Tidak Ada Ayat Di Alkitab yang Mengatakan Yesus Itu Adalah Tuhan!

15 Mei 2016 Oleh Ted

Saat saya mencari info tentang ayat-ayat di Alkitab yang menjelaskan bahwa Yesus itu adalah Tuhan, maka sembahlah Aku, banyak sekali website yang memberikan penjelasan, tapi semuanya panjang-panjang! he he, bagus sih karena penjelasannya jadi lebih detil.

Tapi kali ini saya akan menjelaskanya dengan cara sederhana dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya

Pertanyaan 1:

Apakah ada ayat di Alkitab yang menjelaskan secara Eksplisit atau jelas, secara gamblang, terang-terangan yang mengatakan Yesus adalah Tuhan?

Jawabannya adalah TIDAK ADA atau setidaknya kurang eksplisit atau (kata orang) ambigu!

Seringkali orang Kristen menggunakan ayat di Yohanes 13:13:

Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.

Tapi beberapa orang membantah karena itu diterjemahkan dengan salah atau dengan kata lain "dipaksakan". Contohnya dalam Bahasa Inggris, kata Tuhan di terjemahkan sebagai "Lord" yang memang bisa berarti sebagai Tuhan (bagi yang percaya), tapi bisa juga di artikan sebagai tuan.

Kita bisa berdebat lama di bagian ini, oleh karena itu saya akan jelaskan dari sisi lain saja dan ajak sobat untuk menggunakan logika sederhana.

Pertanyaan 2:

Kalau begitu, Yesus itu Tuhan atau bukan (bagi Anda)?

Jawabannya adalah: tergantung!

Tergantung apakah Yesus memilih sobat sebagai umatNya atau tidak. Bukan manusia yang memilih Tuhan, tetapi Tuhan yang memilih manusia. Jika sobat adalah umat pilihanNya, maka dengan satu atau lain cara pasti sobat akan di tuntun untuk mengakui Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat.

Tapi yang pasti, walaupun sobat tidak mengakui Yesus adalah Tuhan, itu tidak mengubah fakta bahwa Yesus adalah Tuhan yang sejati.

Artikel ini ditulis berangkat dari pertanyaan "Apa pernah Yesus menyebut dirinya adalah Tuhan?" Sebelum menjawab pertanyaan ini, saya mau ajak sobat untuk menggunakan akal pikiran yang Tuhan berikan.

Jika sobat, bisa menjawab pertanyaan ini, berarti sobat termasuk pintar dan ada bakat menjadi detektif

Jika ada seorang manusia datang ke sobat lalu bilang: "Akulah Tuhan, sembahlah aku!" Jawab dengan jujur, apa respon sobat? Saya rasa dipikiran kamu adalah "orang ini gila!" Tapi jika orang tersebut memberikan bukti-bukti spektakuler atau melakukan sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh Tuhan, mungkin itu sedikit membuat sobat berpikir "jangan-jangan orang ini benar adalah Tuhan"

Catatan: pada jaman dahulu, manusia yang menyamakan dirinya dengan Tuhan hukumannya adalah mati dilempari batu.

Ini pertanyaan untuk sobat: kira-kira apa alasan Yesus tidak secara terang-terangan mengatakan bahwa diri-Nya adalah Tuhan? Saya kasih dua kata kunci petunjuk: 1. Manusia, 2. Bukti.

Kalau sobat sudah tahu jawabannya, saya rasa tidak perlu meneruskan baca artikel ini.

JANGAN MEMILIKI IMAN YANG BUTA / BLIND FAITH

Jangan karena orang tua, pengajar agama atau semua orang terkenal di dunia mengatakan sesuatu lalu sobat menerimanya mentah-mentah, mengamininya dan 100% percaya tanpa mempertanyakan sama sekali.

Ada sedikit keraguan di dalam iman kita itu adalah hal yang baik. Dengan begitu kita akan selalu mencari kebenaran. Gunakan otak dan rasio berpikir sobat, dan ketika kebenaran itu datang, uji lagi, uji lagi sampai kamu yakin bahwa itu adalah iman yang benar. Dan setelah itu rendahkan hati sobat untuk menerima kebenaran.

Jika sobat ingin benar-benar mengenal Tuhan berdoalah dan katakan:

"Allah, apakah Yesus itu benar Tuhan?" atau kalau mau lebih umum, berdoa saja "Allah, tunjukkan kepada hamba, Tuhan mana yang harus saya sembah?"

Tuhan Yesus tidak akan jawab dari surga "Ya, saya memang Tuhan".. tidak, tidak seperti itu (walau tidak menutup kemungkinan), tapi seringkali Tuhan akan menjawab melalui berbagai cara-cara yang natural, salah satunya mungkin dari artikel yang saat ini sobat sedang baca.

Memang Tuhan yang memilih, tapi tugas kita adalah meresponinya. Jangan sampai Tuhan sudah mengarahkan kita untuk lebih mengenalNya, tapi kita tolak terus-menerus. Intinya, tanya kepada diri sobat sendiri: "Apakah saya ingin mengetahui Tuhan yang sejati?" Lalu setelah itu doakanlah.

Pertanyaan 3:

Jadi, orang Kristen harus percaya begitu saja? alias imani saja dan buang jauh-jauh logika?

Jawabannya adalah: tentu saja tidak.

Iman tumbuh dari pendengaran akan Firman Tuhan. Kalau ada yang bilang: "kamu berimanlah, percaya saja". Itu bukan iman, itu adalah percaya diri sendiri.

Selain itu, iman menuntut pengetahuan, itu artinya kita justru harus menggunakan logika dan mempelajari Tuhan kita. Untuk apa? Agar kita bisa mengenal Tuhan kita dengan lebih baik.

Kalau hanya terima-terima saja tanpa belajar, tanpa menggunakan otak yang sudah di karuniakan Tuhan, bagaimana sobat bisa yakin kalau Tuhan yang sobat sembah itu adalah benar-benar Tuhan?

Untuk bisa mengenal Tuhan dengan baik syaratnya ada dua:

  1. Berlutut dan berdoa agar Tuhan membukakan mata hati kita.
  2. Gunakan otak sobat dan bacalah (atau dengarkan) Firman Tuhan yang ada di dalam Alkitab.

Maksud point satu diatas adalah jangan memaksakan pikiran sobat yang sudah terkontaminasi dosa, namun bergantunglah kepada Tuhan, minta Tuhan untuk memberikan hikmat dan kebijaksanaan.

Jika sobat mau belajar, buang jauh-jauh pikiran "Yesus itu 100% pasti BUKAN Tuhan, titik!" Kalau presaposisi pikiran sobat seperti itu, akan sangat sulit mengenal Yesus yang sejati.

Tapi, sobat boleh saja bertanya: Apa benar Yesus itu Tuhan? Apa buktinya? Mana Ayatnya? Kenapa saya harus percaya Yesus itu Tuhan? Pertanyaan2 spt ini adalah hal yang sangat wajar dan bukan berarti sobat meragukan iman sobat. Justru pertanyaan2 seperti diatas harus muncul, tapi bukan hanya itu saja, sobat harus mau BELAJAR untuk mengenal Tuhan lebih baik lagi. Dengan begitu sobat akan lebih mencintai Tuhan yang sobat kenal.

