Tuhan Mana Yang Perlu saya Percayai?

Artikel ini sebenarnya merupakan sambungan dari artikel Apa Tuhan Itu Ada?

Tuhan mana yang harus saya pilih?

Kalau kalian menggantungkan kepercayaan kepada tuhan yang salah, suatu saat kalian akan menemukan 1001 alasan untuk menolak tuhan itu. (Dengan catatan jika kalian benar-benar ingin mencari Tuhan yang sejati).

Tapi kalau kalian percaya dan mengenal Tuhan yang benar, maka tidak ada alasan bagi anda untuk tidak percaya Tuhan.

Berhubung saya adalah orang Kristen, maka tentu saja saya akan mempromosikan Tuhan Yesus.

Dalam artikel kali ini saya akan membahas beberapa hal berikut:

  • Alasan saya menjadi orang Kristen / memilih Yesus sebagai Tuhan saya
  • Bukti keaslian Alkitab
  • Bukti agama Kristen bukanlah agama ciptaan manusia untuk tujuan-tujuan tertentu

Sebelumnya saya akan menjelaskan bahwa Alkitab terdiri dari dua bagian, yaitu:

  1. Perjanjian Lama, sering disingkat PL. Yaitu kitab yang ditulis pada masa sebelum Tuhan Yesus datang ke dunia.
  2. Perjanjian Baru, sering disingkat PB. Yaitu kitab yang ditulis pada masa setelah Tuhan Yesus datang ke dunia.
Catatan: Salah satu buku yang disarankan: The Case For Christ oleh Lee Strobel. (kalau mau yang lebih ringan, bisa tonton filmnya dengan judul yang sama)

Alasan No.1 kenapa saya memilih untuk menjadi orang Kristen: Karena ada hal-hal yang masuk akal.

Pertama, sebagian besar isi Alkitab adalah masuk akal. Kalau hanya "sebagian besar" berarti ga seluruhnya masuk akal dong?

Yup betul sekali, masih banyak hal-hal yang saya tidak mengerti. Namun justru disitulah serunya. Semakin saya mencoba mengenal Tuhan, semakin saya terkesima dengan pribadi Tuhan.

Catatan: Saya percaya 100% Alkitab adalah Firman Tuhan yang merupakan kebenaran, namun karena keterbatasan saya sebagai manusia, maka sampai saat ini masih ada hal-hal yang belum saya mengerti.

Kalau ada orang yang mengatakan hal berikut:

  • Saya mengerti tuhan saya 100%
  • Saya bisa menjawab SEMUA pertanyaan tentang allah
  • Saya bisa menjelaskan tuhan saya dari A sampai Z
  • Saya memiliki SEMUA jawaban dari pertanyaan kamu tentang penciptaan, tentang kematian, tentang kondisi surga dan lain-lain.

Maka tentu saja saya tidak akan memilih tuhan yang ditawarkan oleh orang itu. Kenapa? Karena tuhan yang bisa dimengerti oleh manusia adalah tuhan yang tidak lebih hebat dari manusia.

Maksudnya? kita ini adalah mahluk yang dicipta, artinya lebih rendah dari pencipta (Tuhan). Maka tidak mungkin kita dapat mengerti Allah 100%.

Artinya ada beberapa hal-hal yang akan masih menjadi misteri Tuhan dan akan dibukakan pada waktuNya.

Dulu banyak sekali pertanyaan yg tidak masuk akal bagi diri saya, misalnya apa hubungan salib dan penebusan dosa, kenapa Tuhan harus begini begitu, kenapa Tuhan Yesus harus datang kedunia, kenapa harus percaya kepada Yesus baru bisa selamat? dll dsb. tapi semakin saya belajar, semakin saya mengerti dan semakin terkagum-kagum dan berkata oh begitu.. oh begitu...

Tuhan itu membukakan sedikit demi sedikit bagi orang yang ingin belajar dan mencari kebenaran. Semuanya itu dimulai dari yang paling dasar dan paling penting yaitu karya keselamatan melalui Kristus Yesus.

Tapi tokoh kristen paling besar sekalipun tetap sampai mati tidak akan pernah mengetahui hikmat Tuhan yang begitu luar biasa secara utuh.

Jika anda tidak mencurigai kebaikan dan kebijaksanaan Tuhan ketika membaca Alkitab, maka saya jamin akan selalu ada hal baru yang menakjubkan yang bisa anda temui di dalam Alkitab jika anda mau belajar. Pelajaran anda tidak akan pernah selesai. Dan hal itulah yang menjadikan agama kristen menarik.

Tapi sebaliknya, jika sebelum membaca Alkitab kalian sudah memiliki kerangka berpikir bahwa Tuhan harus begini, begitu, Tuhan seharusnya tidak melakukan ini dan itu, maka kalian tidak akan menemukan kebenaran, yang ada kalian malah menghakimi Tuhan.

Tidak perlu jauh-jauh untuk mencari contoh, walau saya dilahirkan sebagai orang Kristen, tapi dulu saat baca Alkitab bukannya tenang dan diberi penghiburan tapi malah bingung dan mempertanyakan Tuhan bahkan sempat berpikir "Kok, Tuhan jahat ya?"

Tapi puji Tuhan, saya dibimbing untuk belajar di tempat yang benar dan hal-hal yang tadinya saya tidak mengerti dan seperti meragukan kebijaksanaan Tuhan (dan berpikir bahwa saya lebih bijaksana dari Dia ) semuanya dijelaskan dan setelah mengerti saya justru semakin mengagumi kebaikan dan kebijaksanaan Tuhan yang Maha Luar Biasa dan sering kali diluar akal manusia.

Kebanyakan orang Kristen meninggalkan kepercayaannya karena belajar di tempat yang salah. Jika saat ini anda sedang meragukan iman anda, belajarlah di tempat yang bisa menguatkan iman anda dan memberi pengertian, bukan hanya "percaya sajalah". Ingat, iman bertumbuh dari pendengaran akan Firman Tuhan. Tidak bisa dengan konsep "imani saja / percaya saja", itu namanya kepercayaan diri sendiri, bukan iman.

Seseorang bisa percaya kepada Yesus Kristus bukanlah karena hanya manusia yg beri kesaksian, tapi Tuhan sendiri lah yang beri kesaksian melalui pekerjaan Allah Roh Kudus. Jadi untuk bisa mengenal Tuhan kita harus melakukan dua hal:

  • Berdoa kepada Tuhan sehingga Allah Roh Kudus bisa memberi hikmat dan pengertian tentang Firman Tuhan
  • Belajar Alkitab

Jika hanya berdoa saja, kita hanya akan mengerti berdasarkan pengertian kita sendiri dan bukan berdasarkan Firman Tuhan. Dijamin ngaco! (seperti sebagian orang yang "katanya" kristen dan ngaku2 Tuhan berbicara langsung kepada dirinya).

Sebaliknya, kalau hanya belajar saja dan tidak berdoa, itu hanya menjadikan kita sombong dan merasa bisa mengerti Tuhan karena kehebatan kita sendiri (seperti orang Farisi). Ini juga akan ngaco, merasa dirinya benar, merasa dirinya layak, tapi pada akhir hidupnya ditolak Tuhan.

Jadi, berdoa meminta kekuatan dari Tuhan dan belajar Firman Tuhan tidak bisa dipisahkan dari pengenalan akan Tuhan. Dan kalau kita bisa mengerti, itu semata-mata hanya oleh anugrah Tuhan.

Alasan No. 2 Kenapa saya menjadi Kristen: Karena saya adalah orang berdosa yang tidak mungkin bisa menyelamatkan diri saya sendiri.

Dengan menjadi Kristen, berarti saya juga harus menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat saya. Lalu kenapa saya harus menerima Yesus?

Bagaimana mungkin saya menolak Yesus yang sudah rela mati untuk menyelamatkan saya.

Hanya melalui Yesus sajalah saya dan semua orang lain yang percaya kepadaNya bisa diselamatkan.

Tuhan yang ada di surga itu MAHA SUCI, diibaratkan seperti terang

Kita adalah orang berdosa, diibaratkan kita ini adalah gelap. APAPUN yang kita lakukan tidak mungkin bisa menghapuskan dosa kita.

