Nashville Statement
01 September 2017 Oleh Ted
Pada hari Jumat lalu, tanggal 25 Agustus 2017, Dewan Alkitabiah ke-wanitaan dan pria / Council on Biblical Manhood and Womanhood (CBMW) dan Komisi Kebebasan Etika dan Religius / Ethics and Religious Liberty Commission (ERLC) bersama-sama menyelenggarakan sebuah pertemuan para pemimpin Kristen di Nashville, Amerika.
Tujuan pertemuan itu adalah untuk bersama-sama merumuskan suatu pernyataan sikap berdasarkan Alkitab mengenai isu-isu tentang seksualitas manusia, khususnya pada jaman ini. Pertemuan ini menghasilkan suatu kesepakatan sikap yang dinamakan Pernyataan Nashville / Nashville Statement.
Tentu saja banyak pihak yang tidak setuju dengan pernyataan ini, khususnya dari mereka yang mendukung LGBT. Bahkan walikota Nashville sendiri (Megan Barry) tidak setuju dan mengatakan bahwa pernyataan ini tidak mewakili warga kota itu.
Salah satu hal yang sering di salah pahami oleh kaum LGBT adalah, pernyataan sikap seperti Nashville Statement adalah salah satu bentuk kebencian terhadap orang-orang LGBT atau bisa disebut homofobia. Gereja yang mendukung LGBT mengatakan bahwa penolakan terhadap homo, lesbi dan transgender tidak mencerminkan kasih.
Hal ini sangatlah salah. Orang Kristen tidak membenci orangnya, tapi membenci perbuatannya. Justru sebaliknya, pernyataan Nashville dibuat karena para pemimpin Kristen sangat mengasihi para orang-orang yang terjerat oleh dosa LGBT.
Alasan para pemimpin Kristen yang mempercayai bahwa Alkitab adalah kebenaran Firman Tuhan dan tidak mungkin salah berusaha keras untuk menentang LGBT adalah karena dunia ini dengan segala kekuatannya, dengan pengacara-pengacara yang handal, menggunakan para kaum intelektual, politik, uang, massa banyak, dll berusaha untuk menormalisasi sesuatu yang salah.
Jika terus-terusan menormalisasi dosa, bukan tidak mungkin suatu saat akan muncul gerakan "mencuri atau memperkosa itu tidak dosa"
Pernyataan ini bukan untuk menjadikan orang Kristen jadi "sok suci" atau dengan kata lain, kaum LGBT adalah pendosa, sedangkan yang bukan adalah orang suci. Tidak seperti itu. Kita semua adalah orang berdosa, tidak ada satupun yang benar dihadapan Tuhan.
Orang yang merasa berdosa pasti akan memohon anugrah Tuhan untuk berubah menjadi orang yang lebih baik. Sedangkan gerakan LGBT sangat menghancurkan citra diri manusia dengan mengatakan "kamu tidak perlu merasa berdosa."
Sekali lagi, yang ditentang adalah perbuatannya, bukan orangnya. Mencintai dan mengasihi seseorang bukan berarti setuju dengan perbuatannya. Dan jika benar-benar mengasihi, maka tugas kita adalah menegur jika melihat saudara kita berjalan di jalan yang salah.
Isi Nashville Statement (Terjemahan Indonesia):
PASAL 1:
KAMI MENYATAKAN bahwa Tuhan telah merancang pernikahan untuk menjadi satu kesatuan perjanjian, seksual, prokreasi, seumur hidup dari satu pria dan satu wanita, sebagai suami dan istri dan dimaksudkan untuk menandakan kasih perjanjian antara Kristus dan mempelai wanita gereja.
KAMI MENOLAK bahwa Tuhan telah merancang pernikahan untuk menjadi hubungan homoseksual, poligami, atau poliamori. Kami juga menyangkal bahwa pernikahan adalah kontrak manusia belaka daripada sebuah perjanjian yang dibuat dihadapan Tuhan.
