Siapa Yang Disalib? Yesus Atau Yudas?

10 April 2017 Oleh Ted



Saya tergelitik untuk menulis artikel ini walaupun sebenarnya jadwal saya hari ini sangat padat. Saya menulis ini karena saat buka Youtube, ternyata video "Pendeta Ini Dijelaskan Dr Zakir Naik Kalau Yang Disalib Itu Yudas, Bukan Nabi Isa As" sedang menjadi trending #5 dan direkomendasikan kepada saya.

Terlebih lagi, saya merasa miris terhadap orang yang "katanya" Kristen yang meresponi banyak video-video Dr. Zakir Naik (ZN) dengan tidak mencerminkan kekristenan, menggunakan kata-kata kasar dan hanya menyakiti hati saudara-saudara Muslim. Lalu ada juga orang yang "katanya" Muslim yang membalas dengan cara yang sama, mengumpat, menghina, dsb.

Nah, yang jadi pertanyaan: orang-orang yang debat kusir di kolom komentar YouTube itu apakah benar-benar orang Kristen atau orang Muslim? Atau jangan-jangan mereka hanyalah provokator yang berusaha memecah persatuan Indonesia? Apakah sobat melihat potensi bahayanya video-video semacam ini?

Saya sangat mengerti jika kita semua ingin "membela" agama-nya masing-masing. Tapi lakukanlah dengan bijaksana dan jangan menghina atau membuat pernyataan yang bisa menimbulkan sakit hati. Sebelum buka mulut (atau menulis), tanyakan ke diri sendiri "apakah kata-kata aku akan menyakiti saudara ku?" & "Apakah kata-kata ku akan mendatangkan kebaikan?" Bila ingin lihat videonya bisa tonton dibawah:


Di artikel ini saya akan menjelaskan secara spesifik mengenai pertanyaan2 yang diajukan Dr. Zakir Naik pada video "Pendeta Ini Dijelaskan Dr Zakir Naik Kalau Yang Disalib Itu Yudas, Bukan Nabi Isa As" Bukan untuk berdebat, tapi untuk menjelaskan dari sisi Alkitabiah dan untuk menunjukkan penafsiran yang asal-asalan atas kitab agama orang lain itu bukanlah hal yang baik dilakukan.

Catatan: Tampaknya banyak yang tidak menonton dan memperhatikan video itu dengan baik, bahkan yang kasih judul videonya pun salah. ZN tidak pernah mengatakan yang disalibkan adalah Yudas, karena itu tidak ditulis di Al-Quran dan menurut beliau hal itu tidak penting. Yang beliau sangat yakin dan percaya adalah Nabi Isa tidaklah disalib dan tidak dibunuh.

Saya yakin saudara-saudara muslim juga tidak akan suka kalau ada orang Kristen yang sok pintar dan hanya sedikit paham Al-Quran lalu kutip sana sini untuk menjelaskan tentang Allah SWT? Dijamin pasti ngaco dan tidak sesuai dengan Al-Quran kan?

Intinya adalah, kalau mau berdakwah / berkotbah, tidaklah perlu mengutip / mengambil ayat-ayat dari agama orang lain untuk menguatkan argumen. Cukuplah menggunakan Kitab Suci yang di percayainya masing-masing.

Sebagai catatan, orang yang bertanya kepada Dr. Zakir Naik bernama Lamsen Naibaho (mohon maaf kalau ada salah penulisan).

Dr. Zakir Naik: Do You Belive That There Is One God? Apakah Anda percaya hanya ada satu Tuhan?

Jawab: Kami umat kristen percaya bahwa Tuhan itu ESA yang memiliki tiga pribadi. Penjelasan lebih jauh bisa membaca: Mengerti Allah Tritunggal Dengan Mudah klik disini.

Dr. Zakir Naik: Do you believe Jesus Christ (peace be upon Him) is God or a messenger of God? Apakah Yesus itu Tuhan atau utusan Tuhan? Apakah ada ayat di Alkitab yang menyatakan "Akulah Tuhan, sembahlah Aku"?

Pertanyaan ini sering di ulang-ulang oleh ZN. Dan beliau mengatakan kalau bisa ditunjukkan satu ayat saja di dalam Alkitab yang menyatakan bahwa Yesus itu adalah Tuhan, maka ia akan masuk agama kristen.

Untuk menjawab pertanyaan ini bisa membaca artikel: Tidak ada ayat di dalam Alkitab yang menyatakan Yesus adalah Tuhan!

Lamen Naibaho: Apakah Isa itu sama dengan Yesus?

Jawab Dr. Zakir Naik: Muslim bukanlah muslim kalau dia tidak percaya Yesus. Hanya saja orang Islam percaya Yesus adalah pembawa pesan / utusan Allah (bukan sebagai Tuhan). Yesus dan Isa adalah orang yang sama (He is the one and the same person).