Itu artinya kita tidak akan pernah bisa ke surga karena terang tidak mungkin bisa bersatu dengan gelap.

Lalu bagaimana caranya agar kita bisa ke surga? kita harus berada di dalam Yesus yang juga adalah terang.

Jadi, keberdosaan kita akan "diselimuti" oleh kebenaran Kristus.

Untuk lebih jelas mengenai hal ini bisa membaca artikel: Yesus dan Penebusan Dosa klik disini

Apa sih ciri-ciri orang yang dekat dengan Tuhan? Semakin orang dekat dengan Tuhan berarti dia semakin dekat dengan sumber terang dan itu artinya terang itu akan semakin membuat kita sadar bahwa kita sangat berdosa di hadapan Tuhan.

Sama seperti noda di baju tidak akan terlihat di tempat gelap, namun jika semakin didekatkan ke sumber cahaya, noda tersebut akan semakin jelas terlihat,

Jadi, kalau ada orang yang dengan sombongnya mengatakan dia saleh dan pasti dia masuk surga karena perbuatan baik dia, maka sudah pasti orang itu tidak dekat dengan Tuhan (karena dia ga sadar kalau dia itu kotor dan berdosa).

Ingatlah, Tuhan menyelamatkan kita bukan karena kita baik dan benar, tapi semata-mata karena janji Tuhan dan karena iman kita kepada Kristus.

"Roma 4:14: Sebab jika mereka yang mengharapkannya dari hukum Taurat, menerima bagian yang dijanjikan Allah, maka sia-sialah iman dan batallah janji itu."

Saya jelaskan seperti ini untuk kembali menjelaskan bahwa semua orang layak mendapatkan hukuman dari Tuhan karena kita telah berdosa dan kita tidak mungkin bisa diselamatkan jika hanya mengandalkan kekuatan kita. Hanya di dalam Yesus sajalah kita bisa diselamatkan.

Alasan No.3 Kenapa saya memilih Yesus: Karena Dia berasal dari surga.

Saya berikan contoh:

Misalnya anda dari Jakarta mau pergi ke pulau Bali menggunakan mobil pribadi namun hendak menyewa seorang supir untuk mengantarkan anda. Lalu ada dua orang yang menawarkan diri untuk menjadi supir anda.

Calon Supir Pertama berkata:

  • "Sama saya saja pak, nanti kita ke Bali lewat sini, lalu kesitu dan nanti kesini, sampai deh di Bali" Saya sudah tahu objek-objek wisata disana.
  • Lalu anda bertanya: "Bapak sudah pernah ke Bali?"
  • Dia jawab: "Belum pernah pak, tapi katanya kita bisa ke Bali dari jalan yang tadi saya jelaskan, saya punya peta dan saya sudah browsing internet pak untuk cari banyak info."

Calon supir kedua berkata:

  • "Kalau anda pilih saya, saya akan antarkan ke Bali dengan selamat"
  • Anda tanya: "Bapak sudah pernah ke Bali?"
  • Dia jawab: "Sudah pak, saya ini berasal dari sana, bisa berbicara bahasa Bali, sangat paham wilayah, tahu jalan pergi dari sini kesana dan sekarang mau kembali ke Bali lagi"

Kira-kira supir mana yang akan anda pilih? Tentu saja supir kedua bukan, karena dia sudah berpengalaman pergi ke Bali.

Maksud perumpaan diatas apa? Maksudnya adalah, saya memilih Yesus untuk menjadi Tuhan dan juruselamat karena Dia berasal dari Surga. Yesus menawarkan jalan keselamatan hanya melalui diriNya, karena Dia tahu itu adalah satu-satunya jalan.

Saya tentu saja tidak akan memilih "supir pertama" karena walaupun dia menawarkan jalan yang terilihat sepertinya menjanjikan, dia punya peta tapi nyatanya dia sendiri belum pernah pergi ke tempat tujuan.

Bisa saja peta itu salah, bisa saja pengetahuan yang dia dapat tidaklah benar.

Tapi kan Yesus itu bukan Tuhan? Dia itu hanyalah seorang biasa!

Yesus itu adalah Tuhan karena Alkitab berkata demikian. Itu artinya akan lanjut ke pembahasan selanjutnya, yaitu apa buktinya Alkitab itu Firman Tuhan?

Apa Bukti Alkitab itu Asli? Kesaksian banyak orang

Dalam kitab Ulangan 19:15 Alkitab mengatakan kesaksian dari satu orang saja tidak cukup, baru atas keterangan dua atau tiga orang bisa dikatakan kesaksian itu benar.

Saya tidak mungkin percaya Alkitab jika hanya ada satu orang saja yang berkata: "Tuhan berbicara kepada saya begini begitu" Siapa yang bisa jamin kebenaran perkataan orang tersebut? Atau siapa yang bisa jamin bahwa itu perkataan Tuhan dan bukan perkataan setan? Setan juga bisa bikin buku hebat yang tidak bisa ditiru oleh manusia.

Saya bisa percaya isi Alkitab karena banyak saksi yang menyaksikan langsung proses penyaliban, kematian, kebangkitan dan kenaikan Tuhan Yesus. Saksi tersebut rela mati demi mempertahankan kebenaran injil kristus. Mereka tetap konsisten dan tidak merubah kesaksiannya.

Bisa dibilang, darah para martir lah yang menyegel kepercayaan saya.

Bukan hanya itu, sejak kitab Kejadian (kitab pertama di Alkitab) sudah di wahyukan bahwa akan datang mesias penebus dosa (yaitu Yesus). Demikian juga dengan kitab-kitab perjanjian lama lainnya yang sudah ditulis lebih dahulu sebelum Yesus lahir.

Artinya kejadian penyaliban Yesus sudah di ramalkan jauh hari sebelum terjadi, hal ini mengkonfirmasi keTuhanan Yesus dan segala peristiwa di atas kayu salib hanya men-sah-kan kebenaran Alkitab.

  • Kedatangan Yesus sudah diramalkan 400 tahun sebelum Dia datang. Ini adalah salah satu bukti bahwa Alkitab diilhamkan oleh Tuhan, bukan karangan manusia belaka.
  • Yesus mengadakan banyak mujizat semasa pelayananNya selama 3,5 tahun dan disaksikan oleh ribuan orang.
  • Yesus datang ke dunia sudah diramalkan, Yesus disalib (sudah diramalkan), mati (sudah diramalkan) dan bangkit (sudah diramalkan) dan setelah itu disaksikan sebanyak lebih dari 500 orang.

Bagini, kalau seandainya orang Kristen generasi awal adalah suatu komunitas yang berkuasa dan berkekuatan politik, mungkin saat ini saya akan meragukan apakah Alkitab itu benar atau tidak.

Tapi kenyataannya adalah, orang Kristen mula-mula adalah golongan yang tertindas dan teraniaya.

Yang berkuasa saat itu adalah pemerintahan Romawi dan yang kontra terhadap ajaran kekristenan adalah orang-orang Yahudi.

Jika peristiwa di Alkitab itu salah dan hanya karangan manusia, maka pastilah orang Yahudi dan Romawi akan mengeluarkan usaha ekstra besar untuk menyangkalnya dan pasti akan dengan mudah memberikan bukti-bukti yang jelas bahwa yang tertulis di Alkitab itu adalah kebohongan belaka.

Namun kenyataannya kedua golongan itu (Yahudi dan Romawi) tidak bisa menyangkal kebenaran tulisan Alkitab dan segala peristiwa yang terjadi.

Penulis dan pendukung Alkitab banyak yang dibunuh dan menjadi martir. Mereka adalah orang-orang yang menyaksikan langsung peristiwa-peristiwa di dalam Alkitab.

Apakah anda rela mati, disiksa dan di aniaya hanya untuk menutupi kebohongan orang lain?

Jika Alkitab atau peristiwa penyaliban Yesus itu hanyalah kebohongan atau rekayasa belaka, maka tidak akan ada orang Kristen mula-mula yang rela mati membela kebenaran Alkitab. Untuk apa menyianyiakan hidup, melawan pemerintah, melepaskan kenyamanan demi kebohongan?

