Kenapa Tuhan Tidak Jawab Doa Saya?

21 Oktober 2015 Oleh Ted



Halo kawan, bagaimana kabar kalian? Saya harap baik-baik saja. Tapi kalau kalian sampai "nyangkut" di artikel ini, berarti mungkin kalian sedang dalam pergumulan ya Tidak usah khawatir dan murung, karena Tuhan sayang kalian dan semoga melalui artikel ini kalian bisa dikuatkan.

Pertanyaan umum yang sering ditanyakan adalah, kenapa Tuhan tidak menjawab atau mengabulkan doa saya? Padahal saya mendoakan untuk sesuatu yang baik, padahal saya sudah taat Tuhan, padahal saya sudah berserah dan percaya Tuhan sepenuhnya. Bukankah Tuhan berjanji mengabulkan doa yang dipanjatkan sungguh2? Kenapa? Jawaban singkat dari pertanyaan2 itu adalah:

Karena Tuhan tahu yang terbaik bagi hidup saudara.

Saya menulis artikel dibawah berdasarkan pengalaman pribadi yang saya alami, berdasarkan pengalaman dari orang-orang yang saya kenal dan juga dari kenyataan yang terjadi di masyarakat.

Sebelumnya saya ingin mengatakan Tuhan pasti menjawab semua doa yang dipanjatkan dengan sungguh-sungguh. Begini jawaban Tuhan:

  1. Ya: Doa dan permintaan anda dikabulkan
  2. Tunggu: Doa anda akan dikabulkan sesuai waktunya Tuhan
  3. Tidak: Tuhan tidak mengabulkan permintaan anda.

Apapun jawaban Tuhan, itu adalah yang terbaik bagi diri Anda. Namun seringkali orang tidak menjadi sabaran menunggu jawaban Tuhan. Atau bisa juga Tuhan sudah memberi jawaban tapi kita tolak mentah-mentah karena tidak sesuai dengan keinginan kita. Saya akan memberikan contoh doa yang umum dipanjatkan oleh orang-orang.

Update: setelah saya menulis artikel ini, ternyata cukup panjang untuk dijadikan satu artikel, oleh karena itu saya akan bagi menjadi beberapa artikel.

1. Saya bertahun-tahun memiliki penyakit, saya sudah berdoa sungguh-sungguh kepada Tuhan, tapi saya tidak sembuh-sembuh. Apa Tuhan tidak mendengar doa saya?

Waktu Tuhan tidak sama dengan waktu kita.

Jika anda sedang mengalami pergumulan sakit penyakit, entah itu kanker, stroke, penyakit mata atau penyakit apapun yang telah diderita secara bertahun-tahun dan tidak sembuh-sembuh, maka jangan terlalu cepat menyerah atau bahkan marah kepada Tuhan.

Hal pertama yang perlu anda ingat adalah: Tuhan masih merawat anda hingga saat ini. Okelah mungkin anda sudah kehilangan banyak hal (uang, mobil, mungkin rumah) untuk biaya pengobatan. Tapi kita harus tetap bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk hidup, untuk bernafas, itu artinya Tuhan masih merawat kita dan masih ada kemungkinan untuk sembuh.

Kenapa Tuhan tidak cepat-cepat menyembuhkan saya?

Kemungkinan Tuhan sedang memproses anda, bisa juga sedang menguji iman. Hal ini Tuhan lakukan untuk menjadikan kita pribadi yang lebih baik. Gunakan kesempatan ini untuk memperbaiki diri sendiri dan semakin mendekatkan diri ke Tuhan agar makin jelas maksud Tuhan masih mengijinkan hal ini terjadi di kehidupan anda.

Tuhan menjawab TIDAK

Hal yang paling sering membuat orang kecewa adalah karena memaksakan kehendaknya diatas kehendak Tuhan.

Tuhan tidak selalu berkata YA, ini berarti ada kemungkinan Tuhan tidak akan menyembuhkan penyakit anda.