Penjelasan: Dr. Zakir Naik seringkali dan begitu bangganya mengatakan bahwa "saya lebih kristen daripada orang kristen" "Saya mencintai Yesus" "seharusnya umat muslim dan kristen berjalan berdampingan kalau orang kristen mempelajari Alkitab dengan baik, hanya saja GEREJA sudah mengajarkan hal yang salah".

Dengan kata lain, Dr. Zakir Naik mengatakan bahwa beliau merasa mengenal Yesus lebih baik dari orang Kristen. Beliau merasa bahwa orang kristen sudah disesatkan oleh ajaran gereja.

Disini saya ingin menegaskan bahwa, Yesus yang ada di dalam Alkitab dengan nabi Isa yang ada di dalam Al-Quran adalah BERBEDA. Beda dimana? beda di sejarahnya (salah satunya beda silsilah). Jadi tidaklah benar bahwa Yesus yang ada di dalam Alkitab itu mengacu kepada Isa yang di Al-Quran dan sebaliknya bahwa Isa yang di dalam Al-Quran itu mengacu kepada Yesus.

Memang ada kemirip-kemiripan tapi kalau seandainya Yesus dan Isa mengacu pada pribadi yang sama, berarti akan lanjut ke pertanyaan yang berikutnya "Mana kitab yang benar?" "Mana yang menceritakan sejarah dengan benar?" Untuk hal ini saya tidak akan bahas lebih jauh karena itu adalah pilihan masing-masing (lebih tepatnya Tuhan yang memilih) kita mau percaya yang mana.

Intinya adalah, Kita tidak bisa menggunakan Al-Quran untuk menjelaskan Yesus dan kita tidak bisa menggunakan Alkitab untuk menjelaskan nabi Isa. Atau dengan kata lain, orang kristen tidak bisa mengatakan: "Nabi Isa itu adalah juruselamat dan Tuhan, karena di di Al-Quran surat sekian itu mengatakan begini..." Tidak, kita tidak bisa menggunakan Al-Quran untuk menjelaskan Yesus.

Nah, sayangnya hal ini sering dilakukan oleh Dr. Zakir Naik. Beliau sering menggunakan ayat-ayat di Alkitab untuk menjelaskan Nabi Isa yang tertulis di Al-Quran. Beliau berpikir bahwa Yesus dengan Isa itu sama. Contohnya spt pertanyaan dibawah:

Dr. Zakir Naik: According to Bible, Jesus dead or alive? (maksudnya apakah Yesus mati di kayu salib atau tidak)?

ZN menggunakan Ayat Alkitab yang tertulis di Matius 12:40: "Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam."

Dr. Zakir Naik hanya menggunakan sangat sedikit bagian dari ayat itu untuk mengerti Yesus secara keseluruhan. Kalimat yang ditekankan oleh beliau adalah "Sebab SEPERTI Yunus"

Jadi, pemahaman Dr. Zakir Naik: Setelah tiga hari di dalam perut ikan, Yunus tidak mati. Jadi Yesus pun HARUS SAMA seperti Yunus, setelah tiga hari tidak mungkin dia mati. Dengan kata lain beliau menafsirkan bahwa Yesus = Yunus (Yesus disamakan dengan Yunus).

Beliau bisa berpikiran seperti ini karena beliau melihat Yesus Kristus berdasarkan pemahaman Al-Quran (bahwa nabi Isa tidak pernah disalib, tidak pernah dibunuh). Karena pemahaman inilah ZN tidak bisa melihat inti dari ayat ini dan akhirnya salah menafsirkan.

Dr. Zakir Naik: He did not fulfill the prophecy. Is He (Jesus) Lie? Yesus tidak memenuhi nubuatannya sendiri, apakah Dia berbohong?

Masih dari kisah Yunus, Dr. Zakir bersikukuh bahwa karena Yunus setelah tiga hari tidak pernah mati, maka Yesus pun tidak pernah mati.

Pertanyaanya, apakah dalam kisah Yunus yang dituliskan di Matius 12:38-40; Yesus pernah bernubuat / meramalkan bahwa Dia tidak akan mati? Jawabannya adalah TIDAK PERNAH.

Inti dari Matius 12:38-40 adalah untuk menjelaskan kondisi dan lama waktu, yaitu Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.

Yang di nubuatkan Yesus:

  • Yesus akan tinggal di rahim bumi (melambangkan kematian /kondisi). Berapa lama? selama tiga hari. Dan nubuatan ini TEPAT TERJADI saat proses kematian dan kebangkitan diatas kayu salib. Jadi Yesus tidak bohong.

Yang di pahami Dr. Zakir Naik:

  • Karena Yunus setelah tiga hari di dalam perut ikan tidak mati, maka Yesus pun pasti tidak mati. Beliau kehilangan INTI dari nubuatan Yesus. Beliau tidak perduli dengan nubuatan "Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam."