Memang banyak orang yang rela mati demi kepercayaan yang salah (misalnya teroris yang melakukan bom bunuh diri). Tapi ini sangat berbeda sekali. Teroris rela mati karena mereka percaya dengan apa yang akan mereka dapatkan setelah melakukan pembunuhan.

Sedangkan orang Kristen pada abad pertama rela mati demi memberitakan sesuatu yang sudah terjadi, yaitu berita kebangkitan Tuhan Yesus, mereka percaya dengan sepenuh hati Yesus Bangkit.

Banyak orang yang mau mati demi keyakinan yang salah, tapi tidak ada orang yang rela mati demi suatu kebohongan.

Apa Bukti Kalau Alkitab Adalah Benar Firman Tuhan?

Kesatuan Alkitab

Alkitab itu:

  • Terdiri dari 66 buku yang berbeda
  • Ditulis di 3 benua yang berbeda
  • Ditulis dalam 3 Bahasa yang berbeda
  • Dalam kurun waktu kurang lebih 1500 tahun
  • Ditulis oleh lebih dari 40 penulis yang berbeda budaya, karakter, jaman / lintas generasi

Mulai dari kitab awal di dalam Alkitab hingga kitab akhir, merupakan satu kesatuan yang utuh tanpa kontradiksi sama sekali. Dan inti isi dari Alkitab semuanya berpusat kepada Yesus Kristus (Yesus sudah ada sejak Perjanjian Lama). Hal ini membuktikan Alkitab tidak mungkin hasil karya manusia belaka, namun merupakan pekerjaan Tuhan.

Ramalan di dalam Alkitab

Alkitab berisi ratusan ramalan detil mengenai hal yang terjadi di masa yang akan datang tentang sebuah negara, kota, atau orang tertentu. Tidak seperti ramalan-ramalan yang ada di buku lainnya, ramalan yang ada di dalam Alkitab sangat detil dan tepat terjadi.

Secara khusus, ada lebih dari 300 ramalan tentang kedatangan Yesus yang ditulis di dalam kitab Perjanjian Lama. Ramalan tersebut tidak hanya berbicara mengenai dimana Yesus akan lahir, tapi juga menceritakan bagaimana Dia akan mati dan bangkit.

Sebagian ramalan sudah terjadi dan masih ada yang belum terjadi tapi pasti akan terjadi (kedatangan Yesus yang kedua kalinya saat hari penghakiman).

Kekuatan dari Alkitab

Alkitab bukan hanya sekedar buku, tapi memiliki kekuatan dan kuasa untuk merubah hidup seseorang. Misalnya dari yang tadinya pecandu narkoba menjadi sembuh, dari yang tadinya homoseksual menjadi normal, dari yang penuh kebencian menjadi penuh kasih sayang dan jutaan bukti-bukti lainnya.

Saya tetap percaya Alkitab ditulis oleh manusia biasa. Saya percaya itu hanya karangannya Paulus!

Saya rasa sudah banyak yang menjelaskan mengenai bukti-bukti sejarah dan arkeologi. Dan hal itu masih saja banyak orang tidak percaya dan menjadi perdebatan.

Oleh karena itu, saya akan mencoba membahas melalui dari sisi isi Alkitab itu sendiri.

Alkitab bisa menjelaskan dirinya sendiri. Artinya kalau ada pertanyaan seputar Alkitab, tentang keasliannya, dsb. Maka jawabannya bisa di temukan di dalam Alkitab. Akan saya jelaskan kemudian.

Alkitab ditulis oleh satu orang saja atau oleh banyak orang?

Sebelumnya saya menulis saya percaya Alkitab karena yang menulis bukan hanya satu orang dan juga banyak saksi sejarahnya.

Mungkin ada yang menyangkal dan mengatakan bahwa seluruh Alkitab hanya ditulis oleh Paulus seorang diri saja.

Pernyataan itu sangatlah tidak masuk akal, karena pada jaman Paulus hidup sebelumnya sudah ada kitab Perjanjian Lama. Jadi paling tidak minimal ada dua orang penulis Alkitab (Seseorang yang menulis PL dan Paulus yang menulis PB).

Catatan: tentu saja Alkitab tidak ditulis hanya oleh dua orang, tapi disini saya hanya ingin menjelaskan bahwa Alkitab tidak hanya ditulis oleh Paulus.

Ok, mungkin sebagian akan mengatakan Paulus menulis Perjanjian Baru hanya di cocok-cocokkan dengan Perjanjian Lama / kitab sebelumnya.

Jika kalian percaya seperti itu, maka tetap saja tidak ada alasan untuk tidak mempercayai kebenaran Alkitab.

Ingatlah, Alkitab menulis peristiwa kedatangan, penyaliban, kematian, kebangkitan dan kenaikan Tuhan Yesus yang benar-benar terjadi dan disaksikan oleh banyak orang.

Jika kalian tetap percaya bahwa Yesus tidak bangkit dari kematian, atau yang disalib bukanlah Yesus dan sebagainya. Maka kalian harus membaca pembahasan sebelumnya,yaitu:

Paulus dan rasul2 yang lain rela memberitakan Firman Tuhan dan mempertaruhkan nyawanya karena mereka tahu itu adalah kebenaran.

"Tidak ada untungnya (secara duniawi) bagi rasul Paulus dan rasul lainnya untuk menyebarkan kebohongan"

Jika kalian tetap percaya Alkitab hanya karangan manusia, paling tidak kalian harus percaya bahwa Alkitab menceritakan peristiwa sejarah yang pernah terjadi.

Saat ini kita sudah setuju Alkitab minimal ditulis oleh dua orang kan. Nah, salah satu bukti Alkitab bukanlah karangan manusia belaka adalah karena:

"Seluruh isi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru tidak ada yang kontradiksi sama sekali" (Padahal penulisnya berbeda).

Jika kalian percaya kitab Perjanjian Baru hanya karangan paulus / hanya buku sejarah, paling tidak kalian harus percaya kalau Perjanjian Lama ditulis berdasarkan inspirasi dari Tuhan karena sudah meramalkan kejadian yang TEPAT TERJADI jauh sebelumnya.

Saya kembali sebutkan ulang bahwa ada ribuan orang di jaman Yesus yang MENGKONFIRMASI ramalan di Perjanjian Lama yang tepat terjadi.

Banyak yang klaim bahwa banyak kontradiksi di dalam Alkitab, klaim itu semata-mata karena ke kurang pahaman mengenai isi Alkitab.

Ingatlah, Alkitab bisa menjelaskan dirinya sendiri dan kalian akan menemukan jawabannya di dalam Alkitab itu sendiri jika kalian mau belajar dan membiarkan Roh Tuhan menuntun anda dalam membaca Alkitab.

Yang sering terjadi adalah paradoks Alkitab, yaitu sesuatu yang sepertinya berbeda namun sebenarnya tidak bertentangan. Dan ini baru bisa dimengerti kalau Anda benar-benar mau belajar dan tidak mencurigai Alkitab.

Kita bersyukur hidup di jaman internet, dimana kalau ada hal-hal yang kurang kita mengerti, banyak sekali yang membahas mengenai paradoks Alkitab dan dijelaskan dengan baik.

Ingatlah, jika kalian mencari kebenaran di dalam Alkitab, maka kebenaran lah yang akan kalian temukan. Jika kalian mencari-cari kesalahan, bukti paling nyata pun tidak akan membuat kalian percaya.

OK, saya percaya Perjanjian Lama adalah Kitab Suci karena nubuat-nubuatnya semua tergenapi, tapi saya tetap percaya Perjanjian Baru adalah hanya karangannya Paulus, titik!

Jika anda mengatakan hal diatas, maka jelas sekali belum pernah membaca kitab Perjanjian Baru.

Berikut dua bukti bahwa Perjanjian Baru adalah Firman Tuhan:

Pertama: Karena tidak ada keuntungan yang di dapat oleh Paulus saat menulis kitab Perjanjian Baru (lebih detil akan dibahas dibawah nanti di bagian "Apakah agama Kristen hanya ciptaan manusia?)

Kedua: Karena Perjanjian Baru menuliskan banyak hal-hal yang sulit dimengerti oleh akal manusia.

Maksudnya apa? salah satu bukti Alkitab adalah Firman Tuhan adalah karena ditulis berdasarkan kehendak Tuhan yang seringkali bertentangan dengan akal manusia.