Sayangnya, banyak pendeta tidak bertanggung jawab yang menjerumuskan banyak orang dengan selalu mengucapkan ayat sakti: Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya. (Matius 21:22). Akhirnya setiap ada orang yang sedang sakit, pendeta itu langsung mengatakan: kamu pasti sembuh, percaya saja kepada Tuhan, pasti kamu sembuh!!! Setelah itu dia mendoakan dengan penuh semangat dan penuh keyakinan.

Lalu, ketika orang yang didoakan tidak sembuh-sembuh, pendeta berkelit: "kamu pasti masih ada dosa yang tersembunyi!", "kamu kurang percaya Tuhan!", dsb. Okelah, jika benar orang tersebut masih ada dosa tersembunyi atau karena kurang percaya, wajar kalau dia belum sembuh.

Bagaimana kalau dia sudah percaya sepenuhnya kepada Tuhan? Bagaimana kalau dia sudah berusaha hidup suci dalam hidupnya? Bukankah tingkah pendeta tersebut malah menjerumuskan orang yang sedang sakit itu? membuat orang itu merasa bersalah seumur hidupnya karena dia tidak juga kunjung sembuh, dan yang paling parah akhirnya meninggalkan kepercayaan kepada Tuhan.

Kenapa saya ceritakan kasus pendeta diatas? Karena kenyataannya itulah yang banyak terjadi saat ini dan itu adalah hal yang menyedihkan dan mempermalukan Tuhan (membawa nama Tuhan dengan sembarangan).

Tahu darimana kalau Tuhan tidak selalu memberikan apa yang kita minta?

Baca 2 Korintus 12:9. Itu adalah peristiwa saat Paulus meminta Tuhan untuk membebaskan dari penyakit (yang disebabkan oleh iblis) dari diri Paulus, namun Tuhan berkata tidak.

Berarti Matius 21: 22 salah?

Untuk penjelasan panjangnya diperlukan satu artikel tersendiri. Namun secara singkat, kita harus melihat seluruh konteks yang terjadi di Matius 21:22, jangan asal ambil satu ayat.

Perkataan tersebut diucapkan Yesus sehubungan dengan peristiwa keringnya pohon ara yang dikutuk oleh Tuhan Yesus sehari sebelumnya. Ini artinya doa yang dikabulkan adalah doa yang untuk kemuliaan Tuhan, atau sesuai dengan kehendak Tuhan, bukan doa yang untuk kepuasan diri sendiri.

Bayangkan saja doa semua orang terwujud, tentu dunia akan penuh dengan orang-orang yang hanya mempermuliakan dirinya sendiri dan bukan mempermuliakan Tuhan.

1 Yohanes 5:14: Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.

Balik lagi ke topik, banyak sekali kemungkinan-kemungkinan kenapa Tuhan mengijinkan Anda sakit, misalnya:

  • Mungkin selama ini anda terlalu bergantung dengan kekayaan anda, sehingga Tuhan mengambil semuanya itu melalui sakit penyakit yang di derita.
  • Mungkin selama ini keluarga anda, anak-anak anda hanya perduli dengan diri sendiri, namun saat anda sakit mereka jadi bekerja sama, jadi ngumpul bareng.
  • Mungkin selama ini Anda tidak menjaga tubuh anda dengan baik, misalnya melakukan free sex dan saat ini menderita AIDS, dll.

Walaupun penyakit itu bisa juga sebagai hukuman karena anda yang nakal, namun dibalik semuanya itu Tuhan menginginkan yang terbaik bagi anda.

Contoh: Anda terkena penyakit AIDS karena sering melakukan free sex, kalau Tuhan tidak sayang kepada anda, maka dia akan membiarkan anda terus melakukan dosa itu dan tidak akan diberikan penyakit.

Namun karena Tuhan sayang anda, dia memberi penyakit AIDS. Tujuannya agar anda sadar bahwa hidup ini hanya sementara dan selama sisa hidup anda berusaha memperbaiki diri, berusaha tobat dan mendekatkan diri kepadaNya.

Tapi saya tidak pernah melakukan dosa atau melakukan hal yang buruk? Kenapa Tuhan memberikan penyakit ini?

Pertama, tidak ada manusia yang tidak berdosa, semua manusia pasti berdosa.