Jadi:

  • Yesus memang benar mengatakan "Seperti Yunus" tapi itu tidak berarti "PASTI SAMA" dengan Yunus. Lah, jelas-jelas Yesus tidak pernah dimakan ikan bukan? jadi dari situ saja sudah berbeda.
  • Dalam nubuatan ini, Yesus tidak pernah sekalipun mengatakan "sama seperti Yunus yang tidak mati di dalam perut ikan, maka Saya pun tidak akan mati saat di dalam rahim bumi". Yesus tidak pernah bernubuat seperti itu.

Kesimpulannya, ZN menyimpulkan dari yang tidak dikatakan oleh Yesus dan malah tidak perduli dengan intinya.

Dr. Zakir Naik: Give me one Verse that said Jesus is Die in The Cross. Berikan saya SATU ayat di Alkitab yang mengatakan bahwa Yesus mati di atas kayu salib.

Pertanyaan ini seringkali di ulang-ulang dan beliau mengatakan telah bertanya kepada berbagai pastur / pendeta tapi tidak pernah ada yang bisa jawab. Benarkah? Dibawah ini hanyalah beberapa ayat yang menegaskan kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.

Matius 28:5-7: Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring. Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa IA TELAH BANGKIT DARI ANTARA ORANG MATI. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu."
Lukas 23:46: Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.

Nah, sekarang untuk ayat Lukas 23:46 barusan, itu pun bisa menjadi multi tafsir. Tergantung apa yang menjadi dasar kepercayaan seseorang.

Bagi Dr. Zakir Naik yang mempercayai Al-Quran; Lukas 23:46 justru menegaskan bahwa Yesus itu adalah manusia biasa (Tuhan tidak diperanakkan) dan itu menyatakan bahwa Yesus bergantung kepada Allah semata. Betul kan?

Tapi bagi orang Kristen yang mempercayai bahwa Alkitab itu adalah Firman Allah, ayat itu justru menegaskan ke Tuhanan Yesus. Yesus adalah SATU-SATUNYA orang yang memiliki kemampuan untuk menyerahkan nyawa-Nya dan juga memiliki kuasa untuk mengambilNya lagi (Yohanes 10:18). Tidak ada manusia di bumi ini yang bisa melakukan hal itu.

Yesus mati bukan karena kehabisan darah, bukan karena jantungNya berhenti. Tapi YESUS MATI KARENA DIA SENDIRI YANG MEMUTUSKAN UNTUK MATI. Setelah Yesus berteriak dengan suara nyaring, Dia langsung mati, tidak tunggu nanti-nanti, saat itu juga Dia mati.

He he... menarik ya.. ayat yang sama bisa ditafsirkan berbeda. Intinya apa? Untuk dapat memahami dan menafsirkan sebuah kitab suci dengan baik kita harus memiliki beberapa hal berikut:

1. Terjemahan Yang Baik

Banyak orang yang memilih tidak percaya Alkitab karena "katanya" sudah dirubah-rubah, karena sudah terjemahan dan lain sebagainya. Tapi tahukah sobat bahwa Alkitab bisa menjelaskan dirinya sendiri?

Maksudnya apa? Kalau ada penafsiran Alkitab yang salah, pasti itu akan bertentangan dengan ayat / pasal di dalam Alkitab itu sendiri. Nah, saya bisa dengan pasti mengatakan bahwa penafsiran Dr. Zakir Naik pasti salah, karena penafsiran yang beliau ucapkan bertentangan dengan pasal-pasal Alkitab lainnya. Beliau hanya ambil sedikit bagian, tidak bahas korelasi dengan ayat lainnya lalu di ulang-ulang terus.

Kesalahan ini juga dilakukan Dr. Zakir Naik saat mengatakan bahwa di dalam Alkitab Nabi Muhammad sudah diramalkan kedatangannya. Bisa dibaca pada artikel: Apakah Nabi Muhammad disebutkan di Alkitab?

Sekarang kita bicara tentang terjemahan, kalau ada terjemahan yang tidak tepat, pasti itu akan bertentangan dengan ayat-ayat yang lainnya. Saya pribadi kalau ada terjemahan alkitab bahasa Indonesia yang sulit di mengerti akan melihat terjemahan Bahasa Inggris, kalau tetap tidak mengerti saya akan melihat dari bahasa aslinya.

Kenapa tidak langsung baca dan menggunakan bahasa aslinya? Karena kita hidup di Indonesia dan berbahasa Indonesia, banyak penduduk di Indonesia yang tidak memiliki kesempatan untuk belajar bahasa asing. Akan jauh lebih efektif dan mudah dimengerti untuk mengajarkan Alkitab yang sudah di terjemahkan.