Bukankah Alkitab sering diserang atau diejek karena menulis hal-hal yang tidak masuk akal? contoh yang paling sering:

  1. Kenapa di Alkitab ditulis Tuhan begitu sadis membunuh "nabi" Yesus? Tuhan tidak mungkin sesadis itu! Pasti bukan Yesus yang disalib, Tuhan pasti selamatkan nabiNya!
  2. Tuhan tidak mungkin diperanakkan
  3. Di Alkitab Yesus bilang kalau Allah itu Esa, tapi Dia juga menyamakan dirinya dengan Allah, artinya Tuhan lebih dari satu dong, mana yang benar? Kontradiksi itu namanya!

Nah, sekarang saya beri pertanyaan kepada anda:

Jika Alkitab adalah hanya karangan manusia belaka (hanya tulisan Paulus), bukankah akan jauh lebih mudah jika menuliskan sesuatu yang bisa dimengerti dan diterima oleh manusia?

Bukankah sangat mudah untuk menghilangkan, mengkoreksi, menghapus ayat-ayat yang katanya bertentangan / kontradiksi?

Kenapa Alkitab harus dibuat begitu rumit dan seolah sulit untuk dimengerti?

Jawabannya dari pertanyaan itu adalah, Alkitab dibuat sebagaimana adanya, tidak ada yang "dipermudah isinya" atau "dipaksakan agar menjadi masuk akal" karena memang itu adalah kebenaran yang sejati, itu adalah Firman Tuhan.

Catatan:

Saya tidak percaya Alkitab karena naskah Alkitab sudah dirubah berkali-kali, naskah yang asli sudah tidak ada!

Yang perlu diketahui adalah proses pencatatan ulang atau penyalinan merupakan proses yang SANGAT MEMERLUKAN KETELITIAN TINGKAT TINGGI.

Jika ada satu kata saja yang salah salin/tulis, maka kata tersebut tidak dihapus namun seluruh lembar halaman dimana kata itu berada harus ditulis ulang. Bahkan tanda bacanya sekalipun harus ditulis sama persis.

Artinya Alkitab yang ada sekarang (yang ditulis dengan bahasa aslinya) autentik dengan naskah asli yang terdahulu. Tidak ada yang dirubah atau direvisi sama sekali.

Jika Alkitab itu bukan Firman Tuhan, maka akan sangat mudah menemukan kesalahan Alkitab dalam hal isinya yang tidak konsisten atau kontradiksi. Tapi kenyataannya di Alkitab tidak ada kontradiksi sama sekali.

Orang-orang yang mengatakan bahwa Alkitab banyak kontradiksi adalah orang-orang yang tidak memahami Alkitab dengan baik dan hanya mencari-cari kesalahan saja.

Pada dasarnya mereka hanya menolak inti utama dari isi di Alkitab, yaitu YESUS adalah TUHAN DAN JURUSELAMAT DUNIA.

Memang perlu di akui ada beberapa variasi / perbedaan di dalam Alkitab yang sangat kecil yang saat ini masih diperdebatkan, namun variasi ini sama sekali tidak mempengaruhi isi atau makna Alkitab. Seandainya bagian yang terdapat variasi ini dihilangkan sekalipun, sama sekali tidak merubah makna inti Alkitab.

Baik cendekiawan Kristen maupun non Kristen yang terpercaya dan terpelajar sepakat bahwa Alkitab adalah sesuai dengan teks aslinya dan dapat dibuktikan melalui metode kritik teks dan lainnya. Orang skeptis tidak percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah, tapi setidaknya mereka percaya bahwa secara teks, Alkitab dapat dibuktikan dan diuji keasliannya.

Coba sobat perhatikan, orang yang tidak mengakui keaslian teks Alkitab sebagian besar adalah orang yang memiliki kepercayaan berbeda, namun orang-orang yang tidak perduli dengan agama, setuju bahwa isi Alkitab adalah sesuai dengan fakta sejarah.

Apa sih buktinya Alkitab itu sempurna dan tidak ada kontradiksi sama sekali?

Saya akan mengambil contoh dari ajaran saksi Yehova (Yehowah).

Mereka percaya Yesus adalah ciptaan dan bukan Tuhan, mereka tidak percaya dengan trinitas dan mereka percaya gereja dalam kurun waktu berabad-abad telah memalsukan Alkitab!

Karena saksi Yehova percaya Alkitab itu sudah di rubah, maka akhirnya mereka me "revisi" Alkitab menurut versi mereka sendiri. Mereka bukannya mengajarkan isi Alkitab yang benar namun malah merubah isinya agar bisa di sesuaikan dengan doktrin atau pemikiran mereka (memaksakan pemikiran manusia).

Hasilnya? mereka berkali-kali melakukan revisi karena selalu saja ditemukan ayat-ayat yang menentang hasil revisi mereka sendiri. Ini adalah bukti bahwa Alkitab sudah sempurna dan tidak bisa dirubah satu kata pun.

Bagaimana dengan kontradiksi bilangan / jumlah dalam PL dan PB?

Saya lupa ayat mana yang dimaksud. Namun pernah ada perdebatan antara perbedaan jumlah yang tertulis di PL dan di PB. Misalnya di PL ditulis berjumlah 100, tapi kenapa di PB ditulis berjumlah 250 untuk sebuah peristiwa yang sama.

Untuk dapat menafsirkan Alkitab, kita memiliki beberapa kesulitan, seperti:

  1. Jurang budaya
  2. Jurang Bahasa
  3. Jurang Geologis
  4. dll

Jadi, untuk dapat mengerti atau menafsirkan Alkitab dengan baik, kita harus belajar mengenai Budaya, Bahasa, Geologis dan hal-hal lain yang berhubungan.

Kalau ada perbedaan jumlah, kita harus menggali lebih dalam kenapa jumlah tersebut berbeda, jangan asal ambil kesimpulan kalau itu namanya kontradiksi.

Kita harus melihat maksud dari penulisan tersebut, tata bahasanya, dll. Misalnya saya menulis dua hal dibawah:

  1. Jemaat yang hadir sebanyak 200 laki-laki
  2. Jemaat yang hadir sebanyak 300 orang

Apakah dua kalimat tersebut berkontradiksi? Apakah salah satu kalimat diatas ada yang salah? Tentu saja tidak, kedua kalimat diatas bisa saja benar dan mengacu pada hal yang sama.

Kalimat pertama saya tulis 200 laki-laki, itu artinya yang hadir bisa saja lebih dari 200 orang, karena laki-laki tersebut bisa saja membawa istri atau anaknya, yang kalau di total jadi 300 orang (sesuai dengan kalimat kedua).

Selain itu, bukankah Alkitab sering dituduh kalau isinya dirubah-rubah? Kalau seandainya sering dirubah-rubah, kenapa hal-hal sepele seperti perbedaan jumlah tidak dirubah saja? bukankah itu hal yang sangat mudah? kenapa tetap ditulis seakan-akan ada kontradikisi? Jawabannya cuma satu: Karena memang Alkitab tidak pernah dirubah isinya. Wajar kalau ada beberapa hal yang sepertinya sulit untuk dijelaskan, tapi bukan berarti itu salah.

Jangan jadi orang Kristen ke blenger, baru dibilang ada kontradiksi sedikit langsung runtuh kepercayaannya. Belajar Alkitab dengan baik untuk dapat mengerti maksud Tuhan sesungguhnya.

Bagaimana dengan Alkitab Terjemahan, bukankah banyak kata-kata yang artinya tidak 100% sama dengan bahasa aslinya?

Contohnya nama Yesus sendiri ditulis berbeda-beda, misalnya di Bible ditulis Jesus, di Alkitab ditulis Yesus. Bukankah nama orang tidak boleh diganti-ganti?

Alkitab diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa untuk memudahkan orang-orang untuk mengerti dan mengenal Firman Tuhan. Namun inti atau makna dari Alkitab adalah sama, yaitu karya keselamatan di dalam Yesus Kristus.

Mengenai nama Yesus yang berbeda-beda, hal itu karena dalam bahasa aslinya tidak ada huruf vokal seperti didalam bahasa Indonesia atau Inggris. Jadi ditulis berdasarkan pengucapan nama Yesus.