Berdoa dan Belajar (Alkitab) tidak bisa dipisahkan untuk dapat mengenal Yesus. Kita harus melakukan keduanya untuk dapat mengenal Allah yang sejati. Tidak bisa hanya berdoa saja dan juga tidak bisa hanya belajar saja, harus keduanya!

Untuk sobat pikirkan

Saya akan berikan satu pertanyaan lagi kepada sobat untuk pikirkan (menggunakan logika): Apakah sobat rela mati demi sebuah kebohongan? Saya rasa jawabannya adalah: TIDAK, untuk apa mati konyol demi suatu kebohongan.

Apa sih keunikan jemaat Kristen mula-mula (di jaman Yesus)? Mereka rela mati demi sesuatu yang sudah terjadi! Mereka rela mati mempertahankan iman mereka bahwa Yesus adalah Tuhan dan juruselamat mereka.

Apa bedanya dengan orang dari agama lain yang rela mati demi kepercayaannya? Bedanya adalah:

AKAN TERJADI VS SUDAH TERJADI

Banyak orang rela mati ketika dijanjikan sesuatu yang akan terjadi, misalnya jaminan akan langsung masuk surga ketika melakukan bom bunuh diri. Ini tentu saja sangat menarik buat banyak orang dan saya yakin banyak orang yang mau melakukannya.

Saya pun sangat rela melakukan bom bunuh diri kalau saya meyakini ini adalah kebenaran karena ini jalan paling gampang untuk masuk surga. Tidak perlu berbuat baik, amal dan ibadah, tidak perlu hidup menderita dan berjuang di bumi yang rusak ini, cukup bunuh diri sambil bunuh orang lain dan saya langsung dapat "hadiah".

Banyak sekte sesat di dunia ini dan banyak orang yang rela mati untuk "kebohongan" yang tidak mereka ketahui. Tapi tidak ada orang yang mau rela mati untuk suatu kebohongan (yang diketahui).

Saya kasih contoh, misalnya ada keluarga sobat yang mengatakan bahwa dirinya adalah tuhan yang akan bangkit pada hari ketiga setelah dia mati. Lalu saudara sobat mati dan setelah hari yang ketiga.... dia tetap mati...

Apakah sobat akan tetap bersaksi bahwa saudara sobat adalah tuhan? Apakah sobat mau mengalami resiko ditolak oleh masyarakat, dihina, dijauhkan oleh masyarakat dan dianggap "gila" dengan mengatakan bahwa saudara sobat adalah tuhan (padahal sudah jelas-jelas bukan). Saya yakin tidak.

Bandingkan dengan para pengikut Yesus pada jaman itu, mereka rela mengalami hidup yang sulit, resiko ditolak, diusir oleh masyarakat, dianiaya bahkan dibunuh (bukan membunuh) oleh masyarakat saat itu dengan mempercayai bahwa Yesus adalah Tuhan yang bangkit dari kematian. Itu membuktikan bahwa mereka benar-benar yakin akan peristiwa yang sudah terjadi, yaitu kebangkitan Yesus.

Tidak ada seorang pun yang rela mati hanya demi mempertahankan suatu kebohongan yang sudah terjadi.
(Liars Make Poor Martyrs)

Pertanyaan 4:

Ayat mana yang mendukung bahwa Yesus adalah Tuhan?

Jawabannya: Buaaanyaaaak, cari saja di Alkitab. Atau ketik saja di Google akan banyak yang menjelaskan

Tapi, mungkin kuota internet sobat sedang akhir bulan (sekarat ) dan tidak bisa search sana sini, maka saya akan berikan sedikit penjelasan dan beberapa ayat (dari sekian banyak ayat) yang menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan.

Jika sobat baca Alkitab, pasti akan banyak sekali menemukan perkataan Yesus sendiri bahwa Dia memiliki sifat-sifat yang HANYA bisa dimiliki Tuhan.

Yohanes 6:51:

Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."

Kalimat diatas adalah PERKATAAN YESUS sendiri, bukan kata-kata dari muridnya atau yang lain. Mungkin sobat tidak terlalu mengerti apa maksudnya "roti hidup" dan kalimat yang lain. Tapi yang pasti Yesus mengklaim bahwa Ia datang dari sorga dan mampu memberikan kehidupan kekal (...dari kalimat ia akan hidup selama-lamanya).

Jika mau mengerti soal Roti Hidup dan klaim keilahian lainnya yang Yesus katakan sendiri, bisa melihat rangkaian video dalam playlist berikut (klik disini).

Matius 18:20:

"Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

Itu artinya kalau ada orang berkumpul dan berdoa dalam nama Yesus, maka Dia akan hadir di tengah-tengah mereka. Apakah kalau Yesus itu hanya manusia biasa Dia mungkin melakukan hal itu? Tentu saja tidak! Hanya Tuhan sajalah yang maha hadir alias bisa berada di banyak tempat dalam waktu bersamaan.

Wahyu 1:17:

Yesus Berkata: "Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir"

Hanya Tuhan sajalah yang bisa ada di awal dan bisa ada di akhir jaman. Bandingkan dengan Yesaya 44:6:

"Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku."

Lalu, ada juga Yohanes 8: 58:

Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."

Dalam bahasa Inggris:

Jesus said to them, 'Truly truly, I say to you, before Abraham was born, I am.'

Bagi orang Yahudi pada jaman Yesus, mereka mengetahui yang dimaksud "I AM" (Aku adalah aku) adalah sebutan untuk panggilan Tuhan. Kita bisa lihat di Keluaran 3:14:

Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."

Mungkin bagi orang jaman sekarang agak sulit memahami ini karena sudah diterjemahkan menjadi "I AM" atau "Aku adalah aku", tapi bagi orang Yahudi, jika ada manusia yang mengatakan "I Am" itu berarti menganggap dirinya adalah Tuhan (dan Yesus melakukan itu).

Kita bisa melihat di ayat terusannya setelah Yesus mengatakan "I AM" di Yohanes 8:59:

"Lalu mereka (orang-orang Yahudi) mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah."

Kenapa Yesus menjadi sasaran lemparan batu? Karena Dia menyebut dirinya adalah Tuhan, dan pada jaman itu, konsekuensi untuk hal tersebut adalah hukuman mati.

Jika orang masa kini sulit mengerti dan mencari-cari ayat yang secara eksplisit / jelas mengatakan Yesus adalah Tuhan, itu karena terjadi perbedaan budaya, istilah, serta bahasa yang digunakan pada masa kini dengan masa dulu kala. Dan lebih parah lagi, tidak mau mempelajarinya.

Yang pasti, orang pada jaman dahulu, pada jaman Yesus Kristus sangat mengerti bahwa Yesus seringkali menyatakan dirinya adalah Tuhan melalui tindakan, perbuatan dan perkataan yang Dia lakukan. Oleh karena itu, Yesus dibilang menghujat Tuhan dan akhirnya disalib karena menyamakan diriNya dengan Tuhan.

