nabi / Rasul jaman dahulu, tapi kenapa bisa percaya dan memiliki iman kepada Tuhan Yesus? Jawabannya ya karena Tuhan sendirilah yang beranugerah berikan iman di dalam hati setiap umatNya.

Respon:

Apakah dapat disimpulkan klw PL itu adalah perkataan Yesus dan PB itu adalah perkataan Paulus ?
Karena secara kajian sudah berubah 180 derajat..
Apakah ini berarti PL untuk bangsa Yahudi dan PB untuk umat Kristen ?
Knp berbeda perlakuan, hukum dan aturan ?
Sementara Yesus tidak mengatakan demikian..
Apakah Paulus lebih mulia dan lebih tau daripada Yesus ?
Apakah umat Kristen percaya mutlak apa yg dikatakan Paulus walaupun Yesus sendiri tidak pernah mengatakan demikian ?

Jawab:

Note: tulisan orange adalah pertanyaan / pernyataan yang saya ulang.

Tanya: Apakah dapat disimpulkan klw PL itu adalah perkataan Yesus dan PB itu adalah perkataan Paulus ?

Jawab: Alkitab adalah Firman Allah dan seluruh isi Alkitab pusatnya adalah Yesus Kristus. Ya, sejak Perjanjian Lama (PL), Yesus sudah ada.

Sumber penulisan Alkitab hanya satu, yaitu Allah sendiri. (2 Timotius 3:15-16).  Sedangkan manusia, hanya sebagai penulis berdasarkan ilham yang dinafaskan oleh Allah sendiri.

Atau dengan kata lain, penulis Alkitab hanyalah menuliskan / mengemukakan apa yang sudah ditaruh lebih dulu oleh Tuhan di dalam hati dan pikiran mereka. Manusia menuliskan Alkitab tepat sesuai dengan yang Allah inginkan tanpa menghilangkan karakteristik dari masing-masing penulisnya.

Mungkin kalau pakai bahasa sederhana bisa dibilang sumber pikiran Akitab hanya satu, yaitu Allah; tapi "juru ketik-nya" ada banyak, dan Paulus adalah salah satunya. Tuhan sendirilah yang mengarahkan dan memberikan kebijaksanaan kepada setiap penulis mana perkataan-perkataan yang perlu dituliskan dan mana yang tidak perlu.

Saya yakin jika ada tulisan di dalam Alkitab yang Tuhan tidak kehendaki, pasti Tuhan akan langsung mengkoreksinya.

Tanya: Karena secara kajian sudah berubah 180 derajat.. Apakah ini berarti PL untuk bangsa Yahudi dan PB untuk umat Kristen ? Knp berbeda perlakuan, hukum dan aturan ?

Jawab: 

Mungkin di jawaban saya yang awal saya kurang spesifik penjelasannya. Alkitab yang ada saat ini, baik PL maupun PB ditujukan kepada orang Kristen. Dan semua hukum maupun pengajaran masih berlaku sampai sekarang secara prinsipal.

Secara prinsip atau secara makna, tidak ada yang berubah dari PL ke PB. Jadi, tidak ada yang berubah, jangankan 180 derajat, berubah 1 derajat pun tidak.

Namun, hukum-hukum sipil atau ritual-ritual di perjanjian lama itu tidak perlu dilakukan lagi karena itu adalah khusus ditujukan untuk bangsa Yahudi pada masa itu.

Saya akan ulangi lagi pembahasan sebelumnya, kita ambil contoh ritual pemberian korban untuk menghapus dosa.

Di Perjanjian Lama:

Umat Israel (secara bangsa) harus mempersembahkan korban hewan untuk menghapus dosa. Tujuannya untuk apa?

  • Dosa dari manusia di "transfer" / berpindah ke hewan. Hal ini dinamakan imputasi dosa.
  • Karena ritual ini, maka Tuhan saat ini melihat bahwa manusia itu menjadi suci karena dosanya sudah ditanggung oleh hewan korban. Dan karena sudah "bersih" maka manusia bisa berelasi dengan Tuhan.
  • Disisi lain, karena kondisi hewan yang tadinya "suci" kini jadi penuh dengan dosa, maka hewan tersebut yang akan menerima murka atau penghukuman Tuhan. Hewan tersebut harus mati menumpahkan darah sebagai penebusan atas dosa kita.