Apakah artinya setelah diterjemahkan nama Yesus tidak berlaku lagi? Tentu saja tidak, karena kita menyebut Yesus untuk menunjuk Tuhan yang ada di dalam Alkitab.

Sekarang misalnya nama anda adalah Teguh, kalau anda sebutkan nama Anda lalu suruh orang bule tulis nama anda, belum tentu dia akan tulis Teguh, tapi kemungkinan mereka akan tulis Thegooh dan saat diucapkan pun sedikit terdengar beda. Tapi walaupun mereka menulis Thegooh, mereka tahu bahwa yang dimaksud adalah diri anda.

Bagaiamana dengan revisi? Satu bahasa saja bisa terjadi revisi Alkitab berkali-kali!

Akitab begitu sederhana namun juga begitu dalam. Revisi terjemahan bahasa dilakukan kalau menurut pertimbangan yang matang ada terjemahan yang lebih baik dari sebelumnya. Biasanya hanya dirubah kata-kata yang digunakan saja.

Bukan berarti terjemahan sebelumnya salah, intinya atau makna utamanya tetap sama, namun di revisi agar bisa membuat pembaca lebih mendalami lagi isi dari Alkitab.

Apa bedanya dengan revisi yang dilakukan oleh saksi Yehova? bedanya adalah mereka mengganti isi Alkitab yang menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan, oleh karena itu makna atau isi Alkitab melenceng jauh dari yang seharusnya.

Seandainya Alkitab itu benar Firman Tuhan, tetap saja di Alkitab Yesus sendiri tidak pernah menyebut dirinya adalah Tuhan!

Apa benar begitu? Pasti yang mengatakan ini adalah orang yang hanya "copy paste" atau karena orang yang menurut anda pintar mengatakan hal itu, jadi anda mempercayainya.

Kepercayaan anda kepada Tuhan adalah hak istimewa atau semata-mata hanya karunia yang diberikan Tuhan kepada anda. Jadi, saya harap anda buang terlebih dahulu "kebencian" dan prasangka-prasangka buruk yang sudah tertanam di pikiran anda lalu berdoalah agar Tuhan memberi petunjuk kepada anda.

Tanyakan ke diri sendiri, bagaimana kalau seandainya Yesus itu adalah benar-benar Tuhan? Bagaimana kalau seandainya hanya Yesus satu-satunya yang bisa menyelamatkan anda?

Dan kalau Tuhan sudah beri petunjuk, jangan paksakan pemikiran anda sendiri, tapi mintalah bimbingan Roh Kudus agar anda bisa sejalan dengan pemikiran Tuhan.

Lebih lengkap mengenai ini dapat membaca artikel: Tidak ayat di Alkitab yang menuliskan secara jelas bahwa Yesus adalah Tuhan.

Alkitab dibilang sempurna kan hanya oleh orang yang mempercayainya, sama seperti kitab-kitab lain yang dipercayai oleh penganutnya, apa bedanya?

Bukankah banyak orang yang bilang dan percaya sungguh2 bahwa kitab mereka yang paling benar, bahwa tidak mungkin palsu, tidak mungkin bisa dibuat ulang lagi, bahwa banyak nubuat yang terjadi, banyak pembuktian ilmiah dan seterusnya?

Ok, bagaimana kalau kita sama ratakan saja dari segi "keaslian" sebuah kitab. Kita anggap semuanya asli, tidak pernah dirubah, dan sempurna tanpa cacat.

Nah sekarang pertanyaannya, Anda mau pilih yang mana? Mana yang benar? Karena walaupun sebuah kitab itu tidak pernah dirubah / asli, hebat, menakjubkan, dll, dsb, belum tentu itu adalah kebenaran dari Tuhan.

Kalau hanya berdasarkan "kehebatan" sebuah kitab, bukankah kitab mesir kuno dan juga tulisan-tulisan di peradaban di mesir kuno sampai sekarang masih menakjubkan? karena sepertinya manusia tidak mungkin bisa menuliskan hal-hal tersebut, seakan-akan Tuhan sendiri yang menuliskannya langsung.

Bahkan, bukti-bukti peradaban mesir kuno, dimana teknologi yang digunakan sangat begitu maju pada masanya, lokasi pembangunan tempat-tempat yang sangat tepat sesuai astronomi (padahal dulu ilmu pengetahuan belum mengetahuinya) dan hal-hal hebat lainnya seakan-akan menunjukkan bahwa "tuhan" yang mereka sembahlah yang membuat segala hal tersebut.

Yang saya ingin katakan adalah, kalau hanya membandingkan dari segi kehebatan kitab satu agama dengan agama yang lain, maka penganutnya akan membela kitabnya masing-masing.

Seperti bangsa mesir kuno pasti akan membela kepercayaannya dan mereka percaya itu adalah yang mutlak benar (karena mereka mengalami pengalaman gaib, kitabnya tidak pernah meleset dari perkiraan, menjelaskan sesuatu yang belum diketahui saat itu, dsb).

Kita ambil contoh yang lain. Di Indonesia masih banyak yang menganut kepercayaan2 kuno. Mereka memiliki kitab2nya sendiri. Bagi pengikutnya, jika mereka melakukan apa yang tertulis di kitab mereka, maka mereka pasti akan mendapatkan sesuatu, hebat bukan? Namun apakah itu benar agama dari Tuhan?

Oleh karena itu, dalam memilih sebuah kitab, saya sarankan jangan melihat hanya dari kehebatan kitab tersebut, tapi carilah kitab yang mempermuliakan nama Tuhan, bukan mempermuliakan manusia.

Karena begitu banyak kitab-kitab di dunia ini bukan berarti tidak ada satu pun yang benar-benar kitab dari Tuhan. Sama seperti sebuah teori fisika, banyak teori yang berbeda-beda untuk satu subjek, namun karena banyaknya teori bukan berarti teori itu salah semua, bisa saja ada satu yang benar.

Banyak orang atheist mengatakan bahwa agama itu hanyalah delusi saja, hanya sebagai candu bagi orang-orang yang mempercayainya. Intinya mereka mengatakan: "Kalian mengganggap benar agama kalian semata-mata karena kalian fanatik saja"

Apa benar seperti itu? Apa benar saya, orang Kristen mempercayai Alkitab hanya karena saya fanatik, karena saya membutuhkan candu untuk "lari" dari kehidupan, untuk bisa menjelaskan hal-hal yang tidak saya mengerti?

Satu hal yang perlu pembaca ketahui, bukan manusia yang memilih Tuhan, tapi Tuhanlah yang memilih manusia-manusia yang berkenan kepadaNya.

Contohnya saya pribadi, saya adalah manusia berdosa yang ingin memberontak kepada Tuhan karena jalan pikiran dan keinginan hati saya sering berbeda dengan keinginan Tuhan yang tertulis di Alkitab.

Saya malas membaca Alkitab karena kalau baca seperti ketakutan akan semakin banyak menemui hal-hal yang tidak ingin saya ketahui. Akan semakin menemukan keharusan serta kewajiban yang harus saya lakukan sebagai orang kristen.

Sederhananya, saya ingin hidup bebas tanpa Tuhan, saya tidak menginginkan Tuhan.

Namun apa yang terjadi? Tuhan dengan caraNya yang ajaib dan dengan begitu sabar memanggil saya untuk kembali kepadaNya, untuk mempercayai bahwa Dia benar-benar ada.

Lalu apa yang bisa kita lakukan ketika Tuhan memanggil?

Yang bisa manusia lakukan adalah: MERESPON PANGGILAN TUHAN.

Catatan: Tuhan tidak pernah mengambil kesadaran kita. Saat mulut kita mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan juruselamat kita, itu semua dilakukan saat kita sadar.

Ada orang-orang yang sudah Tuhan panggil tapi acuh dan tidak perduli. Mungkin saja suatu saat mereka akan sadar dan menerima Tuhan, tapi mereka sudah mensia-siakan waktu yang diberikan Tuhan untuk hidup berkelimpahan di dunia ini.