Kedua, jika anda "merasa" tidak melakukan kesalahan tapi diberikan penyakit, maka anda harus memfokuskan pada berkat Tuhan yang telah anda terima jangan memfokuskan pada penyakit yang diderita. Jangan sampai penyakit itu mengikat anda.

Contoh: Misalnya anda menderita sakit syaraf kejepit yang membuat anda sulit untuk bergerak, walaupun anda menderita penyakit itu, jangan sampai anda menjadi terikat.

Benar penyakit itu membuat anda menjadi sulit bergerak, tapi bukan berarti tidak bisa bergerak sama sekali.

Yang harus anda lakukan adalah tetap berdoa minta kesembuhan, tetap berobat ke dokter dan yang terpenting, anda harus tetap berkarya, tetap melakukan hal-hal yang bisa anda lakukan dan bermanfaat. Jangan karena alasan keterbatasan, anda memilih untuk tidak melakukan apa-apa. Itu sama saja seperti orang yang dilahirkan cacat lalu tidak mau berusaha dan memilih jadi pengemis.

Bersyukurlah atas berkat-berkat Tuhan yang anda miliki saat ini, belum tentu orang lain mendapatkan berkat seperti anda. Misalnya, walau anda sakit syaraf tapi masih bisa bekerja, masih memiliki keluarga yang mendukung, masih cukup untuk makan sehari-hari, dsb.

Ingat, kita tidak tahu kapan Tuhan akan menyembuhkan bahkan untuk saat ini kita tidak tahu apakah Tuhan akan menyembuhkan atau tidak. Kalau seandainya Tuhan ternyata tidak menyembuhkan anda sampai anda meninggal dan selama ini anda tidak melakukan apa-apa dengan alasan "sakit", maka berarti anda telah menyianyiakan seluruh hidup dan kesempatan yang berharga.

Lalu apa yang harus saya lakukan jika Tuhan berkata tidak?

Tuhan itu perduli dan tidak tidur, DIA selalu memperhatikan umatNya. Segala kesulitan, pergumulan dan sakit penyakit yang diijinkan terjadi adalah dibawah kendaliNya, jadi jangan khawatir karena DIA pasti memberikan apa yang anda butuh.

Mungkin anda belum mengetahui apa maksud Tuhan saat ini, tapi percayalah kepadaNya dan jangan mencurigai kebaikan Tuhan. Justru, ini kesempatan anda untuk semakin mendekatkan diri kepadaNya.

Kita harus bisa seperti Paulus, yang walau di dalam kelemahan, walau Tuhan tidak menyembuhkannya, namun justru kita semakin merasakan kehadiran Tuhan.

Kesimpulan Pertanyaan No 1:

  • Penyakit bisa berubah menjadi berkat (jika kita mau semakin mendekatkan diri kepada Tuhan), bisa juga menjadi kutuk (jika kita meninggalkan / menghujat Tuhan).
  • Tuhan berikan kita yang terbaik, walau terkadang hal tersebut terlihat tidak masuk akal. Kita harus mendekatkan diri ke Tuhan agar bisa mengerti maksud Tuhan.
  • Jangan terikat, terlalu fokus dengan penyakit yang pada akhirnya menyita seluruh waktu anda. Walau anda memiliki kelemahan, lakukanlah hal-hal yang bisa anda lakukan untuk mempermuliakan Tuhan. Contohlah Paulus.
  • Jangan khawatir, karena Tuhan merawat kita dan selalu menyediakan yang kita butuhkan.

Catatan:

Penyakit itu ada dua jenis, natural dan supranatural.

Penyakit Supranatural:

Penyakit yang disebabkan oleh roh jahat. Orang kristen tidak bisa dirasuk oleh roh jahat / tidak bisa kehilangan kesadaran dan diambil alih oleh roh jahat. Namun, iblis bisa saja membuat anda sakit, contohnya rasul Paulus yang digocoh iblis.

Jika anda mengalami sakit supranatural, tidak perlu panik dan tidak perlu khawatir karena semua itu atas seijin Tuhan kok. Tuhan pasti beri kekuatan untuk menghadapinya dan Dia tidak akan memberi cobaan yang melebihi kemampuan anda.