Orang jaman dahulu tahu dan mengerti, tapi tidak mau terima kenyataan kalau Yesus itu adalah Tuhan. Kalau orang jaman sekarang banyak yang tidak tahu dan tidak mengerti, apalagi mau terima

Oh iya, sebagai tambahan, kitab-kitab yang saya sebutkan sebagai contoh diatas bukan ditulis oleh Paulus. Kenapa saya bahas disini? karena orang sering mengaitkan pengajaran Kristen adalah ajarannya Paulus belaka.

Pertanyaan 5:

Bukankah banyak ayat yang bertentangan? Misalnya saat Yesus meminta orang untuk menyembah Allah yang ESA?

Untuk menjawab pertanyaan ini dapat membaca artikel: "Mengerti Allah Tritunggal Dengan Mudah klik disini"

Pertanyaan 6:

Apa sih Alasan Yesus tidak mengatakan secara gamblang bahwa diri-Nya adalah Tuhan?

Alasan Pertama: Agar tidak menghambat pekerjaan Yesus di dunia (ini sekaligus menjawab pertanyaan di awal artikel).

Orang Yahudi pada zaman itu tidak mengenal yang namanya konsep tritunggal. Mereka sejak kecil diajarkan bahwa Allah itu Esa. Jadi, kalau sejak awal Yesus secara terang-terangan mengatakan bahwa "Aku adalah Allah", sudah pasti orang Yahudi tidak akan menerima diriNya karena mengganggap hal itu adalah penghujatan. Yesus akan langsung dilempari batu dan mati sebelum Dia bisa melaksanakan tugasnya.

Ketika Yesus telah melakukan pekerjaan yang diperlukan dan menggenapi nubuat ("ramalan") yang tertulis ratusan tahun sebelumnya (di PL), baru setelah itu Dia merelakan diriNya untuk mati dan menyatakan secara terang-terangan diriNya adalah Tuhan.

Matius 26:63-65:

  • 63: Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak."
  • 64: Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya... dst
  • 65: Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya.
  • Setelah itu umat Yahudi sepakat untuk membunuh Yesus karena dianggap menyamakan diriNya dengan Allah.

Jadi, Yesus perlu menggenapi semua nubuatan di Perjanjian Lama. Setelah itu baru Dia menyatakan diriNya adalah Tuhan dan puncak penggenapan nubuat / "ramalan" di Perjanjian Lama adalah peristiwa penyaliban, kematian dan kebangkitanNya.

Setelah itu orang baru bisa benar-benar 100% yakin bahwa Yesus adalah Tuhan. Yaitu setelah Yesus membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan yang berkuasa atas maut dengan cara bangkit dari antara orang mati.

Alasan Kedua:

Yesus sengaja merahasiakan identitas-Nya sebagai Tuhan dan Mesias (juru selamat) karena karakter-Nya telah salah dimengerti oleh bangsa Yahudi. Bangsa Yahudi mengharapkan mesias secara politik yang akan mengangkat bangsa Israel secara politik diatas bangsa-bangsa lainnya.

Sedangkan Yesus datang ke dunia bukan untuk menjadi raja secara politik yang menyelamatkan melalui peperangan dan penguasaan wilayah, namun Yesus datang untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan kematian kekal. Mungkin karena alasan inilah bangsa Yahudi hingga masa modern saat ini banyak yang tidak menerima Yesus sebagai mesias dan Tuhan karena mereka masih menantikan mesias secara politik yang dijanjikan di Perjanjian Lama.

Sederhananya, umat Yahudi berharap mesias yang akan menyelamatkan mereka secara fisik, sedangkan Yesus adalah mesias yang menyelamatkan jiwa manusia. Oleh karena itu Yesus merahasiakan identitas diri-Nya sebagai Tuhan dan juruselamat (mesias) sampai semua karya-Nya diatas kayu salib tergenapi dan seluruh umat manusia bisa mengerti siapa Yesus itu sebenarnya.

Kesimpulannya adalah, Yesus menyatakan diriNya adalah Tuhan dengan cara MEMBERIKAN BUKTI, bukan janji-janji kosong. Yesus membuktikan bahwa Dia berkuasa mengalahkan maut dan dosa.

Pertanyaan dari saya

Saya akan ajukan empat pertanyaan berikut untuk sobat pikirkan:

1. Apakah Yesus pernah menolak untuk disembah?

Jika Yesus BUKAN Tuhan, mengapa Yesus tidak pernah melarang / memarahi orang-orang yang menyembah-Nya? Alkitab jelas mengatakan bahwa Yesus tidak pernah menolak ketika orang menyembah-Nya (Matius 2:2; 2:11; 8:2; 9:18; 14:33; 15:25; 28:9,17; Markus 5:6; Lukas 24:52; Yohanes 9:38; Ibrani 1:6; Wahyu 4:10; 13:9).

Kalau ada orang menyembah saya (penulis artikel ini), pasti saya akan bilang: "Jangan sembah saya! Saya bukan Tuhan!"

Mungkin ada yang protes: Bagaimana dengan Matius 4:8-10 / Lukas 4:5-8? Yesus Berkata kepada Iblis: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

Itu artinya Yesus bukan Tuhan! Kalau Yesus adalah Tuhan, seharusnya Dia bilang begini: "Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu,YAITU AKU!"

Orang-orang yang menggunakan Matius 4:8-10 / Lukas 4:5-8 untuk menyatakan bahwa Yesus PASTI bukan Tuhan adalah orang-orang yang tutup mata terhadap hubungannya dengan ayat lain yang secara jelas menyatakan keTuhanan Yesus. Yang malas buka Alkitab, saya kasih tahu dalam bahasa sehari-hari, konteks ini adalah tentang pencobaan Yesus:

  • Iblis: "Semua itu (seluruh isi dunia) akan kuberikan kepada-Mu (Yesus), jika Engkau sujud menyembah aku." (Matius 4:9)
  • Yesus: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (Matius 4:10).
  • Kesimpulan:
    • Orang ignorant: Yesus pasti bukan Tuhan! (hanya karena tidak ada kata: "Yaitu Aku")
    • Orang yg mau belajar: hmmm... kalau melihat hubungannya dengan ayat sebelumnya, hubungan dengan ayat sesudahnya dan yang lainnya dan terakhir, karena ini pembicaraan antara dua oknum saja (iblis vs Yesus), justru ayat ini menegaskan bahwa Yesus adalah Tuhan. Mengenai penggunaan kata "...hanya kepada dia.." bukan "..hanya kepada aku..." digunakan Yesus karena Ia sedang mengutip sebuah tulisan.

Mari saya berikan analogi sederhana. Misalnya ada pembicaraan antara "Orang A" yang adalah bawahan kurang ajar dan "Orang B" yang adalah Bos / atasan yang bijaksana:

  • Orang A: Hai kamu! Saya akan kerja lebih baik jika kamu merubah jam masuk kerja saya.
  • Orang B: Ada tertulis: bawahan harus mengikuti perintah dan aturan atasan.