Tuhan bisa memanggil kalian dengan berbagai cara, mungkin saja melalui artikel yang kalian baca saat ini, Dia sedang memanggil kamu. Selain itu, Tuhan kadang memberikan penderitaan justru kepada orang-orang yang dikasihiNya. Baca juga: Kenapa saya selalu menderita dan tidak beruntung?

Sekarang, untuk mengetahui apakah sebuah kitab itu merupakan kebenaran sejati atau bukan, kita bisa melihatnya melalui sejarah dari awal mulanya kitab itu ada, isi kitab tersebut dan kemudian munculnya agama berdasarkan kitab tersebut.

Dibawah ini saya akan berikan beberapa alasan kenapa agama Kristen bukanlah agama biasa.

Apa tujuan agama Kristen didirikan? Apa bukti Kekristenan bukanlah hanya agama buatan manusia?

Kalau kita berbicara mengenai bukti-bukti sejarah maka pasti akan selalu terjadi perdebatan, pro dan kontra dan sebagainya.

Maka kita harus melihat dari apa sih tujuan agama didirkan? berikut jawaban dari para atheist yang saya kumpulkan dari berbagai sumber.

  • Untuk mengontrol / menguasai masyarakat
  • Untuk membenarkan melakukan sesuatu hal-hal yang pencipta agama ingin lakukan. Misalnya menyerang bangsa lain atas nama agama, dsb.
  • Untuk mengisi kekosongan hidup manusia
  • Untuk menjelaskan fenomena2 alam yang tidak dimengerti
  • Untuk mengambil keuntungan dari pengikutnya (lahan bisnis)
  • Hanya halusinasi belaka
  • Hanya candu untuk meninabobokan kegelisahan manusia atau seperti obat bius agar manusia bisa hidup tenang.

Nah sekarang, agama Kristen didirikan untuk apa? Dengan mengetahui tujuan kenapa sebuah agama didirikan, saya berharap kita bisa mengambil kesimpulan apakah sebenarnya "layak" untuk mempercayai sebuah agama atau tidak.

Tidak ada yang mendirikan atau mencetuskan agama Kristen. Kristen adalah sebutan untuk orang-orang pengikut Kristus Yesus.

Saya akan memberi jawaban atas klaim para Atheis bahwa Kristen adalah hasil ciptaan manusia belaka.

Agama Kristen didirikan untuk mengontrol atau menguasai masyarakat? Untuk kepentingan pendiri agama?

Kalau bicara mengenai kontrol masyarakat, pasti berhubungan dengan kekuasaan dan tujuan dari pendiri agama.

Kalau agama Kristen diciptakan untuk mengontrol masayarakat, pertanyaannya untuk siapa? Siapa yang akan dapat keuntungan dengan hadirnya agama Kristen? Yesus kah? Jelas tidak mungkin, karena Dia sudah naik ke surga.

Paulus kah? untuk apa Paulus repot-repot bahkan mati-matian mengatakan: Percayalah kepada "Yesus Kristus" yang notabene sudah tidak ada di dunia.

Kalau semua orang percaya Yesus apakah ada untungnya bagi Paulus (atau rasul yang lain)? Apakah dia akan memobilisasi pengikut Kristus untuk melawan pemerintahan? Pakai ayat yang mana? Jelas-jelas Yesus mengatakan "hormatilah pemerintahmu" dan "Kasihilah musuhmu" mana bisa pakai ajaran kristen untuk kepentingan pribadi pada saat itu.

Dalam Matius 22:21 Yesus berkata: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."

Artinya Yesus (atau Paulus atau orang2 lain yang dituduh mendirikan agama Kristen) sama sekali tidak ada keinginan untuk melawan pemerintahan atau mengontrol atau menguasai masyarakat.

Kalau seandainya agama Kristen diciptakan untuk kepentingan pribadi atau golongan, pasti akan ada ayat-ayat yang akan menguntungkan, membenarkan dan menghasut masyarakat untuk melakukan tindakan yang akan bisa memuluskan jalan sang pendiri agama untuk mendapatkan keinginannya.

Misalnya, bunuhlah musuh-musuh-mu, itu sah! Kau akan dapatkan kekayaan, kuasa, wanita, dan semua yang kau inginkan jika melakukan ajaran ku! dan sebagainya. Tapi nyatanya tidak ada ayat itu di dalam Alkitab.

Catatan: Bukan berarti Tuhan menolak perang, di Alkitab banyak sekali peperangan yang Tuhan ijinkan terjadi bahkan Tuhan yang suruh, khususnya di dalam Perjanjian Lama / sebelum Yesus datang.

Banyak ayat "sadis" berkaitan dengan perang yang bisa ditemui di PL. Jika anda merasa seperti itu, maka tidak masalah, saya juga dulu pernah berpikir "Kenapa Tuhan di PL itu sadis ya" seakan-akan Tuhan di PL dan PB itu Tuhan yang beda. Jangan khawatir kawan, itu adalah Tuhan yang sama, Tuhan yang penuh kasih namun juga Tuhan yang penuh keadilan, mungkin soal perang dan soal hubungan PL dan PB akan saya bahas nanti.

Tapi yang ingin saya katakan adalah, tidak ada satu ayat pun di Alkitab yang bisa memberi keuntungan pribadi pada para penyebar agama Kristen pada waktu injil Kristus pertama kali diberitakan.

Selain itu, para orang Kristen mula-mula tidak memiliki kekuatan militer yang bisa diperhitungkan. Oleh karena itu jika menggunakan alasan agama Kristen didirikan untuk mengontrol masyarakat atau untuk kepentingan golongan tertentu sangatlah tidak masuk akal.

Tambahan:

Alkitab secara jujur menunjukkan dengan jelas kesalahan-kesalahan manusia. Bahkan yang paling fatal dan paling memalukan pun ditulis. Jika anda ingin menyebarkan kebohongan, apakah anda akan menuliskan kelemahan dan dosa-dosa anda di dalam kitab yang akan anda buat?

Kalau saya ingin mendirikan suatu agama berdasarkan kebohongan, maka saya akan menuliskan semua hal-hal yang baik tentang diri saya dan tidak akan menuliskan sesuatu kesalahan yang bisa menjatuhkan kredibilitas saya.

Dengan kata lain, kalau saya ingin menulis kitab untuk kepentingan pribadi, pasti isi kitab tersebut secara langsung atau secara tidak langsung akan memuliakan diri saya.

Walaupun saya mungkin mengarahkan pengikut saya untuk menyembah Tuhan, tapi saya tetap akan menuliskan bahwa saya itu orang penting loh!

Contoh ayat yang akan saya tulis kalau seandainya saya mau dirikan agama baru:

"Sembahlah THE FORCE agar hidupmu aman, lancar jaya... tapi inget saya juga ya, saya loh yang menyebarkan THE FORCE"

-Yes, I'm a Star Wars Fans -

Bagaimana dengan Alkitab?

Isi Alkitab semuanya berpusat kepada Yesus dan mempermuliakan Yesus. Alkitab menunjukkan tidak ada satu pun manusia yang tidak berdosa (kecuali Yesus).

Memang di kitab Perjanjian Lama banyak tokoh-tokoh besar yang sepertinya layak mendapatkan hormat seperti Daud, Musa, dsb. Tapi kalau dalam konteks "agama Kristen didirikan untuk apa?" Tokoh-tokoh penting di kitab PL tidak merasakan benefitnya sama sekali karena mereka sudah mati!

Beda kalau misalnya Paulus yang bilang: "Ikutlah kepercayaan yang ku anut lalu kita basmi pemerintah jahanam! Kita taklukkan wilayah-wilayah yang tidak percaya Tuhan!" Itu berarti ada motif manusia dibalik pendirian agama Kristen. Tapi kenyataannya kan hal itu tidak ada sama sekali. Paulus atau rasul lainnya tidak pernah ingin melakukan kegiatan militer atau politik, yang mereka lakukan hanyalah menyebarkan injil keselamatan.

Yang para rasul ajarkan intinya adalah: "Percayalah Yesus maka engkau akan selamat" itu saja tidak ada tambahan embel-embel lainnya. Tidak ada kemuliaan, kemewahan, kuasa dll yang didapat oleh para rasul atau ditawarkan kepada para pengikutnya.

