Kenapa Tuhan tidak selamatkan semua orang? / Kenapa tidak semua orang masuk surga?

9 Januari 2016 oleh Ted

Salah satu alasan yang membuat saya sering "menolak" atau kurang mencintai Tuhan adalah pertanyaan: "Kenapa tidak semua orang masuk surga?" "Kenapa Tuhan seperti pilih kasih?"

Saya adalah seorang Kristen yang percaya bahwa manusia bisa masuk ke surga hanya karena anugrah, bukan karena perbuatan baik kita.

Secara teori saya tahu:

  • Semua orang layak masuk neraka karena kita sudah berdosa dengan memberontak kepada Tuhan.
  • Hanya karena anugrah Tuhan sajalah saya bisa kembali bersamaNya di dalam kerajaan surga.
  • Saya tahu bahwa seharusnya saya jangan melihat dari sisi: "Kok Tuhan pilih kasih ya?" Tapi harus melihat dari sisi "Kok Tuhan baik ya, mau pilih saya yang tidak layak ini"

Tapi seringkali hal tersebut masih mengganjal, masih muncul pertanyaan "Kenapa sih Tuhan ga pilih semua orang saja?"

Mungkin kalau keselamatan itu adalah tergantung perbuatan manusia, jadi kalau yang baik ya masuk surga, yang jahat masuk neraka, saya tidak akan mengalami pergumulan ini. Karena kita bisa bilang "Ya salah manusianya sendiri yang jahat".

Tapi kan karena saya percaya bahwa semua ini berdasar anugrah, karena saya tahu bahwa kita bisa masuk surga atau neraka berdasarkan keputusan Tuhan, maka saya jadi sering kali tidak mencintai Tuhan.

Dan saya tahu, bahwa kita ini adalah manusia yang terbatas yang tidak bisa memahami 100% jalan pemikiran Tuhan.

Saya tahu bahwa semua yang Tuhan lakukan itu adalah yang terbaik dan paling bijaksana.

Tapi tetap saja... pertanyaan ini mengganjal di hati saya. Bukankah Tuhan ingin semua orang tidak binasa, melainkan berbalik dan bertobat (2 Petrus 3:9)? Bahkan Yudas, murid yang menyerahkan Yesus pun diberi kesempatan untuk masuk ke lingkar dalam murid2 Yesus untuk mendengar Firman yang berasal langsung dari Tuhan sendiri. Artinya Yudas diberi kesempatan untuk Bertobat. Tapi, kenapa pada akhirnya Tuhan tidak selamatkan Yudas?

Kita bisa dengan gampang mengatakan "Karena Yudas layak dihukum", tapi bukankah diri kita sendiri layak dihukum? Apakah kita merasa lebih baik dari Yudas? Bukankah kita juga sering tergoda oleh uang, kedudukan, pengakuan atau hal lainnya?

Sebelum lanjut, kita harus ingat bahwa MANUSIA SUDAH BERONTAK kepada Tuhan sejak jaman Adam dan Hawa sampai sekarang, termasuk diri kita terlalu sering berbuat dosa kepada Tuhan, namun TUHAN masih saja menginginkan keselamatan manusia.

Tapi balik lagi ke pertanyaan: kenapa Tuhan tidak menyelamatkan semua manusia?

Jawabnya adalah, karena walaupun Tuhan ingin semua manusia selamat, tapi ada keinginan atau kehendakNya yang lebih besar dibandingkan "sekedar" menyelamatkan seluruh umat manusia. Jika Tuhan dengan kedaulatanNya memutuskan untuk menyelamatkan semua orang, maka kehendakNya yang lebih besar tersebut akan hilang / tidak terlaksana.

“God wills not to save all, even though he ‘desires’ that all be saved, because there is something else that he wills or desires more, which would be lost if he exerted his sovereign power to save all” - John Piper

Jadi, bisa dibilang, ada tujuan Tuhan yang lebih mulia dibandingkan memasukkan semua orang ke surga.

Tujuan apakah itu? jawabannya ada di Roma 9:22-23:

"Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan-- justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan,"

Jadi, semua adalah untuk kemuliaanNya. Ketika kemuliaan Allah itu ada, maka kebaikan, kemurahan Allah akan turun atas ciptaan-Nya. Sebaliknya, ketika tidak ada kemuliaan Allah, maka tidak ada kebaikan bagi ciptaan.