Menurut kamu, apakah "Orang B" PASTI bukan atasan dari si A? hanya karena si B tidak bilang, "Atasan kamu itu adalah aku."

Perhatikan, percakapan diatas adalah pembicaraan antara dua pribadi. Jadi kemungkinan besar yang dimaksud oleh B adalah dirinya sendiri. Karena sekali lagi, pembicaraan ini adalah antara dua pribadi saja.

Kenapa si B ga langsung bilang: "Jangan kurang ajar kamu ya! Saya ini atasan kamu, ikuti perintah saya!" Jawabnya, karena bijaksana si atasan, cara paling efektif untuk menegur bawahan adalah dengan mengingatkan akan peraturan / hukum yang berlaku.

Dalam kasus Tuhan Yesus, kenapa ga langsung bilang saja ke iblis: "Jangan kurang ajar kamu, Aku ini Tuhan, kamu yang seharusnya sembah Aku!" Untuk hal ini, ada dua alasan yang terpikir oleh saya.

Yang pertama, keahlian iblis adalah memutarbalikkan Firman Tuhan. Oleh karena itu Yesus menjawab godaan iblis dengan cara menggunakan Firman Tuhan juga. Oleh sebab itu Yesus mengatakan "ada tertulis..." Dan cara ini sangat efektif yang bisa dilihat di ayat selanjutnya bahwa iblis "menyerah".

Alasan kedua adalah, Yesus ketika dicobai adalah dalam naturnya sebagai manusia. Oleh karena itu ketika menghadapi godaan iblis, Yesus menggunakan Firman Tuhan sebagai contoh bagi kita manusia ketika dicobai oleh iblis, kita juga harus menggunakan Firman Tuhan sebagai senjata kita. Yesus ingin mengatakan bahwa umat Tuhan pasti sanggup melawan iblis dengan kuasa Firman Tuhan.

Masih belum bisa terima? Baiklah, bagaimana kalau kita balik kondisinya. Jika Yesus hanya manusia biasa, ketika iblis meminta Yesus menyembah iblis, kenapa Yesus tidak menjawab "Aku hanya mau menyembah Tuhan saja" tapi kenapa malah Yesus memilih menjawab dengan kalimat "ada tertulis...(semua ciptaan, termasuk iblis harus menyembah Tuhan)"?

2. Apakah seorang presiden suatu negara pernah bilang saat bertemu rakyatnya: "Saya ini presiden, lho"

Memang Tuhan Yesus tidak pernah mengatakan secara eksplisit bahwa diriNya adalah Tuhan, tapi tanpa mengatakannya sekalipun, FAKTA membuktikan bahwa Yesus ADALAH Tuhan.

Sama seperti seorang presiden, tanpa perlu dia mengatakan bahwa dirinya adalah seorang presiden, seorang warga negara yang baik pasti mengetahui bahwa sesungguhnya, orang itu adalah presiden karena itu adalah fakta sebenarnya. Kalau ada warga negara yang tidak mengenal presidennya, berarti warga itu kurang informasi, kurang mengenal dan tidak melihat apa yang dikerjakan oleh presiden.

Sama dengan Yesus, orang yang mengatakan Yesus bukan Tuhan adalah orang yang tidak mengenal Yesus, apa yang dikerjakan oleh Yesus, apa yang dikatakanNya, tidak mengenal pribadiNya. Jadi, kalau mau yakin apakah Yesus itu adalah Tuhan atau bukan, "berkenalanlah" dengan Dia, cari diriNya di dalam Alkitab, sebab ada peribahasa "tak kenal maka tak sayang".

3. Apakah Tuhan harus bisa dijelaskan secara sederhana?

Banyak orang tidak mau menerima Yesus sebagai Tuhan karena dipikirnya rumit, aneh, tidak masuk akal. Pikir mereka "Masak sih manusia bisa jadi Tuhan? Manusia kok disembah? Dasar bodoh!". Manusia memang tidak akan pernah bisa jadi Tuhan, saya setuju itu.

Tapi, menurut sobat, kalau Tuhan yang jadi manusia, apakah itu mungkin? Apakah Dia sanggup melakukan itu? Umat Kristen percaya bahwa Yesus adalah Tuhan yang menjadi manusia, bukan manusia yang menjadi Tuhan, jangan terbalik, itu sangat berbeda sekali penekanannya.

Yang kedua, banyak orang yang menuntut agar orang Kristen dapat menjelaskan secara sederhana, secara gamblang (kalau Dr. Zakir Naik meminta jelaskan secara eksplisit / terang-terangan), tentang konsep ke-Tuhan-an Yesus. Secara jujur, saya tidak bisa jelaskan secara sederhana, saya pribadi menerima Yesus adalah Tuhan, tapi selalu ada misteri di dalamnya.

Tapi kalau dibalik pertanyaannya, apakah itu berarti kita hanya mau menyembah Tuhan, hanya jika Tuhan itu dapat dijelaskan secara sederhana? Apakah kita harus benar-benar bisa mengerti Tuhan 100% baru kita mau menyembahNya? Kalau bagi saya sih, Tuhan yang bisa dijelaskan 100%, Tuhan yang tidak ada misteri, tidak layak disebut sebagai Tuhan.

4. Apa sobat bisa membuktikan bahwa Yesus bukan Tuhan?

Buat sobat yang mengatakan Yesus bukan Tuhan karena di Alkitab tidak ditulis secara eksplisit (padahal jika belajar, bisa dikatakan Alkitab "berteriak" bahwa Yesus adalah Tuhan), dapatkah sobat membuktikan bahwa Yesus bukan Tuhan? Silahkan isi kolom komentar jika bisa.


Pertanyaan 20 Desember 2018:

Berikut adalah pertanyaaan (atau mungkin lebih tepat pernyataan) yang masuk melalui kolom komentar:

jawaban lu gak masuk akal semua :

Kalau begitu, Yesus itu Tuhan atau bukan?
Jawabannya adalah: tergantung!

udah jelas Isa as itu nabi

-SW

Tanggapan:

Sebelum melanjutkan, saya ingin menantang sobat untuk bertanya langsung kepada Tuhan (dengan penuh kerendahan hati) kalimat ini: "Tuhan, tunjukkan saya jalan yang benar". Saya pun sering melakukannya, saya sering meragukan dan mempertanyakan Tuhan.

Ketika saya ragu, saya dengan jujur bertanya kepada Tuhan, kenapa begini, kenapa begitu; saya tidak munafik atau dengan sombong mengatakan iman saya tidak mungkin guncang. Ketika saya ragu, saya berdoa untuk minta Tuhan kuatkan iman saya, dan sampai saat ini, Puji Tuhan, Dia masih menjaga iman saya.