Dan yang kedua, apakah ada jaminan bahwa jikalau menggunakan bahasa aslinya sekalipun tidak mungkin di salah tafsirkan? Misalnya kalimat "Bapak Budi Sakit". Kalimat itu berbahasa asli Indonesia tapi bisa saja ditafsirkan berbeda-beda, misalnya:

  • Orang yang namanya "Bapak Budi" sedang sakit
  • Bapaknya si Budi lagi sakit
  • Atau bisa juga itu kalimat panggilan: "Bapaaak.... si Budi lagi sakit"

Untuk bisa mengerti suatu cerita dengan baik, kita harus melihat korelasi atau hubungannya dengan tulisan-tulisan di bab yang lainnya baru bisa jelas.

2. Belajar Sejarah

Untuk menafsirkan sebuah Kitab Suci, kita juga harus melihat dan belajar dari sejarah. Orang yang tidak belajar dari sejarah adalah orang bodoh yang terlalu percaya diri. Kebanyakan Kitab Suci ditulis ribuan tahun yang lalu dimana terdapat jurang budaya yang mungkin saja sangat jauh berbeda dengan jaman kita.

Oleh karena itu saat menafsirkan kitab suci, kita juga harus melihat konteks pada jaman itu. Oleh karena itu sangat penting untuk mempelajari sejarah.

3. Tuntunan Tuhan

Nah, yang terakhir sebenarnya ini adalah yang paling penting atau krusial. Saya pribadi dan mayoritas orang Kristen percaya bahwa Tuhan lah yang memilih manusia. Jadi, ketika seseorang membaca kitab suci, adalah tergantung Tuhan apakah mau membuka hati orang tersebut untuk dapat bisa mengerti dan melihat keindahan Kristus di dalam Alkitab atau menutupnya.

Seperti sudah dibahas sebelumnya, satu ayat atau satu kalimat yang sama, bisa diartikan berbeda tergantung apakah Tuhan memberikan pencerahan atau tidak. Kalau saudara muslim mengatakan, tergantung apakah Allah memberi hidayah atau tidak.

Terakhir, Dr. Zakir Naik menafsirkan dan menggunakan ayat-ayat di dalam Alkitab mengatakan Yesus itu bukan Tuhan. Padahal umat Kristen percaya bahwa Yesus itu Tuhan. Bahkan lebih jauh, Dr. Zakir Naik mengatakan dan merasa bahwa tafsiran beliau yang paling benar. Kalau ada orang yang tidak setuju, dia tidak mau menerima perbedaan pendapat.

Contohnya sobat bisa melihat pada menit ke 23 dari video diatas, jelas sekali terlihat perbedaan pendapat sbb:

  • Tafsiran Zakir Naik adalah "A".
  • Sedangkan tafsiran orang Kristen adalah "B".

Kalau orang Kristen tetap bersikukuh mengatakan tafsiran yang "B" adalah yang benar, berarti (menurut ZN) itu sama saja orang Kristen itu mengatakan bahwa Yesus berbohong. Lalu dengan berapi-api Dr. Zakir Naik mengatakan "berani-beraninya orang Kristen mengatakan bahwa Yesus (Nabi Isa) berbohong".

Saya tidak masalah jika beliau tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, itu hak dan kebebasan beliau. Tapi yang jadi masalah adalah Dr. Zakir Naik menggunakan ayat Alkitab yang ditafsirkan salah dan ZN menghina kepercayaan orang Kristen. Bukankah itu masuk kategori penistaan agama?

Coba kalau sobat ketemu orang dari agama lain dan merasa dia lebih pintar menafsirkan daripada pemeluk agamanya sendiri dan orang itu merasa dia tidak mungkin salah. Gregetan kan rasanya pingin dicubit

Tapi yah, kalau beliau mau melakukan itu ya silahkan saja sih, kami hanya berpesan, jangan mau terpancing dengan kalimat-kalimat provokatif, khususnya yang ada di kolom komentar Youtube. Lihat dari sejarah dan fakta, pertempuran antar umat beragama hanya mendatangkan kerugian, kesedihan, luka yang mendalam dan kerusakan mental, bukan hanya generasi ini, tapi generasi yang akan datang.

Kalau mau diskusi antar umat beragama, tukar pikiran atau kasih pendapat boleh dan baik untuk dilakukan, tapi jangan menghina agama orang lain. Tunjukkan bahwa Indonesia satu, bahwa Indonesia kuat dan tidak mudah terpecah belah. Ingatlah untuk urusan agama; TUHAN YANG TENTUKAN siapa yang akan jadi orang Kristen, siapa yang jadi Muslim, Hindu, Budha, dll. Peace

Artikel terkait:



Kontak: gadogacom[at]gmail.com

Artikel Lainnya:

 

©2009-2023 gadoga.com luF
Disclaimer | Kebijakan Privasi