PASAL 2:
KAMI MENYATAKAN bahwa kehendak Allah yang diwahyukan bagi semua orang adalah menjaga kesucian di luar nikah dan kesetiaan dalam pernikahan.
KAMI MENOLAK bahwa setiap kasih sayang, keinginan atau komitmen, membenarkan (dapat dijadikan alasan untuk) hubungan seksual sebelum atau di luar pernikahan; atau segala bentuk percabulan seksual.
PASAL 3:
KAMI MENYATAKAN bahwa Tuhan menciptakan Adam dan Hawa, manusia pertama, menurut gambar-Nya, setara di hadapan Allah sebagai pribadi, dan berbeda sebagai pria dan wanita.
KAMI MENOLAK bahwa perbedaan yang ditahbiskan secara ilahi antara laki-laki dan perempuan membuat mereka tidak setara didalam hal martabat atau kelayakan.
PASAL 4:
KAMI MENYATAKAN bahwa perbedaan yang ditahbiskan secara ilahi antara pria dan wanita mencerminkan rancangan ciptaan asli Allah dan dimaksudkan untuk kebaikan manusia dan perkembangan manusia.
KAMI MENOLAK bahwa perbedaan tersebut adalah hasil dari Kejatuhan atau merupakan tragedi yang harus diatasi.
PASAL 5:
KAMI MENYATAKAN bahwa perbedaan antara struktur reproduksi laki-laki dan perempuan merupakan bagian integral dari rancangan Tuhan untuk berkembang biak sebagai laki-laki atau perempuan.
KITA MENOLAK bahwa anomali fisik atau kondisi psikologis meniadakan hubungan yang ditentukan Allah antara seks biologis dan perkembangbiakan sebagai pria atau wanita.
PASAL 6:
KAMI MENYATAKAN bahwa mereka yang lahir dengan kelainan fisik perkembangan seks diciptakan menurut citra Tuhan dan memiliki martabat dan kelayakan setara dengan semua manusia lainnya. Mereka diakui oleh Tuhan kita Yesus dalam kata-kataNya tentang "orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya." Dengan semua orang lain mereka disambut sebagai pengikut Yesus Kristus yang setia dan harus menerima kondisi seks biologis mereka sejauh hal itu diketahui.
KITA MENOLAK bahwa ambiguitas yang terkait dengan seks biologis seseorang membuat seseorang tidak mampu menjalani hidup yang berbuah dalam ketaatan yang menyenangkan kepada Kristus.
PASAL 7:
KAMI MENYATAKAN bahwa berkembang biak sebagai laki-laki atau perempuan harus didefinisikan oleh tujuan suci Allah dalam penciptaan dan penebusan sebagaimana dinyatakan dalam Kitab Suci.
KAMI MENOLAK bahwa mengadopsi hubungan homoseksual atau transgender konsisten dengan tujuan suci Allah dalam penciptaan dan penebusan.
PASAL 8:
KAMI MENYATAKAN bahwa orang-orang yang mengalami daya tarik seksual untuk jenis kelamin yang sama dapat menjalani kehidupan yang kaya dan bermanfaat untuk Tuhan melalui iman kepada Yesus Kristus, karena mereka, seperti semua orang Kristen, berjalan dalam proses pengudusan kehidupan.
KAMI MENOLAK bahwa daya tarik seksual untuk jenis kelamin yang sama adalah bagian dari kebaikan alami ciptaan asli Allah, atau bahwa hal itu menempatkan seseorang di luar pengharapan Injil.
PASAL 9:
KAMI MENYATAKAN bahwa dosa mendistorsi hasrat seksual dengan mengarahkan mereka menjauh dari perjanjian pernikahan dan menuju percabulan seksual - sebuah distorsi yang mencakup baik amoralitas heteroseksual maupun homoseksual.