Walaupun berjuta-juta atau bahkan bermilyar-milyar pendeta sepanjang zaman mengatakan dan mengajarkan bahwa Yesus itu adalah Tuhan, tetap saja itu tidak membuat saya otomatis menjadi percaya Yesus Tuhan. Saya bisa percaya bahwa Yesus adalah Tuhan karena Allah Roh Kudus bekerja di hati saya.

Bagaimana dengan sobat? sobat tidak percaya Yesus adalah Tuhan karena apa? Karena orang lain yang mengatakan bahwa Yesus itu bukan Tuhan? Karena diajarkan demikian? Apa sobat sudah bertanya langsung kepada Tuhan?

Mari kita balik ke topik, Apakah Yesus itu Tuhan? Saya menjawab: Tergantung! Tergantung apa?

Tergantung sobat memilih percaya Alkitab atau percaya Al-Quran?

Note: sebenarnya saya sudah jelaskan di artikel diatas, jangan hanya membaca bagian itu saja, tapi baca juga pertanyaan-pertanyaan lainnya, maka akan menjadi masuk akal.

  • Al-Quran dengan jelas mengatakan bahwa Isa AS adalah Nabi
  • Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan

Sobat mengatakan bahwa "udah jelas IS AS itu nabi", jadi saya menganggap bahwa sobat adalah umat Muslim / Islam yang mempercayai Al-Quran dan saya menghormati keputusan sobat.

Tapi bagi orang-orang yang percaya Alkitab, pasti akan mengatakan bahwa Yesus itu adalah Tuhan. Saya sudah memberikan sedikit (dari banyak) ayat-ayat yang mendukung diatas, dan saya bisa tambahkan banyak lagi jika sobat ingin benar-benar tahu.

Nabi Isa AS bukanlah Yesus dan Yesus bukanlah Nabi Isa AS. Walau ada kemiripan kisah di dalam Al-Quran dan Alkitab, tapi bagi saya pribadi, kedua orang itu berbeda. Berikut beberapa letak perbedaannya:

  • Al-Quran menulis bahwa Nabi ISA AS lahir di pangkal pohon kurma.
  • Alkitab menulis Yesus lahir di kandang hewan.
  • Al-Quran menulis bahwa alasan Nabi Isa AS disalib / dakwaan terhadap Nabi Isa AS adalah karena umat Yahudi memberi berita dusta kepada raja Raja Dimasyq (Damaskus) bahwa Nabi Isa AS mengajak memberontak terhadap raja.
  • Alkitab menulis bahwa alasan penyaliban / dakwaan terhadap Yesus adalah karena menyamakan diri-Nya dengan Allah.
  • Al-Quran menulis bahwa Nabi Isa AS tidak mati disalib, tetapi orang lain yang diserupakan.
  • Alkitab menulis bahwa Yesus mati disalib.
  • Al-Quran menulis bahwa Allah menyelamatkan Nabi Isa AS dan mengangkat beliau ke langit.
  • Alkitab dengan jelas dan tegas menulis bahwa Allah Bapa menimpakan seluruh hukuman dosa manusia kepada Yesus. Allah Bapa tidak menyelamatkan Yesus.

Note: Jika ada koreksi mengenai penjelasan tentang Nabi Isa AS yang tertulis di Al-Quran, silahkan info ke saya.

Dengan kata lain, Isa AS adalah memang benar nabi menurut Al-Quran, dan Yesus adalah memang benar Tuhan menurut Alkitab. Sekarang, pilihan ada di tangan sobat, mau percaya yang mana?

Pertanyaan 16 Januari 2020:

Berikut adalah pertanyaan / pernyataan yang masuk dari seseorang yang bernama "M":

  • Injil -Yohanes 1: 18 : “Tak seorangpun pernah melihat Tuhan.”
  • Injil – 1 Timotius 6: 16 : “Tuhan tidak pernah dilihat manusia, dan manusia memang tidak dapat melihat-Nya….”
  • Injil – Keluaran 33: 20 : “Dan Tuhan berfirman: Engkau tidak tahan me-mandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku yang dapat hidup.”

Yesus dengan tegas mengatakan bahwa dirinya bukan Tuhan :

  • Yohanes, 20:17 à “Aku akan pergi kepada Bapaku dan Bapamu, Allahku dan Allahmu.”
  • Yohanes, 8:54 à “Jika aku memuliakan diriku sendiri, maka kemuliaanku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa/Allah-kulah yang memuliakanku.”
  • Matius, 18:19 à “Permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa/Allah-ku di sorga.”
  • dll...

Ayat lain:

  • Kejadian, 1 & 2 à “Allah menciptakan langit dan bumi.”
  • Lukas, 10:21 à “Bapa/Allah, Tuhan langit dan bumi.”
  • Tuhan memang tidak dapat dilihat di bumi oleh manusia biasa :
  • Kel 19:24 “Rakyat tidak boleh menghadap Tuhan, supaya jangan dilanda-Nya”
  • Kel 20:19 à “Janganlah Allah berbicara dengan kami, nanti kami mati.”
  • Kel 33:20-23 à “Tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup.”
  • Dll..

Note: "M" menyertakan banyak ayat lainnya, Kalau mau tau ayat mana saja yang dikutip, silahkan cari di kolom komentar dibawah.

Tanggapan gadoga:

Dear "M",
Orang dapat salah memahami Alkitab jika hanya melihat satu bagian saja dan tidak melihat keseluruhan konteks.

Saya jadi teringat iklan Nokia jaman dulu yg mengejek ponsel Ericsson yang punya layar kecil. Ceritanya ada seorang cowok yang kirim SMS (dulu belum ada whatsapp) ke seorang cewek yang pakai ponsel Ericsson, tulisannya: "Kamu pencuri...." Lalu si cewek marah dan tampar si cowok.

Tapi ternyata ketika dilihat di ponsel Nokia yang punya layar besar, kalimat lengkapnya adalah "Kamu pencuri hatiku sayang".... Eeeaaaa

Kalimat "kamu pencuri.." Jika berhenti disitu dan tidak mau tau keseluruhannya tentu bisa salah dipahami.

Sama dengan Alkitab, jika hanya comot ayat tanpa mau tau keseluruhannya akan bisa salah dipahami.

Alkitab memang banyak paradoks, sesuatu yang terlihat berbeda / bertentangan tapi sebenarnya tidak. Umat Kristen sudah tau kok ayat2 yg disebutkan diatas (dan sebenarnya masih banyak ayat lain yg serupa). Jadi bukannya kita tidak tahu lalu goncang imannya atau kebingungan ketika dihadapkan dengan ayat2 diatas.

Saya tidak perlu jawab semua ayat diatas karena intinya sama saja, tapi saya akan jawab dua ayat diawal dan nanti sisanya saya jawab secara general saja.

Yohanes 1:18 (TB): Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah.....

sobat berhenti di kalimat ini... ini sama seperti berhenti di kalimat "kamu pencuri..."

Mari kita baca seluruh ayat nya:

Yohanes 1:18 (TB): Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah, tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

Siapakah Anak Tunggal Allah? Yesus. Ayat diatas dengan jelas mengatakan bahwa Yesus telah melihat Allah dan Yesus menyatakan Allah. Jadi, Yesus = Allah. Karena ayat Alkitab lain dengan jelas mengatakan tidak ada seorang pun yang dapat melihat Allah.