Ini adalah salah satu bukti lagi bahwa Alkitab bukan berdasarkan hasil pemikiran manusia. Karena tidak ada keuntungan secara duniawi yang bisa didapat oleh penyebar agama Kristen, yang ada malah penderitaan.

Sejarah sudah membuktikan, pembunuhan, penyiksaan terhadap orang kristen merupakan hal yang biasa.

Kalau Kristen adalah agama palsu, darimana para martir mendapatkan kekuatan luar biasa untuk mempertahankan imannya kepada Yesus kalau bukan Tuhan sendiri yang berikan!

Namun, saya tahu seiring berjalannya waktu banyak penguasa-penguasa yang tidak bertanggung jawab yang menggunakan agama Kristen untuk kepentingan pribadi dan golongan (misalnya untuk penjajahan, dsb). Orang-orang seperti inilah yang menghancurkan kekristenan sangat parah dan menghambat pemberitaan injil.

Sejarah membuktikan bahwa orang-orang yang menyalahgunakan Alkitab untuk kepentingan pribadi atau golongan, pada waktunya Tuhan pasti akan menghukum mereka, bukakan kebobrokan mereka, mereka akan dikalahkan dan dipermalukan oleh karena hal yang mereka lakukan jelas-jelas bertentangan dengan ajaran Alkitab.

Kekristenan dicipta sekedar untuk mengisi kekosongan hidup manusia?

Dengan menjadi pengikut Kristus kita memang bisa menutup lubang hitam atau kekosongan di hati kita.

Tapi apakah sekedar untuk mengisi kekosongan saja? tentu tidak, Alkitab dicipta untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Terutama adalah, untuk memperdamaikan manusia dengan Tuhan didalam Yesus Kristus.

Jadi kalau ada yang mengatakan kekristenan dicipta hanya untuk mengisi kekosongan, hal itu tidaklah 100% benar karena tujuan Alkitab tidak hanya itu saja. Sebenarnya pernyataan ini juga agak aneh, kenapa juga harus membuat sebuah "buku" yang begitu rumit jika hanya untuk mengisi kekosongan.

Kalau tujuan Alkitab untuk mengajar, dsb, mungkin akan ada orang yang akan kembali lagi ke pertanyaan awal, berarti Alkitab itu adalah sekedar buku moral untuk mengendalikan masyarakat!

Ok, anda harus melihat sejarah untuk hal ini:

  1. Dengan hadirnya Alkitab / kekristenan pada masa itu, kondisi masyarakat malah "tidak terkendali" Karena ada dua kubu: Orang Yahudi yg menentang Yesus dan para orang-orang Kristen yang percaya Yesus. Jadi alasan untuk mengontrol masyarakat sangat salah.
  2. Kalau kekristenan dicipta untuk sekedar membuat "kerusuhan" maka jawabannya sudah ada di pertanyaan sebelumnya, untuk siapa?

Banyak orang yang mengatakan tidak memiliki kekosongan di hidupnya, mereka merasa hidupnya penuh dan tidak membutuhkan kekristenan.

Apa benar begitu? Yang sebenarnya terjadi adalah mereka hanya merasa penuh namun sebenarnya mereka masih mencari dan tidak benar-benar penuh. Buktinya apa? saya akan berikan beberapa contoh.

Ada orang yang berbuat baik untuk mencari keselamatan. Mereka merasakan hidupnya penuh dan memiliki tujuan hidup. Tapi sebenanrya mereka melakukan itu semua karena masih mencari keselamatan.

Ada orang yang melakukan segala hal untuk mencari kebahagiaan, ketenangan, kedamaian. Dengan melakukan hal-hal itu mereka merasa penuh. Tapi sebenarnya hal-hal yang mereka lakukan tidak akan pernah benar-benar bisa mengisi kekosongan hidup mereka. Buktinya apa? mereka perlu selalu mengulangi "ritual-ritual" atau apapun hal-hal yang perlu dilakukan untuk bisa selalu mengisi kekosongan itu.

Apa bedanya dengan orang Kristen (yang asli ya, bukan kristen KTP )?

Orang Kristen sejati melakukan kebaikan kepada orang lain dan melakukan apapun yang dilakukan di kehidupan ini bukan karena mencari sesuatu atau karena membutuhkan sesuatu (ketenangan, keselamatan, dsb), namun karena Tuhan sudah memberikan kepenuhan, memberikan apa yang manusia paling butuhkan.

Jadi, orang Kristen memberi BUKAN karena kita berharap akan menerima sesuatu. Tapi kita memberi karena sebelumnya sudah menerima (anugrah keselamatan).

Yohanes 4:13-13:
13. Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,
14. tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

Jika anda mengikut Yesus, maka anda akan selalu merasa kepenuhan dalam hidup Anda.

Kekristenan / Alkitab dicipta sebagai jawaban untuk untuk menjelaskan fenomena2 alam yang tidak dimengerti

Banyak atheis mengatakan bahwa agama dicipta untuk sekedar memberi jawaban atas segala fenomena alam yang tidak bisa dijelaskan.

Atheist bilang, orang beragama hanya ingin jalan pintas dengan mengatakan "Itu bisa terjadi karena kuasa Tuhan"

Di Alkitab dijelaskan bagaimana awal mula dunia diciptakan, dsb. Namun Alkitab bukanlah buku ilmiah yang menjelaskan secara detil proses dari segala kejadian alam.

Kalau Alkitab adalah buku ilmiah dan menjelaskan secara rinci segala sesuatu, maka tidak terbayang seberapa tebal Alkitab nanti jadinya.

Alkitab mengajarkan bahwa seluruh dunia ini adalah kepunyaan Allah, semuanya Dia yang ciptakan. Itu saja intinya.

Apakah Alkitab bertentangan dengan ilmu pengetahuan?

Tentu saja tidak! Orang kristen tidak perlu takut belajar ilmu pengetahuan. Dengan mempelajarinya anda bisa menemukan jejak-jejak Tuhan dalam kehidupan.

Kalau anda menemukan sesuatu yang sepertinya bertentangan, maka hanya ada dua kemungkinan: Pertama, kemungkinan teori / kesimpulan anda yang salah. Kedua, kemungkian pemahaman kita tentang yang tertulis di Alkitab kurang tepat dan rasio kita belum bisa mengerti jalan pikiran Tuhan sepenuhnya.

Bagaimana dengan hal-hal yang sepertinya bertentangan dengan Alkitab, seperti evolusi, dan sebagainya? Yang perlu diingat adalah, itu semua masih hanya TEORI, belum tentu itu benar.

Kenapa itu diajarkan di sekolah-sekolah? Karena itu masuk akal.

Namun apakah yang masuk akal itu pasti yang benar? tentu saja tidak. Perlu pembuktian lebih lanjut untuk memastikan kebenarannya. Dan untuk teori evolusi hingga saat ini pun belum bisa memberikan bukti-bukti yang benar-benar pasti. Mereka sendiri menyebutnya masih ada "missing link" atau rantai yang hilang yang bisa meneguhkan bahwa teori itu benar.

Mengenai Teori Evolusi sedikit saya bahas pada artikel disini.

Mengenai pernyataan kekristenan dicipta hanya untuk memberi jawaban atas fenomena alam yang tidak bisa dimengerti sangatlah tidak tepat.

Kalau memang hanya untuk alasan "memberi jawaban atas fenomena2 alam" kenapa Alkitab harus dibuat begitu rumit dan hanya membahas sedikit saja tentang fenomena2 alam?

Alkitab Dicipta bukan sebagai buku ilmiah. Itu bukan tujuan utama Alkitab. Tugas anda-lah untuk mencari jejak-jejak kebesaran Tuhan di dalam setiap ciptaanNya.

Jika anda seorang yang taat dan menerima Tuhan dalam kehidupan anda, maka dengan belajar ilmu pengetahuan anda bisa semakin memuliakan Tuhan.

Jika anda tipe orang yang mau memberontak kepada Tuhan (walau tidak disadari), maka dengan belajar ilmu pengetahuan, anda hanya akan semakin memiliki alasan untuk tidak percaya lagi kepada Tuhan. Anda akan berpikir bahwa "saya bisa mengerti segala sesuatu, saya tidak butuh Tuhan" Jika menemukan teori yang bertentangan dengan Alkitab, anda tidak perlu memikirikannya dan menyatakan bahwa teori itu pasti benar.