KAMI MENOLAK bahwa pola hasrat untuk melakukan amoralitas seksual membenarkan perilaku seksual yang tidak bermoral.
PASAL 10:
KAMI MENYATAKAN bahwa adalah berdosa menyetujui amoralitas homoseksual atau transgenderisme dan bahwa persetujuan semacam itu tidak sesuai dengan kepercayaan dan kesaksian Kristen.
KAMI MENOLAK bahwa persetujuan imoralitas homoseksual atau transgenderisme adalah masalah pengabaian moral yang dengannya orang Kristen yang setia harus setuju untuk tidak setuju.
PASAL 11:
KAMI MENYATAKAN tugas kita untuk berbicara kebenaran dengan cinta setiap saat, termasuk saat kita berbicara satu sama lain sebagai pria atau wanita.
KAMI MENOLAK kewajiban untuk berbicara dengan cara-cara yang mencemarkan rancangan Tuhan tentang gambar dan rupa Allah sebagai pria dan wanita.
PASAL 12:
KAMI MENYATAKAN bahwa kasih karunia Allah di dalam Kristus memberi pengampunan belas kasihan dan kekuatan transformasi, dan bahwa pengampunan dan kuasa ini memungkinkan pengikut Yesus untuk mengalahkan hasrat berdosa yang membawa kematian dan berjalan dengan cara yang layak dihadapan Tuhan.
KAMI MENOLAK bahwa anugerah Tuhan di dalam Kristus tidak cukup untuk mengampuni semua dosa seksual dan memberi kuasa kekudusan kepada setiap orang percaya yang merasa tertarik pada dosa seksual.
PASAL 13:
KAMI MENYATAKAN bahwa kasih karunia Allah di dalam Kristus memungkinkan orang-orang berdosa untuk meninggalkan konsepsi transgender dan dengan kesabaran ilahi untuk menerima hubungan yang ditentukan Allah antara seks biologis seseorang dan konsepsi diri seseorang sebagai pria atau wanita.
KAMI MENOLAK bahwa anugerah Allah di dalam Kristus memberi sanksi terhadap konsepsi diri yang bertentangan dengan kehendak Allah yang diwahyukan.
PASAL 14:
KAMI MENYATAKAN bahwa Kristus Yesus telah datang ke dunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa dan bahwa melalui kematian dan kebangkitan Kristus, pengampunan dosa dan kehidupan kekal tersedia bagi setiap orang yang bertobat dari dosa dan percaya kepada Kristus sendiri sebagai Juruselamat, Tuhan, dan harta tertinggi.
KAMI MENOLAK bahwa lengan Tuhan terlalu pendek untuk menyelamatkan atau bahwa orang berdosa berada di luar jangkauanNya.
Untuk melihat pernyataan ini dalam bahasa Inggris bisa mengunjungi link berikut: www.nashvillestatement.com
Catatan: Saya agak kesulitan untuk mencari beberapa kata / bahasa Indonesia yang sesuai atau mudah dimengerti dari pernyataan di atas. Jika sobat merasa memiliki terjemahan yang lebih baik / lebih cocok, bisa mengisi kolom komentar dibawah.
Kontak: gadogacom[at]gmail.com
Artikel Lainnya:
- Tidak ada ayat di Alkitab yang mengatakan Yesus adalah Tuhan
- Apa Tuhan itu ada?
- Bagaimana cara berdoa? Baca artikel ini karena dapat merubah hidup sobat selamanya!
- Saya putus asa, mau bunuh diri
- Apa buktinya Alkitab itu asli? Kenapa saya jadi orang kristen?
- Pertanyaan Seputar Penyaliban Yesus dan Penebusan Dosa
- Mengerti Allah Tritunggal / Trinitas dengan mudah
- Terbebas dari homoseksual, lesbian, seks bebas (LGBT)
- Saya melakukan dosa hubungan seks diluar nikah, saya berdoa agar tidak hamil
- Apa mujizat itu nyata?