Ini sebenarnya sudah menjawab seluruh ayat lainnya. Tapi mari kita lanjut ke ayat kedua yang bahkan sobat makin singkat lagi:

1 Timotius 6:16 (TB) Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorang pun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.

Versi Bahasa Inggris:

1 Timothy 6:16 (UKJV) Who only has immortality, dwelling in the light which no man can approach unto; whom no man has seen, nor can see: to whom be honour and power everlasting. Amen.

Lebih mudah dipahami versi Bahasa Inggris atau versi Indonesian Literal Translation:

1 Timotius 6:16 (ILT) Dia satu-satunya yang memiliki kekekalan, karena tinggal dalam terang yang tidak terhampiri, yang tidak seorang manusia pun pernah melihat-Nya, bahkan tidak juga mampu melihat-Nya. Bagi Dialah hormat dan kekuasaan kekal! Amin.

Ayat diatas membicarakan Yesus yang:

  1. Tidak takluk kepada maut
  2. Kekal
  3. Tinggal dalam terang (hadirat Allah Bapa) dimana tidak seorang pun bisa berada disana.

Kalau mau lebih jelas lagi, baca dari dua ayat sebelumnya (1 Timotius 6:14-15) KONTEKS ayat 16 itu tentang apa.

Dari hanya dua ayat di awal saja bukannya menjelaskan bahwa Yesus bukanlah Tuhan, tapi justru kebalikannya, itu menegaskan bahwa Yesus adalah Tuhan. Ayat lainnya pun sama saja.

Sederhananya, manusia tidak bisa melihat Allah Bapa karena Dia penuh kemuliaan. Jika Allah Bapa turun ke bumi, hangus sudah semua manusia (hal inilah yang dimaksud dengan mayoritas ayat lainnya.) Tapi manusia bisa melihat Yesus karena Dia adalah Allah yang mengosongkan diri Nya.

Yesus adalah sepenuhnya Allah tapi juga sepenuhnya manusia.

Orang Kristen menyembah Allah yang ESA (secara esensi), SATU Allah yang terdiri dari TIGA Pribadi (Tritunggal).

Kalau sobat tidak percaya dengan Allah Tritunggal ya itu pilihan sih. Tapi apakah sobat dengan rendah hati dan tanpa memaksakan pikiran serta kehendak sudah bertanya kepada Tuhan langsung? Ataukah ketika baca artikel ini sobat langsung cari jawaban di Internet dan tidak tanya Tuhan dulu?

Artikel yg disarankan: Tuhan orang Kristen ada tiga?

Pertanyaan 24 September 2020:

Bisakah anda menjelaskan dalam video berikut bahwa video ini salah , ayat yg di terangkan salah, dan sebagainya yg menurut anda salah. (Kalo ada ayat yang sama gk usah di jelasin lagi) - A.Y.

Admin:
Judul video: Dr. Zakir Naik Membuktikan Yesus Bukan Tuhan
link: youtu.be/unRsuYHfBAg (copy paste link kalau error)

Berikut transkrip dari video:

Dr. Zakir Naik:
Orang Kristen mengatakan bahwa karena Yesus tidak memiliki ayah, maka statusnya lebih tinggi dari Nabi Muhammad. Kalau pakai cara ini, seharusnya Adam lebih tinggi statusnya karena tidak memiliki ayah dan ibu.

Jawab:
Alkitab jelas menuliskan bahwa yang dikandung Maria adalah Tuhan. Berbeda dengan Adam yang hanya ciptaan. Jadi, penjelasan Alkitablah yang menyatakan itu.

Tapi yang benar-benar memastikan Yesus adalah Tuhan karena Yesus sendiri yang setelah dewasa mengklaim diri-Nya adalah Tuhan (ya inti artikel ini).

Alasan Yesus dikandung melalui ibu manusia agar diri-Nya memiliki natur sebagai manusia.

Kalau Yesus tiba-tiba muncul begitu saja (turun ke bumi) tanpa melalui proses kelahiran melalui manusia, Dia tidak dapat dikatakan sebagai manusia. Dan kalau Yesus tidak menjadi manusia, Dia tidak bisa menggantikan kita untuk mati diatas kayu salib menanggung dosa kita.

Artikel terkait:

Dr. Zakir Naik:
Matius 7:22-23 menuliskan: Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Lalu Zakir Naik bilang bahwa itu adalah bukti Yesus bukan Tuhan.

Jawab:
Yang dimaksud Yesus dalam ayat tersebut adalah orang-orang yang memakai nama Yesus demi keuntungan pribadi dan mereka sebenarnya adalah "nabi-nabi" palsu. Sampai jaman modern pun banyak orang semacam ini. Contohnya pendeta-pendeta yang sering mengadakan mujizat-mujizat palsu menggunakan nama Yesus. Di akhir jaman Yesus akan menolak mereka.

Perhatikan lagi ayat alkitab tersebut. Di awal ada kata "Tuhan... Tuhan..." Kalau Yesus BUKAN Tuhan, seharusnya menjawab: "Saya bukan Tuhan, kamu berdosa karena menjadikan saya Tuhan.."

Tapi Yesus malah menjawab "Aku tidak pernah mengenal kamu!" Dengan kata lain, Yesus justru mengakui diri-Nya adalah Tuhan, karena Dia berkata dalam kedudukannya sebagai Tuhan. Hanya saja Dia menolak para pembuat kejahatan yang menggunakan nama Yesus secara sembarangan.

Dr. Zakir Naik:
Menyebutkan ayat-ayat Alkitab Yohanes 14:28; 10:29; Matius 12:28; Lukas 11:20; Yohanes 5:30

Jawab:
Mengenai Yesus menyebut bahwa "Bapa lebih besar dari pada Aku" memang pernyataan tersebut adalah benar, karena secara "ordo", Allah Bapa lebih tinggi dari Yesus. Urutannya: Allah Bapa > Allah Anak (Yesus) > Allah Roh Kudus. Namun secara esensi ketiganya setara, yaitu Tuhan yang Esa. Silahkan baca: mengerti Allah Tritunggal dengan mudah.

Analogi sederhananya, kita dan presiden adalah sama-sama orang Indonesia, tapi "Ordo" presiden lebih besar / tinggi dari kita.

Sedangkan soal Yohanes 5:30, lagi-lagi Dr. Zakir Naik hanya memenggal ayat saja tanpa dibaca keseluruhan. Padahal kalau kita teruskan baca sampai ayat 34, Yesus berkata: "..tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia.." yang justru itu menyatakan keilahian Yesus.

Dengan kata lain, sama seperti Matius 7:22 yang kata Dr. Zakir Naik itu menyatakan Yesus bukan Tuhan, kalau kita baca seluruh ayat lainnya dan dipelajari dengan baik, justru sebaliknya, ayat-ayat itu menegaskan keTuhanan Yesus.