Satu hal yang perlu diingat, kebenaran pada suatu saat pasti akan terungkap. Jadi sekali lagi saya katakan, orang Kristen tidak perlu takut belajar ilmu pengetahuan.

Kekristenan dicipta untuk mengambil keuntungan dari pengikutnya (lahan bisnis)

Harus diakui bahwa saat ini memang banyak "hamba Tuhan" yang mengambil keuntungan dari para jemaatnya.

Hal inilah salah satu penyebab yang membuat kekristenan dicemooh oleh orang-orang diluar kristen, khususnya mereka yang atheist.

Tapi apakah memang benar agama Kristen dibuat untuk mengambil keuntungan? Tentu saja tidak. Memang banyak oknum yang menyalahgunakan jabatan di gereja untuk mengeruk keuntungan pribadi, namun kita harus melihat gaya hidup pengikut-pengikut Kristus pada saat mula-mula agama Kristen berdiri.

Mereka (pemimpin dan jemaat mula-mula) memiliki gaya hidup yang sederhana dan sama sekali tidak menggunakan kekristenan sebagai lahan bisnis.

Kita bisa melihat dari sejarah hingga saat ini, Kalau ada "hamba Tuhan" yang kehidupannya glamor dan serba wah, menggunakan kekristenan sebagai lahan bisnis, maka tinggal tunggu waktu saja sampai Tuhan sendiri yang membuka kebusukan mereka, sudah banyak contohnya.

Namun bagi para hamba Tuhan yang menjalankan ajaran kristen dengan benar, Tuhan pasti akan "mempermuliakan" mereka. Nama mereka akan dikenang sepanjang masa sebagai orang-orang yang berkenan dihadapan Tuhan. Kalau anda mengenal tokoh-tokoh Kristen yang berpengaruh, mereka semua hidupnya sederhana.

Agama Kristen hanya candu untuk meninabobokan kegelisahan manusia atau seperti obat bius agar manusia bisa hidup tenang.

Kalau anda belajar Alkitab dengan baik, anda pasti mengetahui bahwa ketika anda memilih untuk menjadi orang Kristen, maka anda berarti dipanggil untuk memikul salib, untuk keluar dari zona kenyamanan anda.

Tuhan tidak pernah menjanjikan hidup pengikut Kristus pasti lancar jaya dan tanpa masalah, namun Dia menjanjikan akan berikan kita kekuatan untuk menjalani setiap tantangan yang ada.

Intinya, kalau anda ingin hidup tenang, aman dan nyaman, maka jangan pilih agama Kristen.

Tapi kalau anda ingin merasakan penyertaan Tuhan yang nyata, jika anda ingin merasakan bagaimana menjadi orang yang bisa berbahagia di dalam segala kondisi yang paling sulit sekalipun, maka ikutlah Kristus dan Dia pasti akan berikan kamu kekuatan dan setia menyertai kamu sepanjang sisa hidup kamu.

Jadi,kalau dibilang Kekristenan hanyalah candu hasil halusinasi belaka, itu sangatlah salah, karena orang kristen adalah orang-orang yang dipanggil keluar untuk melakukan pekerjaan yang NYATA di dunia ini.

Kalau hanya ada satu saja agama yang benar, kenapa Tuhan membiarkan agama-agama lain tetap ada? Bukankah lebih mudah jika Tuhan menghapuskan agama yang lain?

Tuhan sebenarnya sudah menunjukkan mana agama yang benar melalui berbagai macam cara. Salah satunya bisa saja melalui tulisan yang anda baca sekarang ini.

Namun yang menjadi kendala adalah, bagaimana sikap manusia terhadap "pemberitahuan" dan panggilan Tuhan.

Jadi sederhananya, Tuhan sudah memberitahukan mana jalan yang benar, namun manusia menanggapinya dengan berbeda-beda.

Ada manusia yang langsung percaya dan mengikuti panggilan Tuhan dengan taat dan setia, namun ada juga yang sudah dipanggil, sudah diberi petunjuk, tapi karena ada hal-hal yang sepertinya tidak "sreg" atau tidak pas di hati dia, akhirnya dia menanggapi panggilan Tuhan dengan cara yang salah, lalu mendirikan agama-agama yang disesuaikan dengan keinginan hatinya.

Kenapa Tuhan tidak menghilangkan atau menghapus agama-agama yang salah?

Sebenarnya pertanyaan ini mirip dengan "KenapaTuhan membiarkan orang menjadi atheist?"

Jawabannya adalah Karena Tuhan tidak ingin menjadikan manusia seperti robot. Jika agama yang tidak benar dihapuskan atau semua orang harus beragama (percaya Tuhan), maka itu sama saja Tuhan memaksa orang agar mengikut Dia.

Tuhan ingin manusia menyembah diriNya dengan kesadaran penuh dan dengan kerelaan hati, tidak dengan paksaan.

Ingatlah, Roh Kudus tidak pernah bekerja dengan mengambil kesadaran orang (seperti kerasukan). Kembali saya ulangi, Tuhan ingin agar manusia menyembah diriNya dengan kesadaran penuh, bukan dengan paksaan atau ancaman.

Mungkin akan ada yang protes: "Dengan adanya neraka, itu sama saja seperti ancaman atau paksaan kepada manusia karena menakut-nakuti!"

Manusia yang protes seperti ini bisa dibilang adalah manusia yang ingin bebas berbuat dosa tanpa mau dihukum.

Anda harus melihat keberadaan neraka jangan sebagai ancaman, namun harus dilihat sebagai peringatan bagi anda.

Ingatlah Tuhan itu maha adil, setiap kejahatan harus dihukum. Sama seperti seorang penjahat harus masuk penjara.

Tapi anda juga harus ingat bahwa Tuhan itu juga kasih, Dia tidak ingin manusia masuk neraka. Dia memanggil anda untuk datang kepadaNya.

Artikel terkait: Kenapa Tuhan tidak menyelamatkan semua orang?

PENUTUP

Jika anda mempelajari kitab yang BENAR dengan motivasi yang BENAR, maka semakin anda mempelajarinya, semakin anda akan terkesima dan semakin menguatkan iman anda.

Jika anda mempelajari kitab yang SALAH dengan motivasi yang BENAR (misalnya karena anda ingin mengenal Tuhan lebih baik lagi), maka semakin anda mempelajarinya bukannya semakin terkesima dan mempermuliakan Tuhan, namun justru akan semakin mempertanyakan Tuhan.

Jika anda mempelajari kitab yang BENAR dengan motivasi yang SALAH, misalnya hanya ingin mencari-cari kesalahan atau anda mencari sesuatu yang bisa menguntungkan anda entah itu kebahagiaan, kekayaan, kedamaian di dunia atau bahkan sekedar ingin mendapatkan jawaban yang masuk di akal dan bisa diterima dengan kemauan anda, maka anda tidak akan menemukan kebenaran sejati (kecuali Tuhan beranugrah kepada anda).

Yang pasti, kalau kalian hanya mempelajari di permukaan saja, maka semua agama terlihat seperti sama. Namun ketika digali lebih dalam, maka kalian akan menemukan perbedaan yang sangat besar.

Secara singkat, saya memilih jadi orang kristen karena Alkitab menceritakan kelemahan manusia, Alkitab menceritakan janji Tuhan, Alkitab menceritakan kasih Tuhan yang luar biasa, Alkitab konsisten, Alkitab memberi pengharapan dan juga Alkitab memiliki kuasa untuk merubah hidup saya serta memberi kekuatan untuk menjalani kehidupan di dalam dunia yang penuh dengan berbagai pergumulan.

Note: Saya banyak menggunakan kata "ramal" pada artikel ini karena ini lebih umum didengar oleh orang yang jarang baca Alkitab. Namun kata yang lebih tepat sebenarnya adalah "nubuat". Ramalan = bisa terjadi bisa tidak. Nubuatan = pasti terjadi (jadi kalau ada orang bernubuat lalu tidak terjadi = "nabi" palsu).

Artikel Terkait:



Kontak: gadogacom[at]gmail.com

Artikel Lainnya:

 

©2009-2023 gadoga.com luF
Disclaimer | Kebijakan Privasi