Jawaban Tuhan saat Paulus meminta disembuhkan dari penyakit supranatural:

2 Korintus 12:9: Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku  bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. 

Penyakit Natural:

Penyakit yang disebabkan oleh proses alami (virus, bakteri, dll). Untuk penyakit ini harus disembuhkan dengan cara-cara yang alami seperti obat-obatan, periksa ke dokter, dsb. Ingat, Tuhan juga bekerja dengan cara-cara yang alami. Jadi, jika anak anda panas, jangan bawa ke pendeta, tapi pertama kali bawalah ke dokter.

2. Saya berdoa agar orang terkasih saya cepat sembuh, namun Tuhan malah memanggilnya. Padahal saya masih sangat membutuhkan orang tersebut.

Pada prinsipnya sama saja dengan pertanyaan nomor 1, yaitu karena Tuhan tahu yang terbaik bagi anda.

Saya akan berikan dua contoh berdasarkan kisah nyata yang terjadi.

Contoh 1: Sikap yang salah dalam menerima keputusan Tuhan

Ada seorang istri yang memiliki suami yang sangat baik, ia begitu mencintai suaminya. Tapi suatu saat Tuhan mengambilnya melalui sakit penyakit. Setelah itu, istri ini mulai menyalahkan Tuhan dengan mengatakan: "Tuhan, mengapa engkau memberikan suami yang baik kalau pada akhirnya engkau akan mengambilnya?"

Apakah sikap istri dibenarkan? Apakah dia punya hak untuk ngomel sama Tuhan atas kejadian yang menimpa dirinya?

Sekarang kalau saja dibalik keadaannya. Misalnya istri tersebut memiliki seorang suami yang suka selingkuh dan bahkan tiap hari istrinya dipukul dan disiksa. Saat suaminya meninggal, istri tersebut akan marah sama Tuhan atau justru bersyukur?

Istri tersebut tidak punya hak untuk marah kepada Tuhan, karena selama ini dia sudah diberikan anugrah suami yang baik, banyak orang yang tidak bisa mendapatkan anugrah itu.

Tuhan memiliki hak untuk memberikan anugrah dan juga memiliki hak untuk mengambilnya kembali. Atau apakah kita bersyukur hanya saat Tuhan memberikan kita anugrah, berkat dan hidup yang enak? Lalu mencaci Tuhan saat memberi kita pergumulan? Kalau seperti itu sikap kita, kita hanya menjadikan Tuhan sebagai budak yang harus menuruti semua keinginan kita. Itu sikap yang salah saudara.

Contoh 2: Sikap yang benar dalam menerima keputusan Tuhan

Ada seorang ibu yang memiliki anak banyak. Dalam usia relatif muda, dia kehilangan suaminya dan harus membanting tulang untuk membiayai kehidupan anak-anaknya.

Apakah ibu tersebut menyalahkan Tuhan yang mengambil suaminya? tidak. Apa ibu tersebut mencari penolong dengan cara mencari suami lagi? Tidak juga, justru dia terus bergantung kepada Tuhan dan di masa tua-nya dia memetik hasilnya, dimana banyak dari anak-anaknya akhirnya menjadi hamba Tuhan yang membawa pengaruh luar biasa dan menjadi berkat bagi banyak orang. Dari kesulitan dan pergumulan yang dialami oleh ibu tersebut, nama Tuhan dipermuliakan.

Kesimpulan Pertanyaan No 2:

  • Tuhan tidak pernah memberikan persoalan melampaui kemampuan anda, anda pasti kuat menghadapinya
  • Bersyukur kepada Tuhan dalam segala hal dan kondisi, karena dibalik kesulitan dan pergumulan yang dialami, kuasa Tuhan akan nyata jika kita bergantung padaNya.
  • Jangan karena pergumulan yang dialami kita akhirnya menyalahkan Tuhan dan merusak identitas kita sebagai anak Tuhan.

Artikel lain yang setopik:

Artikel terkait:



Kontak: gadogacom[at]gmail.com

Artikel Lainnya:

 

©2009-2023 gadoga.com luF
Disclaimer | Kebijakan Privasi