Dr. Zakir Naik:
Mengutip Yohanes 15:12-13: Yang dimaksud dalam ayat ini adalah Nabi Muhammad.

Jawab:
Bukan. Yang dimaksud adalah Roh Kudus. Silahkan baca artikel: Apakah nabi Muhammad dinubuatkan di dalam Alkitab?

Dr. Zakir Naik:
Karena Yesus adalah satu-satunya nabi yang pengikutNya salah paham bahwa Dia Tuhan, Allah S.W.T mengangkatNya hidup sehingga dalam kedatanganNya yang kedua, Dia bisa bersaksi kepada orang-orang ini bahwa Dia bukanlah Tuhan.

Jawab:
Ini alasan yang tidak bisa saya mengerti. Apa alasan Allah menunda nanti? Kalau Yesus bukan Tuhan, bukankah lebih baik Yesus dibunuh mati saja sebagai martir (mati syahid) dan membiarkan Yesus tetap mati selama-lamanya karena otomatis itu akan membuktikan bahwa Yesus bukan Tuhan?

Jadi ini perbedaan kepercayaan umat Islam (berdasarkan tafsiran Dr. Zakir Naik) dan Kristen mengenai Yesus:

  • Umat Islam: Yesus tidak mati dan langsung diangkat. Alasannya? Karena pengikut Yesus salah mengira Dia adalah Tuhan.
  • Umat Kristen: Yesus Mati > Bangkit > lalu Naik ke surga. Alasannya?
    • Yesus perlu mati untuk menggantikan kita yang seharusnya mati oleh dosa.
    • Yesus bangkit untuk menyatakan bahwa diriNya adalah Tuhan yang berkuasa atas maut.
    • Yesus naik ke surga karena pelayananNya di bumi telah selesai, duduk di sebelah kanan Allah Bapa untuk memerintah semesta dan mengutus Roh Kudus turun.
  • Umat Islam: Yesus akan datang kedua kalinya untuk memberitahu bahwa Dia sebenarnya bukan Tuhan.
  • Umat Kristen: Yesus akan datang kedua kalinya sebagai Tuhan untuk menghakimi seluruh dunia.

Dr. Zakir Naik mengatakan Al-Quran adalah kitab terakhir dan tidak akan ada kitab lain lagi. Tapi Alkitab yang lebih dulu ada sebelum Al-Quran juga menyatakan hal yang sama: Alkitab sudah lengkap dan sempurna, tidak boleh ditambahkan atau dikurangi (Wahyu 22:18).

Kalau sampai titik ini, adalah kebebasan sobat mau percaya kitab yang mana

Pertanyaan 06 Agustus 2021:

Bismillaah..

Saya mau tanya ya sama kamu, misal ceritanya begini : kamu tinggal dengan ibu dan istri dirumah. Terus ketika kamu sedang di luar kota sebulan, lalu tiba" ada seorang laki" yang percaya kalo yesus itu tuhan. juga seseorang yang punya power di negeri ini memperkosa dan menganiaya istri dan ibu kamu tiap hari, tapi mereka diancam untuk jangan bilang siapa" atau dia akan melakukan apapun dengan powernya itu. Lalu saat kamu pulang memergoki laki" itu sedang melancarkan aksinya kepada istri dan ibu kamu. Tapi karena dia punya power dan didampingi bodyguard, kamu nggak bisa apa".

Apa yang kamu harapkan untuk si lelaki tersebut di akhirat kelak? Masuk surga atau neraka?

Jawab: Sebagai manusia berdosa, tentu saja saya mengharapkan dia masuk neraka. Dan saya tidak tahu apakah saya akan bisa mengampuni orang itu atau tidak. Jika saya bisa mengampuni orang itu, itu hanya karena anugerah Tuhan yang melembutkan hati saya. Tapi ada juga kemungkinan saya tidak bisa mengampuni orang itu.

Kalo misal kamu bilang yesus kelak akan mengatakan "enyah kau" untuk lelaki ini berarti yesus nggak maha pengampun dong? Udah nggak ada harapan lagi masuk surga dong untuk lelaki ini semenjak melakukan perbuatan keji tersebut?

Dosa apa aja sih yang ditebus sama yesus? Dosa yang macam apa yang sanggup ditebus?
Masa cuma nebus dosa yang remeh" doang kayak berbohong gitu ya yang ditebus?

Bunuh orang, perkosa orang, korupsi, sebut sendiri lah dosa dosa besar, nah dosa" besar gitu ditebus nggak sih? Apa kelak cuma bakal dibilang "enyah kau" kepada pendosa pendosa besar itu? Tuhan macam apa yang tidak maha pengampun?

Jawab: tidak ada dosa yang terlalu besar yang tidak bisa diampuni Tuhan Yesus (Semua dosa bisa diampuni).

Contoh konkrit bisa baca Alkitab di Lukas 23:39-43. Yesus jelas-jelas mengatakan kepada seseorang penjahat sadis yang seumur hidupnya berbuat jahat, bahwa penjahat itu pada hari ini juga akan masuk surga. Perhatikan dua hal:

  • Pertama, penjahat tersebut diampuni, tidak masuk neraka dan langsung masuk surga, walaupun orang tersebut sangat jahat dan tidak berbuat kebaikan dalam hidupnya atau tidak memiliki kesempatan berbuat baik untuk menebus / membayar dosanya.
  • Kedua, Yesus bisa menentukan orang tersebut masuk surga atau masuk neraka = bukti Yesus adalah Tuhan.

Kalo di Islam, walaupun dosamu sepenuh bumi dan langit tapi jika kamu mohon ampun sama Allaah dengan sebenar"nya ampun, Allaah Yang Maha Pengampun akan mengampuni hamba tersebut selama dia mengakui kalau Allaah adalah SATU-SATUNYA Tuhan yang BERHAK disembah. Walaupun mungkin lelaki yang tersebut diatas akan disiksa dulu di neraka untuk disucikan dari dosa", lalu setelah bersih dari dosa tentu saja Allaah akan memasukkannya ke dalam surga.

Jawab: Ini adalah perbedaan antara Kristen dan semua agama yang lain. Menurut deskripsi saudara spt ini kan ya (koreksi jika salah):

  1. Ada Manusia berdosa. Dosanya sepenuh bumi dan langit. Mari kita ambil contoh ekstrim, misalnya ada orang yang membunuh semua warga muslim Palestina dan memperkosa seluruh wanita, mulai dari anak kecil sampai yang sudah dewasa.
  2. Manusia tersebut bertobat.
  3. Manusia tersebut dihukum di neraka sementara, lalu setelah itu dia bisa masuk surga.

Betul begitu kan ya yang saudara maksudkan? Allah yang maha kasih memang seharusnya lakukan itu, mengampuni dosa manusia yang sepenuh bumi dan langit. Tapi coba renungkan sejenak, apakah itu menggambarkan sifat Allah yang ADIL? Apakah menurut saudara perbuatan Allah itu ADIL?