Saya tahu jawaban ini mungkin tidak memuaskan semua orang, tapi saya jadi teringat pengalaman pribadi saya...

Jadi begini, saya dulu seringkali bertanya "Apakah Tuhan itu ada?" Nah saya mungkin akan sulit mempercayai Tuhan itu apakah ada atau tidak kalau seandainya tidak ada yang namanya setan. Saya pernah menyaksikan sendiri kejadian supra natural oleh kuasa jahat.

Bisa dibilang kalau tidak ada setan, maka saya sulit percaya bahwa Tuhan itu nyata. Tapi berhubung setan itu ada, maka saya bisa percaya kalau Tuhan itu pasti ada.

Intinya apa? Keberadaan setan pun bisa dipakai Tuhan untuk menunjukkan kemuliaanNya.

Sama seperti para manusia yang memang akan masuk neraka juga bisa dipakai Tuhan untuk menunjukkan kekayaan kemulianNya.

Yang jadi kendala adalah, saya, seorang manusia, berpikir bahwa manusia tidak layak untuk masuk ke neraka.

Tapi kalau datang pikiran seperti itu, saya harus ingat bahwa setan itu adalah malaikat yang berontak kepada Tuhan. Dan saya RELA kalau setan dimasukkan ke neraka.

Tapi, bukankah manusia juga berontak kepada Tuhan. Tuhan larang jangan lakukan ini dan itu tapi manusia tidak mau patuh kan? jangan salahkan Adam dan Hawa yang makan buah terlarang lalu di usir dan menyebabkan penderitan manusia.

Mereka adalah gambaran diri kita yang mau melawan Tuhan. Kalau kita yang berada di posisi Adam dan Hawa malah mungkin bisa lebih parah dari mereka kejahatannya.

Nah, sekarang yang jadi pertanyaan, kenapa kita rela setan masuk neraka, tapi kita tidak rela kalau manusia dijebloskan ke neraka? Kenapa sepertinya adil jika setan masuk neraka dan tidak adil kalau manusia yang masuk.

Bukankah keduanya sama-sama memberontak?

Bukankah keduanya sama-sama layak masuk neraka?

Tapi kenapa hanya manusia yang diberikan kesempatan bertobat?

Jadi.. mulai sekarang saya jangan lagi memikirkan "kenapa Tuhan tidak selamatkan semua manusia?" tapi saya harus memikirkan "Kenapa Tuhan mau selamatkan saya?" "Kenapa Tuhan mau selamatkan manusia?"

Tuhan selamatkan kita semata-mata hanya karena kasihNya.. bukan karena kita lebih baik dari yg lain.. bukan karena perbuatan kita... bukan karena kita layak... tapi hanya oleh kasihNya kepada kita.

Penutup, saya hanya ingin mengulang beberapa point:

  • Tuhan tidak menyelamatkan semua orang karena ada tujuan dan kehendakNya yang lebih besar, lebih tinggi, lebih mulia dibanding penyelamatan semua manusia.
  • Tuhan Yesus menderita dengan amat sangat sampai mati di atas kayu salib untuk menyelamatkan manusia dari api neraka. Padahal Tuhan Yesus tidak perlu, tidak wajib dan bisa saja memilih hidup aman dan nyaman di surga dan tidak perlu datang ke bumi. Tapi Tuhan Yesus memilih untuk datang ke bumi, kelaparan, dipukul, dihina, diludahi, disiksa "hanya" untuk menebus manusia.

Yang saya mau katakan, kita mungkin tidak akan pernah bisa benar-benar mengerti kenapa Tuhan menciptakan neraka atau mengirimkan "orang-orang baik" ke neraka. Pengetahuan kita terbatas, bijaksana kita terbatas, kita tidak mengetahui masa depan dan tidak bisa melihat sejarah dalam perspektif secara menyeluruh dan komprehensif.

Namun satu hal yang pasti, Allah Bapa mengirimkan Anak-Nya yang tunggal - Tuhan Yesus untuk menyelamatkan manusia. Itu bukti kasih Allah yang begitu besar.

Yohanes 3:16: Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Referensi dalam bahasa Inggris klik disini.

Artikel terkait:



Kontak: gadogacom[at]gmail.com

Artikel Lainnya:

 

©2009-2024 gadoga.com sluF
Disclaimer | Kebijakan Privasi