Maknanya adalah: Seorang manusia jika ingin berelasi dengan Tuhan, maka dirinya haruslah suci. Namun kenyataannya manusia tidak mungkin hidup suci, oleh karena itu mereka harus memiliki pengganti yang akan menanggung dosa mereka (dalam hal ini, adalah hewan korban yang akan menanggung dosa manusia).

Di Perjanjian Baru:

Umat "Israel" (maksudnya bukan Israel secara bangsa, tapi Israel rohani) harus percaya dan beriman kepada Yesus Kristus. Tujuannya untuk apa?

  • Dosa dari manusia di "transfer" / berpindah ke Tuhan Yesus. Hal ini dinamakan imputasi dosa.
  • Karena kejadian inilah Allah Bapa saat ini melihat bahwa manusia itu menjadi suci karena dosanya sudah ditanggung oleh Yesus Kristus. Dan karena sudah "bersih" maka manusia bisa berelasi dengan Tuhan.
  • Disisi lain, Yesus kristus yang adalah suci, kini jadi penuh dengan dosa karena kita (2 Kor 5:21), maka Yesus-lah yang akan menerima murka Tuhan dan mati menumpahkan darah gantikan kita. Ini sudah terjadi satu kali dan cukup untuk selamanya, yaitu saat proses penyaliban Yesus, saat dimana Dia menerima murka dan penghukuman Tuhan.

1 Petrus 2:24: Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

Maknanya adalah: Seorang manusia jika ingin berelasi dengan Tuhan, maka dirinya haruslah suci. Namun kenyataannya manusia tidak mungkin hidup suci, oleh karena itu mereka harus memiliki pengganti yang akan menanggung dosa mereka (dalam hal ini, adalah Yesus Kristus yang menanggung dosa manusia).

Apa yang beda antara PL dan PB?

Hewan kurban di gantikan oleh Yesus Kristus. Pada jaman PL harus ada ritual pemotongan kurban, dsb. Di jaman PB ritual pemotongan itu tidak dilakukan lagi karena sudah digenapi oleh pengorbanan Yesus.

Apa yang sama?

Maknanya sama, tidak berubah! Yaitu, semua manusia butuh juru selamat jika ingin berelasi dengan Tuhan

Apakah itu artinya Alkitab tidak konsisten / berubah-ubah?

Tentu saja tidak! PB hanyalah menggenapi apa yang sudah di nubuatkan di PL. Jadi, semuanya selaras, tidak ada perubahan, justru yang terjadi adalah penggenapan.

Untuk bisa mengerti hal ini lebih jauh, bisa membaca artikel: Yesus, korban & penebusan dosa. Apa hubungannya?

Tanya: Apakah Paulus lebih mulia dan lebih tau daripada Yesus ? Apakah umat Kristen percaya mutlak apa yg dikatakan Paulus walaupun Yesus sendiri tidak pernah mengatakan demikian ?

Umat Kristen percaya apa yang ditulis di dalam Alkitab. Karena Alkitab adalah Firman Allah. Paulus merupakan salah satu orang yang dipakai untuk menulis apa yang ingin Tuhan utarakan. Yang perlu diingat adalah, sumber Alkitab hanya satu, yaitu Allah sendiri. Ini berarti dari satu kitab dengan kitab yang lainnya tidak boleh ada pertentangan.

Umat Kristen percaya bahwa kitab yang ditulis Paulus adalah Firman Allah karena kesesuaiannya dengan kitab-kitab yang ditulis oleh pengarang lainnya. Kalau sobat belajar Alkitab (dengan baik-baik) pasti akan mengetahui bahwa perkataan Paulus sangat selaras dan sangat sesuai dengan perkataan Yesus dan juga sesuai dengan kitab-kitab lainnya.

Dan yang kedua, Paulus jelas-jelas merendahkan dirinya dan meninggikan Yesus. Tidak ada orang Kristen di seluruh dunia yang menyembah Paulus, tidak ada. Jadi, sudah sangat jelas bahwa Yesus itu jauuuuuuuuh lebih mulia dibandingkan Paulus (dan Paulus pun menuliskan itu).

Kalau mau lebih jelas lagi, sobat perlu baca dua artikel berikut:

  1. Apa buktinya Alkitab itu Firman Allah?
  2. Ayat mana di Alkitab yang mengatakan Yesus itu adalah Tuhan?

tag: Kenapa hukum Alkitab berubah, Alkitab tidak konsisten, perubahan isi Alkitab



Kontak: gadogacom[at]gmail.com

Artikel Lainnya:

 

©2009-2023 gadoga.com luF
Disclaimer | Kebijakan Privasi