Saya kasih contoh lebih sederhana, misalnya istri saya dibunuh penjahat. Penjahat itu bertobat lalu bilang ke saya: "Maafkan saya ya, sebagai pengganti istri kamu, saya kasih kamu anjing yang bagus ini."

Apakah saya akan merasa senang dikasih anjing? Apakah istri saya sebanding dengan anjing? Tentu tidak, saya bukannya senang, malah akan makin marah kepada penjahat itu yang menganggap istri saya sebanding dengan anjing.

Tapi akan beda hal-nya jika misalnya istri atau ayah dari penjahat itu memohon belas kasihan kepada saya bahkan berkata kepada saya, "ambil nyawa saya saja ya sebagai pengganti nyawa istri kamu yang hilang." Mungkin saya akan tersentuh dan memaafkan penjahat tersebut, karena itu sebanding. Nyawa dibalas nyawa.

Ingat kata kunci utamanya: SEBANDING.

Sama halnya dengan dosa. Dosa bisa diampuni kalau ada pengganti yang sebanding untuk menebus dosa. Kalau menurut saudara bahwa siksa di neraka sudah sebanding, sudah cukup untuk menghapuskan dosa penjahat yang sepenuh bumi dan langit, berarti saudara menganggap remeh dosa.

Bagi saya, siksa neraka pun tidak cukup untuk menghapus / mengampuni dosa manusia jahat tersebut. Itu sama seperti istri saya yang ditukar anjing, tidak sebanding.

Lalu apa yang sebanding? Hanya pengorbanan Yesus diatas kayu salib yang sebanding yang bisa menghapuskan dosa manusia. Yesus yang menanggung dosa saya. Yesus menggantikan saya yang seharusnya mati oleh karena dosa saya. Dan Yesus juga sanggup untuk menanggung dosa saudara, kalau Saudara mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat.

Allah memang adalah yang kasih, tapi Allah tidak bisa menghapus dosa begitu saja, ada harga yang perlu dibayar melalui korban. Karena selain kasih, Allah juga adalah Allah yang adil.

Kalau mau lebih mengerti, bisa baca artikel: Apa hubungan penyaliban Yesus dengan penebusan dosa?

Tambahan: Oh iya, mau klarifikasi kalo yg tukang bom bunuh diri itu bukan bagian dari ajaran Islam ya. Kami mengutuk perbuatan tersebut. Karena ada ayat Al Qur'an dijelaskan kalo membunuh satu nyawa yg nggak bersalah sama aja dengan membunuh seluruh manusia. Dan kalau mau tahu siapa Tuhan yang paling berhak disembah, jangan hanya belajar alkitab. I recommend you to study Qur'an too. Belajar juga tauhid, asmaul husna atau nama" Allaah yang baik. May Allaah give you hidayah to accept Islam. Aamiin

Demikian juga dengan saudara. Saya merekomendasikan saudara belajar Alkitab juga

Btw, bapak saya dulu adalah muslim, saya pernah pacaran dengan orang islam, beberapa saudara saya adalah ustad, dan saya tinggal di lingkungan muslim yang pengeras suara (toa) masjid terdengar jelas di rumah saya. Jadi ya, sedikit banyak saya tahu ajaran muslim 😊 walau tentu saja tidak komprehensif ya. Karena sebenarnya sebelum belajar Alkitab, saya lebih mendekat ke atheisme yang mengandalkan logika, dan diantara semua agama, saya pilih Kristen yang lebih cocok dengan logika saya, khususnya untuk konsep kasih dan keadilan Tuhan.


Penutup

Banyak orang berkelahi, mencaci maki bahkan membunuh demi mempertahankan kebenaran agamanya. Topik yang dibahas diatas seringkali menjadi perdebatan.

Saya hanya ingin mengingatkan saja, bahwa Tuhan lah yang memilih kita, bukan kita yang memilih Tuhan. Jika sobat tidak setuju bahwa Yesus adalah Tuhan, ya tidak masalah, saya tidak akan memaksakan sobat untuk mempercayainya dan saya tetap menghormati apa yang sobat percayai, karena yang memiliki kuasa untuk merubah hati seseorang hanyalah Tuhan.

Saya hanya bisa mendoakan sobat agar bisa mendapatkan pengertian yang baik dan benar dan pada akhirnya mengakui Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat Saudara. Jika sobat memiliki keyakinan bahwa saya salah, sobat boleh kok mendoakan saya agar saya mendapat hidayah. Biar Tuhan yang bekerja merubah hati kita dan menunjukkan jalan yang benar, simple kan?

Sebagai catatan, jika sekalipun ada ayat yang secara tegas dan jelas menulis "Akulah Yesus, Akulah Tuhan, Sembahlah Aku" hal itu tidak akan secara otomatis membuat orang langsung mempercayainya, pasti akan banyak juga yang menolaknya. Saya sendiri pun sempat meragukan, apa Tuhan itu benar-benar ada?

Kenapa? Karena pada dasarnya kita ini sejak semula ingin memberontak kepada Tuhan. Hati kita tidak secara natural bisa mencintai Tuhan dengan baik. Jika kita pada akhirnya bisa mencintai Tuhan, itu semata-mata karena anugrah Tuhan, karena Tuhan mencintai kita terlebih dahulu.

Kesimpulannya, jika ingin benar-benar mengetahui apakah Yesus itu Tuhan atau bukan. Maka kita perlu dua hal berikut:

  1. Tanya dulu ke diri sendiri "Saya mau tahu Tuhan yang sejati atau tidak?" Kalau mau, berdoalah kepada Tuhan agar membukakan hati kita dan menunjukkan jalan yang benar.
  2. Belajar Alkitab sambil terus bergantung kepada Tuhan untuk berikan hikmat dan kebijaksanaan untuk mengerti Firman Tuhan.

Jadi berdoa + belajar.

Artikel terkait: Bagaimana cara berdoa? Kenapa doa saya kering / tidak bersemangat?

Semoga artikel ini bisa memberi sedikit pencerahan. Jika ada pertanyaan atau pernyataan bisa ditulis pada kolom diskusi dibawah. Bisa atau tidak bisa jawab, saya pasti beri respon. Kalau belum ada respon berarti saya belum baca / belum sempat balas. Tuhan Memberkati

Catatan 1: Artikel ini awalnya pendek. Tapi karena beberapa pertanyaan dan pernyataan yang masuk, kok akhirnya jadi cukup panjang he he. Tapi dari semua pertanyaan / sanggahan yang masuk justru membuat saya semakin banyak menemukan korelasi / kesatuan dari seluruh isi Alkitab yang menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan.

Catatan 2: Sebelumnya website ini menggunakan kolom komentar disqus untuk diskusi. Namun dikarenakan terlalu banyak iklan dan cukup membuat loading website jadi lama, akhirnya diputuskan untuk menggunakan facebook comment. Mohon maaf kami tidak bisa menampilkan komentar yang terdahulu.



Kontak: gadogacom[at]gmail.com

Artikel Lainnya:

 

©2009-2023 gadoga.com luF
Disclaimer | Kebijakan Privasi